Review of Risk Factor and the Incidence of Nasal Inverted Papilloma at RSUP dr Sardjito

DIANKA BAYU JIWANDHANI, dr. Luh Putu Lusy, Sp. THT ; dr.Indrawati, Sp. PA(K)

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang Nasal inverted papilloma adalah tumor jinak yang muncul berasal dari membran mukus pada cavum nasi dan sinus paranasal. Kemunculam pada pasien ditandai dengan hidung tersumbat, epistaksis, ataupun adanya cairan pada hidung. Pathogenesisnya masih belum diketahui. Tumor jinak model ini memiliki prevalensi yang tinggi untuk kambuh setelah dilakukan operasi pengangkatan. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko dengan kemunculan nasal inverted papilloma. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-observatif. Spesimen diambil dari 23 pasien dengan hasil anatomi patologi menunjukkan hasil positif. Karakteristik klinik didapat dari rekam medis. Hasil hasil menunjukkan kemunculan nasal inverted papiloma lebih tinggi pada pria dan didominasi usia 41-60 tahun dengan pekerjaan yang lebih banyak terpapar polusi udara dan substansi kimia. Riwayat rinosinusitis tidak terlalu berpengaruh. Kesimpulan jenis kelamin, umur, dan pekerjaan yang terpapar agen berbahaya memiliki peran pada kemunculan nasal inverted papiloma. Sebaliknya, kemunculan rinosinusitis tidak terlalu memiliki peran pada kemunculan nasal inverted papiloma.

Background Nasal Papilloma Inverted is a benign epithelial tumor that arises from the mucous membrane of the nasal cavity and paranasal sinuses. Patients typically present with nasal obstruction, epistaxis, or nasal discharge. While the pathogenesis is unknown. This kind of tumor has high prevalence for recurrence after surgical removal. Objective The aim of this study is to review the relation between the risk factor and the incidence of nasal inverted papilloma. Methods this study conducted with observational descriptive research design. The specimens of nasal inverted papilloma were obtained from 23 patients by pathologic anatomy results. Clinical characteristics of the patients were obtained from medical records. Result result shows incidence of nasal inverted papilloma is higher in male and dominated by 41-60 age group. Twelve of twenty-three subjects have occupation that exposed to air pollution and chemical substances, and most of subjects did not have history of rhinosinusitis. Conclusion sex, age, and exposed to noxious-agent-occupation have role in the incidence of nasal inverted papilloma. In the other hand, presence of history rhinosinusitis did not show the role in the incidence of nasal inverted papilloma.

Kata Kunci : nasal inverted papilloma, risk factor, noxious agent occupation