Laporkan Masalah

PERBANDINGAN DURASI KONSONAN [F] ANTARA MALOKLUSI ANGLE KELAS I DAN KELAS III DENGAN DIALEK SUNDA (Kajian pada Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Jawa Barat Yogyakarta)

MUHAMAD FIKRI, drg. JCP. Heryumani S., MS., Sp. Ort.(K).

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Klasifikasi maloklusi dan dialek merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi pola artikulasi bicara seseorang. Pola artikulasi konsonan [f] cukup berbeda pada masyarakat dengan dialek Sunda. Masyarakat dengan dialek Sunda teridentifikasi sulit mengucapkan konsonan [f]. Perbedaan pola artikulasi konsonan [f] juga terjadi antara maloklusi Angle kelas I dan kelas III yang diakibatkan oleh perbedaan posisi dan anatomi organ bicara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbandingan durasi konsonan [f] antara maloklusi Angle kelas I dan kelas III dengan dialek Sunda. Subjek penelitian berasal dari anggota Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Jawa Barat di Yogyakarta yang diseleksi berdasarkan kriteria penelitian sehingga didapatkan subjek dengan maloklusi Angle kelas I sebanyak 18 orang (16 laki-laki dan 2 perempuan) dan kelas III sebanyak 15 orang (13 laki-laki dan 2 perempuan). Pengukuran durasi konsonan [f] di awal, tengah, dan akhir kata dari hasil rekaman narasi yang telah dibacakan subjek dilakukan dengan bantuan program komputer Speech Analyzer 3.1. Data hasil pengukuran dianalisis meng-gunakan uji t sampel independen. Data hasil penelitian menunjukkan durasi konsonan [f] di awal dan tengah kata pada maloklusi Angle kelas III lebih singkat dibandingkan kelas I, sedangkan durasi konsonan [f] di akhir kata pada maloklusi Angle kelas III lebih panjang dibandingkan kelas I. Hasil uji t sampel independen menunjukkan perbedaan durasi konsonan [f] tersebut bernilai tidak bermakna (p > 0,05). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan bermakna pada perbandingan durasi konsonan [f] di awal, tengah, dan akhir kata antara maloklusi Angle kelas I dan kelas III dengan dialek Sunda.

Classification of malocclusion and dialect are the two factors that affect a person’s speech articulation pattern. Societies with Sundanese dialect are proven difficult to pronounce the consonant [f]. Difference in articulation pattern for the consonant [f] also happens between Angle malocclusion class I and III. This research is conducted to compare the duration of consonant [f] between Angle malocclusion class I and class III in Sundanese dialect. Subjects are the members of Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Jawa Barat Yogyakarta which were preferred based on the research criteria, 18 people were chosen with Angle malocclusion class I, and 15 people with Angle malocclusion class III. Measurement of consonant [f] duration in the beginning, middle, and ending of words in reading provided narration was done by Speech Analyzer 3.1. Data acquired from the measurement was analyzed using independent samples t test. Data resulted from the research shows that consonant [f] in the beginning and middle of the word in Angle malocclusion class III is shorter in duration compared to class I, meanwhile duration of consonant [f] in the ending of the word in Angle malocclusion class III is longer than class I. Independent samples t test shows the difference in the durations of consonant [f] is proved insignificant (p > 0.05). Thus conclusion drawn from the research is that there is no significant difference in the duration comparison of consonant [f] in the beginning, middle, and ending of the word between Angle malocclusion class I and class II in Sundanese dialect.

Kata Kunci : konsonan [f], maloklusi, dialek, durasi konsonan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.