Laporkan Masalah

POTENSI AKTIVITAS ANTIVIRAL EKSTRAK ETIL ASETAT DAN EKSTRAK AIR METABOLIT SEKUNDER AKTINOMISETES TERHADAP VIRUS DENGUE SEROTIPE-2 (DENV-2)

Dimas Fandi Praditya, dr. Tri Wibawa, Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Bioteknologi

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia. Penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue (DENV) yang dibagi menjadi empat serotipe, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Serotipe yang paling banyak ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia adalah DENV-2. Sampai saat ini belum tersedia vaksin atau obat untuk melawan infeksi virus demam berdarah, sehingga kebutuhan senyawa bioaktif baru yang memiliki potensi sebagai obat untuk melawan infeksi demam berdarah sangat diperlukan. Sumber potensial untuk senyawa bioaktif tersebut antara lain berasal dari metabolit sekunder. Aktinomisetes diketahui memiliki kemampuan untuk memproduksi metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai anti kanker, antibiotik, serta sebagai senyawa anti viral. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak etil asetat dan ekstrak air metabolit sekunder enam isolat Aktinomisetes GMY01, GMY16, GMY29, GMY57, GMR06 dan GMR22 terhadap virus dengue serotipe 2 (DENV-2). Penelitian ini menggunakan uji sitotoksisitas untuk melihat konsentrasi sitotoksik dari ekstrak etil asetat dan ekstrak air metabolit sekunder Aktinomisetes terhadap sel line BHK-21 serta RT-PCR untuk mengetahui efek penghambatan ekstrak etil asetat dan ekstrak air terhadap virus DENV-2. Hasil uji sitotoksisitas ekstrak etil asetat dan ekstrak air metabolit sekunder aktinomisetes terhadap sel BHK-21 menunjukkan nilai sitotoksik (CC50) yang berbeda. Nilai CC50 untuk ekstrak etil asetat GMY01, GMY16, GMY29 dan GMY57 berkisar antara 51-55 μg/ml, sedangkan CC50 GMR06 dan GMR22 memiliki nilai yang lebih rendah yaitu 7 dan 21 μg/ml. Ekstrak air isolat GMY01, GMY16, GMY29, GMY57, GMR06 dan GMR22 memiliki nilai CC50 yang sama yaitu 125 μg/ml Hasil uji aktivitas antivirus menunjukkan ekstrak etil asetat metabolit sekunder isolat GMY01, GMY16, GMY29,GMY57 memiliki daya hambat terhadap DENV-2 lebih dari 90% pada konsentrasi 25 μg/ml dan GMR06 pada konsentrasi 6 μg/ml. Ekstrak air metabolit sekunder GMY01, GMY16, GMY29, GMY57, GMR06 dan GMR22 dapat menghambat pertumbuhan virus DENV-2 lebih dari 80% pada konsentrasi 25 μg/ml.

Dengue virus (DENV) infections are one of the most prevalent infectious diseases in many parts of the world and affecting millions of people annualy. Despite the growing threat from the spread of DENV, there is still no approved antiviral drug for DENV infections. Actinomycetes are well known producers of pharmacological and antiviral agents. Here, we screening ethyl acetate and aqueous extracts from actinomycetes (GMY01, GMY16, GMY29, GMY57, GMR06 and GMR22) for their antiviral activity against dengue virus serotype 2 (DENV-2). BHK-21 cell were infected with DENV-2 and treated with ethyl acetate and aqueous extract. The antiviral activity were analyzed by semi-quantitative RT-PCR and evaluated base on the inhibition of DENV-2 replication. Results revealed all extract from all isolates inhibits in vitro DENV-2 replication in dose dependent maner. The highest inhibition activity was found at the concentration 25 μg/ml for all extract ranging from 80-90 %. These results show the potency of aqueous and ethyl acetate extract from marine actinomycetes as DENV-2 antiviral candidate.

Kata Kunci : DBD, DENV-2, Antivirus, Metabolit Sekunder, Aktinomisetes


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.