Laporkan Masalah

DEVELOPMENT PROCESS OF TRADITIONAL CRAFT INDUSTRY IN UNGGAN VILLAGE, WEST SUMATRA PROVINCE, INDONESIA

Vita Lusiana Putri, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Pemerintah daerah Kabupaten Sijunjung telah menyediakan program seperti program clustering, pameran dan pelatihan bagi pengembangan industri kain tenun Unggan, tetapi tampaknya semua program ini masih belum menjamin keberlanjutan industri kain tenun Unggan karena tidak memberikan banyak perhatian kepada kemampuan dan keterampilan masing-masing penenun dan kurang mempertimbangkan konteks dan kebutuhan penenun Unggan.Studi ini mengusulkan alternatif strategi untuk mengembangkan industri kain tenun Unggan, yaitu strategi kolaboratif dan strategi inovasi, dan juga saran untuk memperbaiki program yang telah dilaksanakan, yaitu clustering. Nagari Unggan telah diumumkan oleh pemerintah sebagai klaster industri kain tenun di Kabupaten Sijunjung, tetapi ternyata klaster ini belum berkembang dengan baik terutama di jaringan eksternal seperti link ke bank dan lembaga keuangan lainnya, pemasok input, pedagang atau pemilik toko kerajinan, dan institusi pendukung lainnya (universitas, perusahaan besar, asosiasi desainer). Pendekatan kolaboratif adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk membangun jaringan eksternal klaster industri kain tenun Unggan. Dengan mempertimbangkan kemampuan, keterampilan dan keahlian masing-masing penenun dan menggabungkan mereka dengan kemampuan pihak lain dalam pekerjaan kolaboratif diharapkan dapat menghasilkan beberapa ide untuk produk baru, ide-ide untuk bagaimana mengekspos karakter unik kain tenun Unggan dan ide-ide untuk mencari target pasar potensial. Ada pihak-pihak alternatif yang bisa bekerja sama dengan penenun Unggan di masa depan untuk memastikan pengembangan dan keberlanjutan industri kain tenun Unggan, seperti Asosiasi Perancang Mode Indonesia Sumatera Barat, pengecer kerajinan atau pemilik toko di kota-kota besar di provinsi Sumatera Barat, dan kerjasama dengan perguruan tinggi / universitas. Penenun Unggan dapat menggunakan pasar-driven atau identitas-driven strategi, atau campuran dari mereka untuk strategi inovasi.Inovasi bisa dalam hal desain motif, desain produk dan inovasi dari bahan yang digunakan.

The local government of Sijunjung regency has provided advisory programs such as clustering program, exhibitions and trainings for development of Unggan woven fabric industry but it seems all of these programs still not ensure the sustainability of Unggan woven fabric industry because it is not pay much attention to the capabilities and craftsmanship skills of each weaver and less considering the context and needs of Unggan weavers. This study aimed to proposes alternative startegy to develop Unggan woven fabric industry, which are collaborative strategy and innovation strategy, and also suggestions to improve the program that has been implemented, which is clustering. Unggan village already announced by the government as woven fabrics industry cluster but in fact this cluster not yet well-developed especially in external networks such aslinks to the banks and other financial institutions, suppliers of inputs, traders or crafts store owners, and other supporting institutions (universities, large enterprises, designer association). Collaborative approach is one of alternative ways that can be used to build external networks of Unggan woven fabric industry cluster. By considering the capability andcraftsmanship skill of each weaver and combine them with other parties capabilities in collaborative work is expected can generate some ideas for new products, ideas for how to expose the unique character of Unggan woven fabric and ideas to find the potentials target market. There are alternative parties that could work collaboratively with the Ungganweavers in the future to ensure the development and sustainability of Unggan Woven fabrics industry, such asIndonesian Fashion Designers Association of West Sumatera,craft retailers or storeowners in big cities at West Sumatera province, and collaboration with colleges/universities. Ungganweavers can use either market-driven or identity-driven strategy, or a mixture of them for innovation strategy.Innovations could be in terms of design motifs, design products and innovation of materials used.

Kata Kunci : Strategy Kolaboratif, Clustering, danStrategiInovasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.