HAEMATOLOGY STUDY AND HISTOPATHOLOGICAL CHANGES OF JEJUNUM, LIVER AND HEART IN DOGS INFECTED BY CANINE PARVOVIRUS

JEGAN KRISHNAN, Dr. Aris Haryanto, DVM. MSc.

2013 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa parvovirus dapat didiagnosa dengan menggunakan metode yang berbeda tetapi tidak hematologi sebagai diagnosis definitif. Penelitian ini dilakukan secara khusus untuk melihat apakah diagnosa Parvovirus Canine melalui histopatologi dan hematologi cukup untuk menjadi diagnosa definitif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan membandingkan sampel yang dikumpulkan dari anjing yang terinfeksi Parvovirus Canine, antara metode histopatologi konvensional. Hal ini juga berfungsi untuk lebih mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pasien parvovirus anjing secara hematologi. Ini merupakan penelitian deskriptif dengan lima pasien yang dicurigai terinfeksi Parvovirus dan dirawat di RSH Soeparwi dan Kuningan, Yogyakarta pada bulan Agustus 2012. Para pasien dipilih secara non probability consecutive sampling atau metode acak. Patologi Parvovirus Canine yang paling mencolok adalah gastroenteritis dan miokarditis. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa kelima-lima anjing mengalami anemia hemolitika. Histopatologi, kerusakan menyebar ke epitel dan kehilangan bentuk epitel vili dan nekrosis vili menyebabkan penumpulan dan pengelupasan pada usus. Ginjal dan hati didapati rusak kerana septicemia parah. Secara hematologi, neutropenia, limfositosis, anemia dan trombositopenia pada anjing mengindikasikan Parvovirus Canine. Namun, tes diagnostik ini tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa anjing menderita Parvovirus Canine. PCR atau ELISA bisa dilakukan untuk membuat diagnosis yang lebih spesifik.

Numerous studies have proved that parvovirus can be diagnosed using varies different methods but not haematology as its definitive diagnosis. This research is done specifically to know if diagnosing Canine Parvovirus histopathologically and haematologically is enough to be a definitive diagnosis. The aim of this study is to identify and comparing the samples that were collected from puppies that were infected by Canine Parvovirus, between the conventional histopathological methods. It also functions to further identify the changes that occur in a canine parvovirus patient haematologically. This is a descriptive study which 5 patients were suspected for parvovirus and was admitted in RSH Soeparwi and Kuningan, Yogyakarta in the month of August 2012. The patients were selected in a non probability or random consecutive sampling method.The most significant pathological changes of Canine Parvovirus are gastroenteritis and myocarditis. From this study, it was found that all the dogs were having hemolytic anemia. Histopathologically, diffuse damage to the crypt epithelium and severe loss of villous epithelium and necrosis of the villi causing blunting and sloughing are observed in the intestine. Kidney and liver are damaged due to severe septicaemia in the case of parvovirus. Hematologically, neutropenia, lymphocytosis, anemia and thrombocytopenia in the dogs should indicate Canine Parvovirus. However, these diagnostic test are not enough to conclude that the dog is suffering from Canine Parvovirus. PCR or ELISA can be done to make a more specific diagnosis.

Kata Kunci : Parvovirus Canine, histopatologi, hematologi, gastroenteritis, miokarditis, septikemia, neutropenia, limfositosis, anemia dan trombositopenia