Laporkan Masalah

ASUPAN IMUNONUTRISI DAN STATUS GIZI PADA KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI LANSIA DI KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

JUNIAR AYUNING WIGIYANDIAZ, dr. I Dewa Putu Pramantara, Sp.PD (K-Ger).

2013 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang: perbaikan pelayanan kesehatan dan bertambahnya pengetahuan masyarakat membawa dampak pada peningkatan angka harapan hidup, serta berdampak pada peningkatan jumlah lansia. Lansia sangat rentan mengalami penyakit, terutama penyakit infeksi. Seharusnya, pada usia tua, manusia tetap seantiasa hidup sehat. Ada banyak cara untuk tetap hidup sehat di usia tua, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, juga dengan menjaga status gizi lansia tetap ideal. Makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh disebut dengan imunonutrisi yang dapat berasal dari vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium dan zink. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan asupan imunonutrisi dan status gizi pada kejadian penyakit infeksi pada lansia di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel yang diteliti adalah lansia, dengan usia 60 tahun ke atas yang tinggal di Kecamatan Depok. Lansia tersebut diukur status gizinya berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LLA), setelah itu diukur asupan imunonutrisinya dengan wawancara Semi Quantitative Food Frequency Questionaire (SQFFQ). Selain melihat hubungan antara status gizi dan asupan imunonutrisi terhadap kejadian penyakit infeksi, juga akan dilihat perbedaan persen limfosit pada responden yang mengalami penyakit infeksi dan responden yang tidak mengalami penyakit infeksi. Hasil: penelitian dilakukan di tujuh posyandu lansia di Kecamatan Depok pada bulan Oktober sampai Desember 2012, dengan jumlah responden sebanyak 117 lansia. Tidak terdapat hubungan antara asupan imunonutrisi , baik vitamin A (p=0,441), vitamin C (p=0,556), vitamin E (p=0,687), selenium (p=1,000), dan zink (p=0,688) terhadap kejadian penyakit infeksi pada responden. Juga tidak terdapat hubungan antara status gizi berdasarkan IMT (p=0,714) maupun LLA (p=0,481) terhadap kejadian penyakit infeksi pada responden. Seain itu, tidak terdapat perbedaan persen limfosit antara responden yang mengalami penyakit infeksi dengan responden yang tidak mengalami penyakit infeksi (p=0,716). Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara asupan imunonutrisi dan status gizi terhadap kejadian penyakit infeksi pada lansia di Kecamatan depok, kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Background: improvement of medical service and increase of community knowledge cause the increase of the number of elderly. Elderly are susceptible to disease, especially infection disease. There are many ways to keep healthy living for elderly. Consume food that can increase immunity status and keep ideal nutritional status can help for living well. The foods that can increase immunity status are known as immunonutrient. Source of immunonutrient can be vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium and zinc. Objective: the objective of this study was to investigate the effect of immunonutrient and nutritional status to infection disease in elderly in Depok, Sleman, Yogyakarta. Method: this is an observational study with cross sectional method. Respondent are elderly above 60 years old who lived in Depok area. Nutritional status of elderly was measured by Body Mass Index (BMI) and Middle Upper Arm Circumference (MUAC). Consumption of immunonutrient was measured by Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ). Beside investigate the effect of immunonutrient and nutritional status to infection in elderly, this study also investigates the difference of lymphocyte percentage of elderly with and without infection disease. Result: study done in seven elderly community medical services, on October until December 2012. The numbers of respondent were 117 elderly. Consumption of immunonutrient like vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium and zinc did not affect infection disease in elderly. Nutritionall status by BMI and LLA also did not affect infection in elderly. This study did not find the difference of lymphocyte percentage of elderly with and without infection disease. Conclusion: immunonutrition and nutritional status did not affect infection disease in elderly in Depok, Sleman, Yogyakarta.

Kata Kunci : lansia, imunitas, imunonutrisi, vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, zink, status gizi, indeks massa tubuh, lingkar lengan atas, persen limfosit


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.