Laporkan Masalah

SPASIAL CLUSTERING PADA KEJADIAN LUAR BIASA MALARIA DI KABUPATEN PURWOREJO

Sulistyawati, dr. Tribaskoro Tunggul Satoto, MSc, PhD.

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Malaria masih merupakan masalah di negara Tropis termasuk Indonesia. Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah endemis rendah malaria, pada tahun 2015 ditargetkan memasuki program eliminasi, namun pada akhir 2010 terjadi Kejadian Luar Biasa malaria di beberapa wilayah Purworejo, hal ini dikhawatirkan menghambat program eliminasi yang akan berjalan. Analisis Cluster diharapkan memberikan panduan kepada pemegang kebijakan agar upaya intervensi yang dilakukan tepat efektif dan efisien didukung dengan analisis faktor risiko, dengan demikian harapannya target eliminasi bisa tetap konsisten. Tujuan: Untuk mengetahui secara spasial dan temporal kejadian malaria dan pengelompokan (cluster) serta faktor risiko yang mempengaruhinya. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan kasus kontrol. Kasus diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo periode November 2010-Maret 2011 yaitu 185 kasus, sedangkan 185 kontrol merupakan penduduk yang dinyatakan negatif secara serologi, memiliki umur dan jenis kelamin sama dengan kasus yang tinggal di sekitar kasus. Hasil: Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) sebagai signifikan protektif terhadap kasus malaria (OR=0,41;95%CI 0,273-0,629), ketinggian merupakan faktor risiko terhadap kejadian malaria namun tidak bermakna secara statistik (OR=1,032;95%CI 0,612-1,633), tidak terdapat hubungan bermakna antara kepadatan dan kasus malaria (z value = - 0,800), bahan dinding rumah sebagai signifikan protektif terhadap kasus malaria (OR=0,104;95%CI 0,060-0,181), terdapat beda risiko yang signifikan antara lubang angin terbuka dan tertutup dan kasus malaria (OR=4,129;95%CI 2,139-7,969), bahan utama lantai bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian malaria (OR=1,00;95%CI 0,665-1,504), pendidikan merupakan signifikan protektif terhadap kejadian malaria (OR=0,488;95%CI 0,314-0,760), terdapat beda risiko antara jenis pekerjaan terhadap kejadian malaria namun secara statistik tidak signifikan (OR=1,044; 95%CI 0,694-1,571), penyemprotan merupakan signifikan protektif terhadap kejadian malaria (OR=0,006;95%CI 0,002- 0,014), kepemilikan kelambu merupakan signifikan protektif terhadap kejadian malaria (OR=0,460;95%CI 0,301-0,703), kepatuhan tidur di dalam kelambu merupakan signifikan protektif terhadap kejadian malaria (OR=0,043;95%CI 0,015-0,121). Hasil analisis SatScan terdapat 1 most likely cluster pada tanggal 2011/1/5 - 2011/1/6 di koordinat (-7.776100S, 110.061700E) dengan radius (0, 11 km) dengan nilai (p= 0,046). Kesimpulan: Terdapat pengelompokan kasus malaria pada periode KLB di Kabupaten Purworejo yaitu di Kecamatan Bagelen dan Kaligesing.Faktor risiko yang disarankan untuk dijalankan adalah penyemprotan dinding rumah.

Background: Malaria is still a problem in tropical countries including Indonesia. Purworejo regency, Central Java Province, is a low malaria endemic area, in 2015 targeted to enter elimination program, but at the end of 2010 there is malaria outbreaks, it is worry about inhibit the elimination program will run. Cluster analysis is expected to provide guidance to policy makers so that appropriate interventions are done effectively and efficiently supported by risk factor analysis, thereby eliminating target is expected to remain consistent. Objective: To determine the spatial and temporal malaria incidence and clustering as well as risk factors that influences the outbreak. Methods: This type of study is analytical survey with case-control design. Cases obtained from the District Health Office Purworejo (November 2010-March 2011) is 185 cases, while 185 controls a resident with negative serology test, have the same age and sex with case. Results: Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) as a significant protective of cases of malaria (OR = 0.41, 95% CI 0.273 to 0.629), altitude is a risk factor for malaria incidence, but not statistically significant (OR = 1.032, 95% CI 0.612 to 1.633), there is no significant relationship between population density and malaria incidence (z value = - 0.800), wall type as a significant protective for malaria incidence (OR = 0.104, 95% CI 0.060 to 0.181), there is a significant different risk between open eaves and closed for malaria incidence (OR = 4.129, 95% CI 2.139 to 7.969), floor is not a risk factor for malaria incidence (OR = 1.00, 95% CI 0.665 to 1.504), education is a significant protective for malaria incidence (OR = 0.488, 95% CI 0.314 to 0.760), there is a difference risk between occupation and malaria incidence but were not statistically significant (OR = 1.044, 95% CI 0.694 to 1.571), spraying was significantly protective for malaria (OR = 0.006, 95% CI 0.002-0.014), ownership of bed nets was significantly protective for malaria incidence (OR = 0.460, 95% CI 0.301 to 0.703), sleep in the bed net was significantly protective for malaria incidence (OR = 0.043; 95% CI 0.015-0.121). SatScan most Likely Cluster Analysis, there are a cluster at Jan 5th 2011 and Janth 2011, coordinates (-7.776100S, 110.061700E) radius (0, 11 km) values (p = 0,046). Conclusion: There is a clustering of malaria cases of malaria outbreaks in the period in which the District Purworejo District Bagelen and Kaligesing.

Kata Kunci : malaria, spasial, clustering


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.