Laporkan Masalah

A COMMUNITY COPING MECHANISM FOR REDUCING FLOOD DISASTERS, A CASE STUDY IN TEBINGTINGGI CITY, INDONESIA

MUHAMMAD HAMDANI, Dr.M.Sani Roychansyah, M.Eng., D.Eng.

2011 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Banjir telah menjadi masalah serius di Kota Tebing Tinggi. Orang – orang memiliki persepsi yang berbeda terhadap banjir dan telah mengembangkan upaya yang berbeda untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan setelah banjir. Penelitian ini mengeksplorasi mekanisme coping yang dilakukan oleh masyarakat. Ada 76 rumah tangga yang diwawancarai menggunakan kuisioner. Tujuan dari penelitian ini meliputi : 1) mengidentifikasi dampak banjir di wilayah studi; 2) menidnetifikasi mekanisme coping yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengurangi resiko banjir; dan 3) menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi untuk membangun sebuah mekanisme coping masyarakat. Kelurahan Bandar Utama dan Badak Bejuang dipilih sebagai lokasi studi. Lokasi ini sangat rentan terhadap banjir karena letaknya yang berada di tepi sungai. Untuk menganalisis coping masyarakat, survey kuisioner didistribusikan di wilayah studi. Mekanisme coping masyarakat dianalisis menggunakan analisis crosstab. Hasil analisis ini mengungkapkan tiga mekanisme coping yang dilakukan oleh masyarakat di lokasi studi untuk mengatasi efek negative dari banjir yaitu : ekonomi, social dan teknologi/structural.Ekonomi mengacu pada pendapatan, social mengacu pada hubungan social dan kerja sama sedangkan teknologi/structural mengacu pada bagaimana masyarakat di daerah studi membangun rumah mereka. Struktural menjadi mekanisme coping yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat di area studi. Masyarakat membangun lantai pertama rumah mereka lebih tinggi berdasarkan pengalaman banjir yang mereka alami untuk mengurangi kerusakan property yang ada di dalam rumah . Sedangkan mekanisme coping secara ekonomi dan social masih sangat lemah di kalangan masyarakat di area studi..

Flooding has become a serious problem in TebingTinggi City. People have different perceptions of floods and have developed different efforts to overcome the aftermaths of floods. This study explores the nature of that of coping mechanism at the community level. There were 76 households interviewed using questionnaires. The aims of the study included; 1) identifying flood impacts in the study area; 2) identifying coping mechanisms implemented by communities in reducing the risks of flood; and 3) analyzing the factors that contribute to building a community coping mechanism. Bandar Utama and BadakBejuang Village in TebingTinggi City were the study locations. These locations are very prone to flood disasters because they are situation on the riverbank. To analyze thus community’s coping mechanism, a questionnaire survey was distributed on the study area. The community’s coping mechanism was analyzed using crosstab analysis. This analysis reveals three coping mechanisms employed by local people to cope with the negative effect of flood: economic, social and technology/structural. Economic refers to income, social refers to social relationships and networking and technological refers to how people in this flood prone area construct their houses. Structural became the main influence factor related to coping mechanism because of the magnitude of these floods. People construct their first floor higher to reduce damage to the property inside their home. Both economic and social mechanisms still weak among these communities.

Kata Kunci : masyarakat, mekanisme coping, Banjir, Setelah Bencana, Kota Tebing Tinggi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.