Laporkan Masalah

Agihan spasial potensi airtanah di cekungan airtanah Palu Provinsi Sulawesi Tengah

ZEFFITNI, Promotor Prof. Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc

2010 | Disertasi | S3 Ilmu Geografi

Ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan cenderung terus menurun secara kuantitatif maupun kualitatif, sedangkan di sisi lain kebutuhan air cenderung semakin meningkat, sehingga permasalahan pengelolaan sumberdaya air selalu muncul. Fenomena ini juga ditemukan di Cekungan Airtanah Palu Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu. Agihan potensi airtanah yang bersifat spasial dan temporal menyebabkan kebutuhan domestik di Kota Palu tidak semuanya terpenuhi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk: 1). mengkaji agihan spasial sistem akuifer berdasarkan integrasi pendekatan geomorfologi dan geologi, 2). menganalisis potensi airtanah bebas dan tertekan berdasarkan kriteria kuantitas dan kualitas, 3). menganalisis potensi airtanah berdasarkan karakteristik airtanah pada setiap satuan hidromorfologi dan hidrogeologi, dan 4). menyusun pola arahan spasial pemanfatan airtanah untuk kebutuhan domestik. Metode penelitian adalah metode survei sebagai dasar untuk analisis spasial dan kelingkungan, dengan bentuklahan dan kondisi geologi sebagai dasar untuk menentukan titik sampel airtanah.Teknik pengambilan sampel airtanah dan domestik, yaitu random dan proportional sampling. Penentuan kebutuhan air untuk domestik, berdasarkan hasil wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuisioner. Cara analisis data dalam penelitian ini terdiri atas: analisis untuk data lapangan dan analisis untuk menguji hipotesis. Analisis data lapangan meliputi: analisis laboratorium untuk penentuan kualitas airtanah, analisis spasial dan kelingkungan untuk penentuan agihan potensi airtanah, dan analisis teknis untuk penentuan satuan hidromorfologi dan hidrogeologi. Analisis untuk menguji hipotesis dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan analisis spasial dan kelingkungan serta integrasi pendekatan geomorfologi dan geologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Cekungan Airtanah (CAT) Palu merupakan bagian dari Cekungan Palu, secara geologi terbentuk akibat adanya struktur sesar (Graben Palu), 2). agihan spasial sistem akuifer secara lateral (pendekatan geomorfologi), berada pada bentuklahan dataran aluvial dan perbukitan denudasional. Secara vertikal (pendekatan geologi), berada di Aluvium dan Formasi Pakuli dengan litologi penyusun akuifer yang bervariasi. Sistem akuifer di CAT Palu, yaitu: sistem akuifer dataran aluvial dan perbukitan denudasional yang berbatasan dengan perbukitan struktural di bagian timur (Gunung Tanggungguno) dan di bagian barat (Gunung Gawalise), 3). zona potensi airtanah berdasarkan kriteria kuantitas dan kualitas berkisar dari tinggi – sedang dan berfluktuasi berdasarkan musim, 4). tingkat potensi airtanah berdasarkan karakteristik airtanah berada di satuan hidromorfologi dataran aluvial di Aluvium dan Formasi Pakuli, dengan agihan tinggi - sedang. dan 5). berdasarkan tingkat potensi airtanah, maka pola arahan spasial pemanfaatan airtanah untuk kebutuhan domestik terdiri atas: Zona Penurapan I (Palu Timur dan Palu Barat), II (Palu Selatan), dan III (Dolo, Gumbasa, Biromaru, Marawola, Dolo Barat dan Dolo Selatan) dengan pertimbangan faktor fisik pembatas (daerah imbuh airtanah), karakteristik airtanah, konsep serta strategi kepadatan penduduk Kota Palu. Temuan penelitian bahwa CAT Palu merupakan salah satu cekungan airtanah di dalam Cekungan Palu, terbentuk sebagai akibat dari struktur geologi (Graben Palu), yaitu sesar Palu. Batas aliran airtanah yang masuk (inflow boundary) berada di bagian timur dan barat Sungai Palu yaitu dari tekuk lereng perbukitan struktural Gunung Gawalise dan Gunung Tanggungguno. Batas aliran airtanah yang keluar (outflow boundary) berada di bagian utara yaitu Teluk Palu. Tingkat potensi airtanah CAT Palu berdasarkan karakteristik airtanah berada pada satuan hidromorfologi dataran aluvial di Aluvium dan Formasi Pakuli. Implikasi teori berdasarkan temuan penelitian bahwa analisis spasial dan kelingkungan serta pendekatan geomorfologi dan geologi dapat digunakan untuk menentukan potensi airtanah berdasarkan karakteristik airtanah pada setiap satuan hidromorfologi dan hidrogeologi di CAT Palu.

Water availability for various need are decreasing qualitatively and quantitatively, while on the other hand, water demand is increasing, thus, water management problem always occurs. This phenomenon is also found at Palu Groundwater Basin, Central Sulawesi Province, especially at Palu City. The distribution of groundwater potential, which has the spatial and temporal characteristics, caused insufficient domestic needs at Palu City. Thus, according to the problem, the research objectives are: 1). to study the spatial distribution of aquifer system based on integration of geomorphologic and geologic approach, 2). to analyze groundwater potential based on the quantity and quality criteria, 3). to analyze groundwater potential based on groundwater characteristics on each hydromorphology and hydrogeology units, and 4). to design spatial direction pattern of groundwater usage for domestic needs. The research method is survey method as a basis for spatial and ecological analysis, with landform and geology condition as a basis to determine groundwater sample point. Groundwater and domestic water sample gathering method is random and proportional sampling. Domestic water needs are determined by interview with respondent using questioner. Data analysis method in this research consists of: the analysis for field data and analysis for hypothesis testing. Field data analysis consists of: laboratory analysis to determine groundwater quality, and technical analysis to determine hydromorphology and hydrogeology units. Hypothesis testing analysis are done according to research objectives based on spatial and ecological analysis, and integration of geomorphologic and geologic approach. The result of the research shows that: 1). the Palu Groundwater Basin is a part of Palu Basin, which geologically formed due to fault structure (Palu Graben), 2). the spatial distribution of aquifer system, laterally (geomorphologic approach) located at plains of alluvial landform and denudational hills. Vertically (geologic approach), it is located at Alluvium and Pakuli Formation with various aquifer forming lithology. Aquifer system at Palu Groundwater Basin is: alluvial plain and denudational hills aquifer system which adjacent to structural hills at the east (Tanggungguno Mountain) and the west (Gawalise Mountain), 3). groundwater potential zone based on quality and quantity criteria ranges from high - medium and fluctuate as the season changes, 4). groundwater potential level based on groundwater characteristics are at alluvial plains hydromorphology unit in Alluvium and Pakuli Formation, which distributed from high - medium, and 5). based on groundwater potential level, then spatial direction pattern of groundwater usage for domestic needs consist of : Plastering Zone I (East Palu and West Palu), II (Southern Palu), and III (Dolo, Gumbasa, Biromaru, Marawola, West Dolo, and Southern Dolo) by considering the border’s physical factor (recharge area), groundwater characteristics, concept and strategy of population density in Palu City. The research findings shows that Palu Groundwater Basin are one of the groundwater basin in Palu Basin, formed due to geological structure (Palu Graben), the Palu fault (sesar). The inflow boundary is located at east and west of Palu River, which is from bent slope of structural hills, the Gawalise Mountain and Tanggungguno Mountain. The outflow boundary is located at the north, the Palu Gulf. Groundwater potential level based on groundwater characteristics are at alluvial plains hydromorphology unit in Alluvium and Pakuli Formation. The theory implication from the research findings, that spatial and ecological approach, and geomorphologic and geologic approach can be used to determine groundwater potential based on groundwater characteristics at each hydromorphology and hydrogeology units in Palu Groundwater Basin.

Kata Kunci : Analisis spasial,Pendekatan geomorfologi,Pendekatan geologi,Satuan hidromorfologi,Satuan hidrogeologi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.