Laporkan Masalah

Hubungan kondisi sanitasi lingkungan dan perilaku pencegahan dengan derajat keparahan infeksi virus dengue di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo

SELASA, Pius, Dr. drh. Sitti Rahmah Umniyati, SU

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Latar Belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Hingga saat ini, DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Secara klinis derajat infeksi virus dengue bervariasi, mulai dari tanpa gejala, demam ringan yang tidak spesifik (undifferentiated febrile illness), demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) dan sindrom syok dengue (SSD). Kondisi sanitasi lingkungan dan perilaku pencegahan merupakan faktor yang turut memberikan kontribusi terjadinya penyakit ini. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dan perilaku pencegahan dengan derajat keparahan infeksi virus Dengue di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh rumah tangga dengan anggota keluarga usia dewasa pernah menderita DBD pada tahun 2009 di wilayah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Jumlah populasi 92 rumah tangga dan sampel 76 rumah tangga. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner dan catatan dokumen laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit/ Kejadiaan Luar Biasa (KD-RS/KLB) DBD dari Dinkes Kabupaten Sukoharjo. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji Chi Square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penyediaan air bersih dengan derajat keparahan infeksi virus dengue, p=0,702 (p>0,05). Ada hubungan negatif yang signifikan antara cara pengelolaan sampah dengan derajat keparahan infeksi virus dengue, p=0,013 (p<0,05). Ada hubungan negatif yang signifikan antara pengetahuan dengan derajat keparahan infeksi virus dengue, p=0,023 (p<0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan derajat keparahan infeksi virus dengue, p=0,362 (p>0,05). Dan ada hubungan negatif yang signifikan antara praktek pencegahan dengan derajat keparahan infeksi virus dengue, p=0,022 (p<0,05). Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel cara pengelolaan sampah, pengetahuan dan praktek pencegahan memberikan kontribusi 36,7%. Simpulan: Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penyediaan air bersih dan sikap dengan derajat keparahan infeksi virus dengue. Ada hubungan negatif yang signifikan antara cara pengelolaan sampah, pengetahuan dan praktek pencegahan dengan derajat keparahan infeksi virus dengue di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) disease is an infectious disease caused by dengue virus transmitted through bites of Aedes aegypti and Aedes albopictus. Until today DHF is a serious public health problem in Indonesia. Clinically, level of dengue virus infection varies from no symptom, undifferentiated febrile illness, dengue fever, DHF and dengue shock syndrome. Condition of environmental sanitation and preventive behavior are factors contributing to the disease. Objective: The study aimed to identify association between condition of environmental sanitation and preventive behavior and severity of dengue virus infection at Subdistrict of Grogol, District of Sukoharjo. Methods: The study used cross sectional design. Population were all households having adult members of family that had suffered from DHF in 2009. Number of population were 92 households and number of samples were 76 households. Data were obtained through interview using questionnaire and documents of alert report of hospitals/outbreaks of DHF from Sukoharjo District Health Office. Data analysis used univariate, bivariate with chi square and multivariate with logistic regression test. Results: The result of the study showed there was no significant association between the availability of clean water and severity of dengue virus infection p=0.702 (p>0.05). There was negative significant association between method of waste management and severity of dengue virus infection p=0.013 (p<0.05). There was negative significant association between knowledge and severity of dengue virus infection p=0.023 (p<0.05). There was no significant association between attitude and severity of dengue virus infection p=0.362 (p>0.05). There was negative significant association between practice of prevention and severity of dengue virus infection p=0.022 (p<0.05). The result of logistic regression test showed that variable of waste management method, knowledge and practice of prevention contributed 36.7%. Conclusion: There was no significant association between the availability of clean water and attitude and severity of dengue virus infection. There was negative significant association between method of waste management, knowledge and practice of prevention and severity of dengue virus infection at Subdistrict of Grogol, District of Sukoharjo.

Kata Kunci : Sanitasi lingkungan,Perilaku pencegahan,Keparahan infeksi virus dengue, environmental sanitation, preventive behavior, severity, dengue virus infection


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.