Laporkan Masalah

Efek pemanfaatan program pemantauan dan promosi pertumbuhan terhadap status gizi balita di Kota Cirebon

NURCAHYANI, Lia, Prof. dr. M. Hakimi, SpOG(K), PhD

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Kekurangan gizi merupakan kunci pokok persoalan kematian balita di dunia, yang salah satu penyebabnya yaitu kurangnya pemanfaatan program pemantauan dan promosi pertumbuhan. Kasus gizi kurang di Kota Cirebon melebihi angka provinsi dan nasional. Pada tahun 2008, partisipasi masyarakat dalam program pemantauan dan promosi pertumbuhan meningkat sebesar 19% dari tahun sebelumnya, tetapi kasus gizi kurang meningkat juga sebesar 0,23 %.Tujuan : Untuk mengkaji efek pemanfaatan program pemantauan dan promosi pertumbuhan terhadap status gizi balita.Metode Penelitian : Jenis penelitian observasional dengan rancangan kohort retrospektif. Subjek penelitian sebanyak 246 balita usia 17-59 bulan beserta ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik three stage sampling dipadukan dengan purposive dan random sampling.Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder dengan instrumen penelitian meliputi kuesioner, kartu menuju sehat, register gizi, laporan bulan penimbangan balita Kota Cirebon tahun 2008, timbangan injak digital, length board/ microtois serta software antropometri WHO (2006). Pengolahan data menggunakan analisis univariabel, bivariabel dengan chi-square dan multivariabel dengan uji regresi logistik. Penelitian ini didukung oleh data kualitatif untuk mengetahui indikator input dan proses serta hambatan dalam pemanfaatan program pemantauan dan promosi pertumbuhan.Hasil : Pemanfaatan program pemantauan dan promosi pertumbuhan berpengaruh secara signifikan terhadap status gizi balita dengan p < 0,05.Insidensi gizi kurang pada balita yang tidak memanfaatkan program pemantauan dan promosi pertumbuhan secara teratur 2,7 kali lebih besar dibandingkan balita yang memanfaatkan secara teratur setelah mempertimbangkan kontribusi pengetahuan dan sikap ibu serta umur balita. Indikator input, khususnya peran kader dalam proses program pemantauan dan promosi pertumbuhan tidak optimal. Hambatan pemanfaatan program meliputi faktor individu (kesehatan balita), faktor provider (alasan sosial), serta faktor komunitas (lokasi rumah secara geografis) Kesimpulan : Pemantauan pertumbuhan pada balita harus dilakukan setiap bulan, terutama pada umur 0-24 bulan. Keberhasilan program pemantauan dan promosi pertumbuhan dapat dicapai apabila mendapat dukungan secara komprehensif dari segi penerima pelayanan, pemberi pelayanan dan pembuat kebijakan

Background: Undernourishment is a key problem of mortality in underfives,which one of the causes is lack of growth monitoring and promotion program utilization. Cases of undernourishment at Cirebon Municipality exceed the provincial and national figures. In 2008, community participation in growth monitoring and promotion program increased 19% from the previous year,however cases of undernourishment also increased 0.23%. Objective: To study effect of growth monitoring and promotion program utilization toward nutritional status of underfives.Method: The study was observational with retrospective cohort design. Subject consisted of 246 underfives of 17-59 months and mothers that met inclusion and exclusion criteria. Sampling used three stage combined with purposive and random sampling technique. Data consisted of primary and secondary data obtained from questionnaire, growth chard, nutrition registry, monthly report of underfive weighing at Cirebon Municipality 2008, digital scale, length board/microtoise and WHO anthropometric software (2006). Data analysis used univariate, bivariate with chi square, and multivariate with logistic regression. The study was supported with qualitative data obtained from observation and indepth interview with 6 cadres and 2 nutrition staff to identify input and process indicators and constraints in the utilization of growth monitoring and promotion program.Result: The utilization of growth monitoring and promotion program affected nutritional status of underfives significantly (p<0.05). Incidence of undernourished underfives that did not utilize the program regularly was 2.7 times greater than in those utilizing the program regularly after considering the contribution of knowledge and attitude of mothers and age of underfives.. Input indicator especially role of cadres in the process of growth monitoring and promotion program at Cirebon Municipality was not optimum. Constraints in program utilization consisted of individual (health reason), provider (social reason) and community (geographical reason) factors.Conclusion: Monthly growth monitoring was prioritized on underfives for the first 24 month.Target of growth monitoring and promotion program could be achieved when there was comprehensive support from demand side (people that received the service), support side (service providers) and policy side (policy makers

Kata Kunci : Pemanfaatan program, Pemantauan pertumbuhan, Promosi pertumbuhan, Status gizi,Balita, nutritional status, underfives, growth monitoring, growth promotion, program utilization


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.