Laporkan Masalah

Perencanaan peningkatan jaringan jalan di Kota Padang Panjang tahun 2014 dan 2019

MOMON, Prof. Dr-Ing. Ir. Ahmad Minawar, M.Sc

2010 | Tesis | S2 Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Kota Padang Panjang merupakan salah satu kota perlintasan yang berada di Propinsi Sumatera Barat yang menghubungkan antara Kota Padang, Kota Bukittinggi dan kota-kota lainnya di Sumatera Barat. Saat ini Kota Padang Panjang mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal ditandai dengan pertumbuhan jumlah penduduk, tingkat pendapatan, dan jumlah orang yang bekerja yang mempengaruhi segala aktivitas manusia. Semakin berkembang suatu kota, tentu saja tingkat aktivitasnya semakin tinggi dan akan mempengaruhi permintaan akan transportasi untuk memobilisasi masyarakat.. Kebutuhan mobilisasi ini membutuhkan prasarana transportasi berupa jaringan jalan dan moda angkutan. Berdasarkan data statistik, jumlah kepemilikan kendaraan bermotor pribadi meningkat dari tahun ke tahun, sedangkan prasarana jalan terbatas pertumbuhannya. Hal ini menyebabkan menurunnya tingkat pelayanan jalan terutama pada jam-jam sibuk pagi, siang dan sore hari. Penurunan tingkat pelayanan jaringan jalan antara lain ditunjukkan dengan penurunan kecepatan operasi kendaraan, kemacetan pada kawasan-kawasan tarikan perjalanan. Penelitian dilakukan dengan melakukan pemodelan transportasi di Kota Padang Panjang dan memproyeksikannya pada tahun 2014 dan 2019. Dalam proses estimasi dan pembebanan lalu lintas, alat bantu yang digunakan adalah program Cube 4.0.1. Pemodelan transportasi dilakukan dengan metode maximum likelihood dalam estimasi matriks. Untuk tahap pembebanan lalulintas,baik tahun dasar maupun tahun rencana menggunakan metode User Equilibrium. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa skenario 1 menghasilkan efesiensi dengan menurunnya daerah yang macet sebesar 30,4%, sedangkan panjang perjalanan naik 1,15%, waktu perjalanan naik 1,56% dan kecepatan ratarata turun 0,40%. Skenario 2 menghasilkan efesiensi dengan menurunnya daerah yang macet sebesar 34,78%, sedangkan panjang perjalanan naik 1,15%, waktu perjalanan naik 1,56% dan kecepatan rata-rata turun 0,32%. Dan untuk skenario 3 yang mengkombinasikan penanganan dengan melakukan manajemen lalu lintas dan perubahan fisik jalan, memberikan efesiensi yang lebih besar terhadap kinerja jaringan jalan dibandingkan skenario 1 dan skenario 2. Efesiensi yang dihasilkan tersebut adalah panjang perjalanan bertambah 1,12% dan waktu perjalanan untuk seluruh jaringan jalan meningkat 2,75% dari kondisi eksisting, sedangkan untuk indikator VC ratio untuk seluruh jaringan jalan yang macet berkurang sebesar 100%.

Padang Panjang is a town in West Sumatra that connects several towns such as Padang, Bukit Tinggi and others. Padang Panjang has been growing recently indicated by population, income and employment growth that impact on human activities. The more a town has been growing the more activities result in the changes on transportation demand for people mobilizations. The mobilizations need transportation infrastructure in the form of road network and transportation. Based on statistic data, the amount of vehicle owners has increased recently, however transportation infrastructure have limited growth. This limitation growth causes the decreasing of road service specially, in busy hours. The decreasing of road service is indicated by less operation vehicle speed and traffic jammed in attraction areas. The research is conducted by applying transportation model in Padang Panjang and doing the forecasting for the year 2014 and 2019. Moreover, the research use Cube 4.0.1 program in the estimation process and traffic assignment. Transportation model is conducted by maximum likelihood method in matrix estimation. For the stage of traffic load, both basic years and forecasted years use user equilibrium method. Based on research result can be concluded that the first scenario result in efficiency indicated by the decreasing of traffic jam areas 30.4 %, however the travelling distance increase by 1.15%, travelling time grows by 1.56% and the average speed decrease 0.40%. In addition, the second scenario present efficiency by the decreasing of traffic jam areas by 34.78% while travelling distance increase 1.15%, travelling time increase 1.56% and average speed decrease by 0.32%. Next, the third scenario which combination between traffic management and the changes of transportation infrastructures, show more efficiency of road network performance than second and third scenarios. The efficiencies are presented by the increasing of travelling distance 1.12% and shorter travelling time with the efficiency 1.56%. Moreover, the average speed for all road network improve 2.75% from existing condition while indicator VC ratio shows for all jammed road network decrease by 100%.

Kata Kunci : Pemodelan transportasi,Peramalan,Pembebanan lalu lintas,Cube base,Cube voyager,Cube ME


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.