Laporkan Masalah

Pemanfaatan sidikjari untuk identifikasi kepemilikan gambar

ARDHIANTO, Eka, Drs. Edi Winarko, M.Sc., Ph.D

2010 | Tesis | S2 Ilmu Komputer

Suatu informasi tidak luput dari salah satu sifatnya yaitu sifat rahasia yang dapat merupakan sebagai privacy atau hak milik. Kemudahan untuk melakukan pendistribusian informasi tidak luput juga dari kerentanan pencurian atau pembajakan terhadap informasi yang dikirimkan selama perjalanan. Misalnya orang melakukan eavesdropping atau modification of message yang mengakibatkan kerugian pihak lain. Sebagai ilustrasi adalah foto jurnalistik, foto peta wilayah, foto buronan atau foto yang bersifat rahasia, yang mana setiap gambar mempunyai kerahasiaan dan merupakan hak milik. Apakah bisa mengetahui siapa pemilik foto atau pengirim sebenarnya dan apakah orang yang berhak menerima benar dapat mempercayai keaslian foto tersebut tanpa adanya perubahan keaslian dari foto? Penggunaan bentuk pengidentifikasian adalah dengan memanfaatkan sistem biometrik yang melekat pada sifat alami manusia yaitu sidikjari. Untuk menambah kepercayaan terhadap pesan maka ditambahkan message diggest dari fungsi hash SHA-1 yang menghasikan keluaran 160 bit. Penelitian ini adalah melakukan pembuktian terhadap validitas gambar melalui pengujian nilai fungsi hash SHA-1 dan kecocokan sidikjari. Pembuktiannya yaitu jika nilai message diggest yang dihasilkan gambar dan nilai message diggest yang diterima adalah sama maka dihasilkan bahwa gambar yang dimaksud adalah informasi gambar yang valid, dan untuk mengidentifikasi kebenaran pengirim gambar, maka digunakan pencocokan ciri sidikjari dari gambar yang diterima dan sidikjari pengirim. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa proses penyisipan sidikjari kedalam gambar membuktikan kepemilikan gambar dengan benar. Proses penyisipan sidikjari kedalam gambar melalui bentuk nilai koefisien DCT pesan dapat dilakukan dan membuat gambar sidikjari tidak dapat dikenali secara langsung, pengambilan nilai message diggest menggunakan fungsi hash satu arah dapat memberikan jaminan kesatuan (integrity) pada gambar dan model, bentuk, jenis algoritma dan alur proses pengamanan data adalah menjadi rahasia sangat penting.

Any information may not separated from it’s charactheristic which is as a privacy right. Simplicity to distributing information may also give an opprtunity to stealling it’s information during transmision process. For example, some information eavesdropped by any persons or any persons modificate the information which can disserve the authorized persons. As an illustration is a journalism photo, map photo, fugitive photo or any photos which have confidentiality. Can we know whos the owner or the sender of the photo and can we trust the atuhenticity of the photo which received? The identification can use fingerprints biometric systems which is inherent in human nature. To increase confidentiality picture we can add message diggest from hash function SHA-1 which produce 160 bit outputs into the picture. In this research we perform the experiment to prove the validity of picture by using the message dugest value form hash function SHA-1 and using fingerprint. To verificated the picture we compare the message digest inside the picture and message digest which recounted, and to identify the sender, we compare fingerprint characteristics of the received picture and the sender's fingerprint. The results of this study is that the insertion process fingerprint into pictures to prove ownership of the image correctly proofed. Fingerprint insertion process into the picture through a message by DCT coefficients can be done and make the fingerprint image can’t be recognized directly, creating message diggest using one-way hash function can guarantee the integrity of picture, models and types of algorithms also data flow process of security is a very important secret.

Kata Kunci : Pengolahan citra biometrik,Sidikjari,SHA,1,DCT,Message digest ; Image Processing, Biometric, Fingerprints, SHA-1, DCT, Message Digest.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.