Stability evaluation of Ciurug mine tunnel based on geomechanical classification in cut and fill Pongkor gold underground mine PT. Antam., TBK West Java Indonesia

PHONEKEO, Vithaya, Dr. I Wayan Warmada

2009 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Ketidakstabilan massa batuan sekitar tambang bawah tanah direpresentasikan sebagai ancaman untuk keamanan manusia dan peralatan di tambang. Akibat dari runtuhan batuan, profitabilitas operasi pertambangan dapat dikurangi ketika kegagalan diperbolehkan untuk pengembangan batuan sekitar stope dan akses sebagai masalah terjadi di blok "II-south" dari x-cut 9-11 dari 500 terowongan di Ciurug di tambang endapan emas bawah tanah Pongkor, yang terletak di lereng sebelah utara dari Bayah Dome, 80 km barat daya Jakarta. Bayah Dome ini merupakan bagian dari sabuk kepulauan Neogen Sunda-Banda yang berkembang di sepanjang batas selatan dari lempeng Eurasian dari utara subduksi lempeng India-Australia. Berdasarkan masalah diatas, penelitian dilakukan untuk analisis stabilitas dari massa batuan dengan aplikasi dari klasifikasi massa batuan dengan sistem RMR.. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan hubungan antara RMR dan mineral lempung yang ada didalam massa batuan. Persentase kandungan mineral lempung pada sampel batuan telah dianalisis dengan menggunakan analisis XRD, berdasarkan fakta bahwa ada beberapa titik infiltrasi airtanah, batuan lapuk dan kandungan mineral lemah didalam bidang patahan pada massa batuan. Hasil dari RMR menunjukkan bahwa kualitas massa batuan di daerah penelitian ini adalah sebagian besar berada di kelas fair ke good rock, dan menyediakan jenis alat pendukung yang harus digunakan untuk melindungi massa batuan dari deformasi sebagaimana gambar dalam model 2D. Akhirnya, penelitian menemukan bahwa persentase dari kandungan mineral lempung didalam massa batuan di daerah penelitian ini secara langsung memberikan dampak kepada stabilitas massa batuan. . Meskipun pengaruhnya hanya 10 %, tetapi dapat disimpulkan bahwa semgtite merupakan mineral utama yang mengontrol kualitas massa batuan di daerah tersebut.

The profitability of mining operation may be reduced when failure is allowed to develop in the rock surrounding the stope or access as the problem occurs in the block “II-south” from cross-cut 9 to 11 in level 500 of Ciurug tunnel in Pongkor underground mining for gold-silver deposit, located at the northern flank of the Bayah Dome, 80 km southwest of Jakarta. This Bayah Dome is part of the Neogence Sunda-Banda continental arc that developed along the southern margin of Eurasian plate from Northward subduction of Indian-Australia plate. By acknowledging this problem, a research is conducted to analyze the quality of the rock mass by applying the rock mass classification RMR system. Furthermore, this study is also aimed to find the relationship between RMR and clay mineral contents in the rock mass. In order to achieve this problem, scan line method is need to be conducted to find RMR values and the empirical calculation is used to indicate the total amounts of rock bolt, wire mesh, and shotcrete quality need to be installed. Then simulated rock mass deformation of pre and post installed supported in 2D elastic model. Moreover, clay samples are collected from the major joints to quantify the relative percentage of clay mineral content on rock samples that has been analyzed by using XRD analysis based on the fact that there are some significant groundwater seepages, and highly weathered consisting of weak mineral contents in the discontinuities. The results from RMR have shown that the quality of the rock mass in this study area is mostly in the class of fair to good rock. Finally, the research found that the percentage of the clay mineral contents gives impacts to the tunnel stability. Even the affect is only 10 percent but it is still significant that smectite can be the main mineral control the quality of rock mass on this area Keywords: rock mass classification, supported equipment, deformation model, XRD, clays minerals content

Kata Kunci : Klasifikasi massa batuan,Peralatan pendukung,Model deformasi,XRD,Kandungan mineral lempung