Laporkan Masalah

Efektivitas konseling dan pendidikan sebaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja putri usia 15-19 tahun dalam pencegahan terhadap anemia di Kabupaten Subang

PRAHASTUTI, Brian Sri, Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Perilaku Promosi Kesehatan

Latar belakang: Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Subang karena diderita oleh semua kelompok di dalam siklus hidup manusia, termasuk remaja putri. Wanita usia subur yang menderita anemia dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan mendapatkan penyulit perdarahan pascapersalinan. Keduanya diketahui sebagai penyebab utama kematian ibu dan bayi baru lahir di kabupaten ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas konseling dan pendidikan sebaya dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang pencegahan anemia pada remaja putri usia 15-19 tahun di wilayah kerja Puskesmas Sagalaherang, Kabupaten Subang. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pre-post test with control group design. Sampel penelitian adalah 31 responden untuk kelompok perlakuan dan 32 responden untuk kelompok kontrol. Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap dan perilaku. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik paired test dan t-test dengan tingkat signifikansi p = 0,05. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji paired t-test didapatkan hasil pengetahuan, sikap dan perilaku remaja meningkat secara signifikan setelah diberi promosi pencegahan anemia melalui konseling dan pendidikan sebaya dengan menggunakan lembar balik sebagai media komunikasi (p < 0,05). Hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan dan kontrol berbeda secara bermakna (p < 0,05), sedangkan peningkatan perilaku antara kelompok perlakuan dan kontrol secara statistik tidak berbeda (p > 0,05). Kesimpulan: Promosi pencegahan anemia melalui metode konseling dan pendidikan sebaya, dengan menggunakan lembar balik sebagai media komunikasi terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putri.tetapi tidak terbukti efektif untuk meningkatkan perilaku remaja putri dalam pencegahan anemia. Kebijakan program kesehatan melalui penyediaan tablet Fe dan mobilisasi sosial ikut mempengaruhi peningkatan perilaku remaja putri.

Background: Iron deficiency anaemia is the most public health problem that affected all life cycle of human being, including adolescent girls. Women in reproductive age that suffering anaemia can imply to the highest cause of maternal and newborn deaths, which are low birth weight baby and post delivery haemorrhage. Objective: This research has objective to assess the effectiveness of counseling and peer education using communication media to increase knowledge, attitude and behaviour on anaemia prevention of adolescent girls in the working area of Sagalaherang Puskesmas in Subang District. Method: This was a quasi experimental pre post test with control design. Research sample was 31 respondents for intervention group and 32 respondents for control group. Data were measured by using questionnaires of knowledge, attitude and behaviour. Data were analysed with paired t-test and independent t-test with 0.05 significant. Result: According to the paired t-test, knowledge, attitude and behaviour of adolescent girls after receiving the promotion against anaemia through counseling and peer education by using flip chart as communication media was significantly increased (p < 0.05). According to the independent t-test, the increasing of knowledge and attitude of adolescent girls were significantly different, (p < 0.05) but was not significantly different on the increasing of behaviour of adolescent girls, (p > 0.05). Conclusion: The promotion against anaemia through counseling and peer education by using flip chart as communication media was effectively proven can increase knowledge and attitudes but not proven can increase behaviour on anaemia prevention of adolescent girls. Health program policy to providing iron tablet and social mobilization has influenced the increasing of related adolescent girl’s behaviour.

Kata Kunci : anemia gizi besi,remaja putri,konseling,pendidikan sebaya,lembar balik,iron deficiency anaemia,adolescent girl,counseling, peer education,flip chart


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.