Laporkan Masalah

Pemberdayaan masyarakat dalam penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi :: Belajar dari kasus di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

EDIASTUTI, Sri, Dr. Agus Heruanto Hadna

2009 | Tesis | S2 Magister Studi Kebijakan

Pelaksanaan program Rehabilitasi dan Rekonstrtuksi pasca bencana alam gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 di Desa Trimulyo dan Canden Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul, adalah suatu usaha pemberdayaan masyarakat korban bencana alam gempa bumi. Untuk Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Berdasarkan data yang ada terdapat 969 korban jiwa meninggal (19.2 0/00 dari jumlah penduduk Kecamatan Jetis tahun 2006 yang berjumlah 50.483 jiwa) dan 12.161 rumah roboh atau rusak berat (80,60% dari jumlah bangunan di Kecamatan Jetis yang berjumlah 15.089). Pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu membantu dan memfasilitasi kelompok masyarakat untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam melaksanakan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Salah satunya dengan jalan memberikan ruang kepada masyarakat untuk partisipasi aktif dalam proses pembangunan. Proses pemberdayaan menempatkan masyarakat sebagai bagian terpenting dalam implementasi program. Untuk itu pemerintah mengeluarkan regulasi yaitu Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 23 tahun 2006 Tentang Petunjuk Operasional Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa Bumi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan aturan pelengkap lain untuk melaksanakan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Pemerintah juga memberikan dana bantuan langsung sebesar lima belas juta rupiah kepada masyarakat yang rumahnya roboh atau rusak berat. Bantuan langsung tersebut diberikan kepada masyarakat dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar 40% dan tahap kedua sebesar 60%. Penelitian ini merupakan studi kasus dan berusaha melihat pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Desa Trimulyo dan Desa Canden Kecamatan Jetis. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, dokumentasi, observasi. Data tersebut diteliti secara sistematis dan akurat serta memperhatikan hubungan antara fenomena. Hasil dari interpretasi fakta-fakta dan data yang dianalisa di dua lokasi berbeda ditarik menjadi sebuah kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan masyarakat dalam program Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Desa Trimulyo dan Desa Canden cukup berhasil. Hal ini dibuktikan dengan terselesaikannya pembangunan rumah warga dalam waktu 2 tahun. Keberhasilan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana alam gempa bumi tidak lepas dari sejumlah ‘hambatan’. Hambatan tersebut antara lain: kelangkaan bahan material untuk membangun rumah; yang berdampak pada harga-harga material yang melambung tinggi; adanya penyimpangan dalam pendataan rumah serta adanya pemotongan bantuan dana milik masyarakat.

The Implementation of Rehabilitation and Reconstruction Program Post May 27, 2006 Earthquake Disaster in Trimulyo Village and Canden Village, Jetis Sub District, Bantul District is an earthquake victim community empowerment. Based on the data collected, in Jetis Sub District there were 969 people die (19, 2 0/00 of 50.483 people, the total of Jetis Sub District population) and there were 12.161 damaged or broken houses (80, 60 % from 15.089 houses). Community empowerment is supposed to help and facilitate community group to improve their ability to implement Rehabilitation and Reconstruction Program. One of the empowerment program is encouraging active participation in the development process. The process of empowerment positions the community as an important part in program implementation. The government regulated it by Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 23 tahun 2006 ( Decree of the Governor of Yogyakarta Special Province Number 23, 2006 about Operational Guiding for Rehabilitation and Reconstruction Program Post Earthquake Disaster in Yogyakarta Special Province and other regulations to implement rehabilitation and reconstruction program. Besides that the government also delivered direct fund of Rp 15.000.000,- for each damaged or broken house. The fund was given in two steps, the first step was 40% and the second was delivered 60%. This research is a case study which examined the community empowerment in the implementation of Rehabilitation and Reconstruction Program in Trimulyo Village and Canden Village, in Jetis Sub District. The data collected by means of in-depth interviews, documentations and observations. It is systematically and accurately examined. The researcher focused on the relation among phenomenon. The result of facts and data interpretation from two different locations were terminated to a conclusion as the answer of research question. The research result shows that community empowerment in Rehabilitation and Reconstruction Program in Trimulyo Village and Canden Village, in Jetis Sub District is quite successful. It is proved by rebuilding houses in 2 years. The success of Rehabilitation and Reconstruction Program Post Earthquake Disaster was not separated from its obstacles. The obstacles are; the material buildings temporary rare, it caused expensive cost and there were data manipulation in housing census and fund corruption for the community.

Kata Kunci : Bencana gempa bumi,Pemberdayaan masyarakat,Program rehabilitasi dan rekonstruksi,earthquake disaster, community empowerment, rehabilitation and reconstruction program, program implementation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.