Laporkan Masalah

Penanggulangan bencana alam banjir di Kampung Melayu dan dampaknya terhadap ketahanan wilayah

TARDJANI, Beng, Dr. H.A. Sudibyakto, MS

2009 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian ini dimaksudkan uniuk mempelajari penanggulangan bencana alami banjir di Kampung Melayu dan dampaknya terhadap ketahanan wilayah. Disamping itu, sangat penting untuk mengetahui faktor-faktor penyebab banjir dan mencermati respons berhagai pihak terhadap banjir serta mempelajari manajemen penanggulangan hanjir yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk memperoleh data-data dimaksud, maka dilakukan studi penelitian lapangan. studi literature dan studi kepustakaan. Studi penelitian lapangan dilaksanakan di Kelurahan Kampung Melayu, Satkorlak Pemkot Jakarta Timur. Departemen Perhubungan, Kantor Badan Meteorologi dan Geotisika (BMG), Departemen PU, Kantor Isakornas PBP dengan focus untuk mernperoleh data primer maupun sekunder tentang respons dan kinerja pernerintah dalani menangani bencana hanjir. Selain itu, dilakukan pula pengumpulan data yang diambil dan surat kabar dan Internet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif sebagai prosedur untuk mendeskripsikan permasalahan yang diteliti dengan menitik beratkan pada pendekatan manajemen. Sehingga untuk mendapatkan data-data tersebut, maka diselenggarakan kegiatan kuisioner kepadu warga sctempat dan wawancara dengwi pejabat kelurahan seria beherapa warga di Kampung Melayu. Dengan menerapkan metode ini, maka diharapkan analisis data-data di atas dapat memecahkan pokok permasalahan pada penanggulangan bencana banjir di Kampung Melayu dan dampaknya terhadap ketahanan wiiayah. Hasil dan proses pcnyelenggaraan analisa data-data tersebut, diketahui bahwa pemerintah pusat beserta kelembagaannya yakni Bakornas P1W, belum mampu melaksanakan fungsinya sebagai lembaga penanggulangan bencana secara optimal, Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah Bakornas hanya merupakan wadah koordinasi dalam penanganan hencana. Bakornas tidak memiliki payung hukum untuk mengontrol dan mengendalikan departemen terkait maupun untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki. Kemudian dcngan adanya otonorni dacrab, maka Bakornas juga menjadi putus hubungan dengan satuan dibawahnya seperti Satkorlak dan Satlak. Oleh karena itu. tindakan pernerintah dalani menangani bencana selalu lamban bahkan sebaliknya senng terjadi tumpang tindih penanganan bencana olch beberapa departemen terkait. Seperti diketahui bahwa dampak harijir selain dapat melumpuhkan tisik juga efek lanjutannya dapat mempengaruhi aspek kehidupan yang sangat signifikan. Sehingga masyarakat menjadi rapuh dan menurun kemanipuannya. yang berakibat besar pengaruhnya terhadap ketahanan wilayah hahkan lehib jauh lagi dapat berpengaruh terhadap ketahanan nasional.

This research is aimed to learn the Ilooding disaster assessment at Kampung Melayu village and to understand ils eflì.ct to the area resilience. however, it is very important to know all factors caused the flooding and to learn how the government implements the disaster management. The author has been conducting the field research and literature survey ta collect those data’s. Field research was conducted at Kampung Mclayu Village. Center Crisis Room (Satkorlak Jakarta Timur), Departmenls engaged, BMG office and Bakornas P1W which focuses the government in managing the flood disaster. In addition. ii has been done also the preparation activities to collect data’s fom (he News and interact. This research used qualitative method lo describe the problems which focuses to the management approach. To get all data’s needed, it was used a questionnaire activity and the direct open speech activity to local people and to the official government people at Kampung Melayu. By using these activities, it is intended that the process of analyzing data’s will he able to solve the main problems relating the disaster management at Kampung Melayu village and it will find ils effect to the area resilience. As the result, it has been found that the government and Bakornas P1W do not have the capability to conduct the disaster management activities because firstly; Bakornas is only an institution where the managing coordination is always taken place and secondly; the Government does not have any legislation to control and to direct the Departments engaged. livenihough, the district autonomic rules has been used at all government level, Bakornas PEW did not have any network c.onection at all to the government organization for disaster (Satkorlak) at the province and Satlak at the city level. So that is why, the government responds and action to disaster is always late, moreover, it was very frequent the duplication jobs at the same matter done by more than one department. In summary, it has been known that flooding effect will cause a physical damage and the serial effect of the flood will he worst lo the whole human aspects of life. That efkct creates the decremented of human capacity and it will influencing the are resilience, even more, the effect will also interfere national resilience.

Kata Kunci : Penanggulangan,Dampak banjir,Ketahanan wilayah,Disaster,management,flooding,the impact,resilience,district


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.