Laporkan Masalah

Arahan penataan kawasan konsenvasi ketandan agar antisipatif menghadapi bencana kebakaran

PINEM, Dessy Eresina, Dr. Ir.A. Sarwadi, M.Eng

2008 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur DKB

Kebakaran adalah salah satu bencana yang bisa terjadi di kawasan perkotaan. Salah satu penyebab kebakaran adalah rapat dan tingginya bangunan sehingga kebakaran sering terjadi pada banyak bangunan di pusat-pusat kota. Kawasan Ketandan ini terletak di kawasan Malioboro yaitu di Utara Keraton Yogyakarta. Kawasan ini merupakan kawasan bersejarah yaitu tempat tinggalnya penduduk Cina pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Oleh sebab itu pada kawasan ini terdapat bangunan-bangunan yang dikonservasi yaitu bangunan yang berciri indis dan Cina. Pada kawasan ini pernah terjadi beberapa kali kebakaran pada tahun 2005 di perumahan sempit di tengah blok (termasuk kawasan penelitian). Kebakaran akan sangat mudah merambat dari satu bangunan ke bangunan lain karena kondisi bangunan yang rapat. Di sisi lain, bangunan yang merupakan bangunan konservasi sebaiknya tidak banyak mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada penentuan besar resiko kebakaran di Kawasan Ketandan. Penemuan faktor bisa dijadikan jalan keluar bagi pencegahan dan penanggulangan kebakaran di kawasan. Dari faktor-faktor tersebut dapat ditemukan juga bangunan-bangunan yang beresiko tinggi terhadap bahaya kebakaran. Langkah berikutnya dari temuan ini adalah menentukan jalur evakuasi yang tepat bila terjadi kebakaran di kawasan. Penelitian ini menemukan bahwa faktor yang berpengaruh pada penentuan besar resiko suatu kawasan adalah KDB (Koefisien Dasar Bangunan), jarak antar bangunan, material bangunan, material atap, lebar jalan, radius perputaran dan signage. Faktor ini bervariasi pada tiap blok namun umumnya hampir sama. Oleh sebab itu arahan penataan Kawasan Ketandan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran adalah arahan KDB, penataan jarak antar bangunan, besar radius putaran, penempatan hhidran, jalur evakuasi, peletakan signage dan tiang listrik, material atap dan dinding.

Fire is one of disaster that can be happened in the city. Some of the causes are the density and the heights of buildings, therefore the fire often occurs in the centre of city. Ketandan area placed at Malioboro area, that is at the north of Keraton Yogyakarta. This is the historical area, because Chinese people stayed here when Dutch colonialized Indonesia. Therefore, at this area, there are buildings which are conservated, those are with Hindi and Chinese characteristics. There were fire disaster, once at 2005, at narrow settlement at the centre of its blocks. Fire will run easily from one building to another because of the density of the building. On the other hand, conservated building should not be given any changes. The purpose of this research is to find what factors that influence in determining the risk of fire in Ketandan Area. The inventions of factors lead us to find the way out to prevent and to fight fire at the area. The factors also lead us to find risky building to the fire disaster and next step of this research is to determine the right evacuation route if there is fire. Those factors are the ones which influence in determining how big the risk of fire. They are Building Coverage Ratio (BCR), distance of buildings, building materials, roof materials, the width of streets, turning radius and signage. Generally these factors are almost the same but we can find varieties in each block. Therefore, design guideline of Ketandan Area to anticipate the fire disaster are guideline of BCR, guideline of distance of building, turning radius, placement of hydrant, evacuation route, placement of signage, building and roof materials.

Kata Kunci : Bencana kebakaran,Kebakaran kawasan,Faktor penentu resiko kebakaran,fire disaster, urban fire, factors influenced the fire risk


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.