Laporkan Masalah

Perancangan dan implementasi network inventory collection system untuk mendukung pengelolaan dan monitoring aset TI :: Studi kasus STIKOMP (STMIK) Surabaya

SUKMAAJI, Anjik, Dr. Achmad Ashari, M.Kom

2008 | Tesis | S2 Teknik Elektro

Dalam waktu tiga tahun ke depan, pertumbuhan TI diperkirakan semakin berkembang pesat hingga 100%. Pertumbuhan itu bahkan dimungkinkan meningkat hingga 2 kali lipat dari tahun 2007 yang terus tumbuh 25 – 30% (Sukarja, 2007). Menurut Subiyantoro (2008), TI memiliki dampak yang tinggi dalam memicu ekonomi tumbuh lebih cepat apalagi telah didukung oleh pemerintah melalui adanya Information Communication Technology (ICT). Pesatnya pertumbuhan TI mendorong suatu organisasi untuk menyesuaikan perkembangan tersebut dengan mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan produktifitas. Suatu organisasi yang telah memiliki infrastruktur pendukung TI, dalam hal ini adalah infrastruktur jaringan yang besar diperlukan suatu sarana yang dapat membantu dalam mengelola komponen TI. Pengelolaan aset TI merupakan bagian dari manajemen jaringan dengan ruang lingkup memonitor, mengontrol, dan merencanakan sumber daya serta komponen yang ada. Jelaslah, bahwa ini bukan merupakan suatu tugas mudah, dan pekerjaan seperti ini tidak dapat dilakukan secara efektif kalau hanya mengunakan teknik-teknik manual semata. Aktifitas tersebut dapat lebih mudah dilakukan dengan adanya dukungan protokol manajemen jaringan yaitu Simple Network Management Protocol (SNMP). Dukungan SNMP untuk mengelola aset TI dapat mengurangi beban pekerjaan. Namun kompleknya data yang dikumpulkan SNMP sering kali membingungkan pengelola TI untuk memahami. Berdasarkan kondisi tersebut dengan dibuatnya aplikasi Network Inventory Collection System(NICS) memberikan kemudahan bagi pengelola TI untuk melakukan monitoring maupun perencanaan pengembangan lebih lanjut. Misalnya, pertumbuhan proses upgrade prosesor atau PC dalam sebuah institusi dapat diketahui untuk dijadikan dasar pengembangan pada tahun berikutnya, demikian pula pertumbuhan kapasitas harddisk, pertumbuhan kapasitas memori, pertumbuhan pengguna perangkat lunak dan sistem operasi, pertumbuhan pengguna saluran akses internet dan sebagainya.

In the next three years, the growth of Information Technology is predicted to develop rapidly up to 100%. Moreover, it is still possible that the growth will double from the growth in 2007 that stood at 20% - 30% (Sukarja, 2007). According to Subiyantoro (2008), IT has an important effect on triggering economic growth faster. Above all, the Government support through Information Communication Technology (ICT) has also given the important effect on this. The rapid growth of IT has urged organizations to adjust with this growth by adopting technology that can increase productivity. An organization which has its own IT insfrastructure support, especially huge infrastructure network, needs a medium to help managing its IT component. IT asset management is a part of network management with its scopes are monitoring, controlling, and planning the existing source and components. It is clear that this is not an easy task. This task can not be done effectively if it only uses manual techniques . This activity can be done easier with the network management protocol support called Simple Network Management Protocol (SNMP). SNMP support in managing IT asset can help to reduce workload. However, the complexities of the data collected by SNMP often confuse IT manager to understand the data. By using Network Inventory Collection System(NICS) application, IT manager can get an easier access to monitor or plan the further development. For example, the development of processor upgrade process of an institution can be reported to be the foundation of the development in the next year. It can also be used to know the development of hard disk capacity, memory capacity, software users and operation system, internet access users, etc.

Kata Kunci : TI, ICT, SNMP, NICS, Asset.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.