Laporkan Masalah

Sebaran populasi sapi Fries Holland di beberapa Kabupaten Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

ADINATA, Yudi, Prof. Dr. Ir. Sumadi, MS

2008 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan sebaran populasi sapi FH dan membuat peta sebaran populasi sapi FH di Kabupaten Banyumas, Semarang, Boyolali dan Sleman. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2007 sampai dengan bulan Juni 2008 Penelitian menggunakan data populasi Sapi FH dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 di Kabupaten Banyumas, Semarang, Boyolali dan Sleman, data populasi Sapi FH dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 dari Koperasi Peternakan Satria Banyumas, Koperasi Unit Desa (KUD) Getasan, KUD Pabelan, KUD Tengaran, KUD Tuntang dan KUD Ungaran, KUD Selo, KUD Musuk, KUD Cepogo, KUD Ampel, KUD Boyolali, KUD Mojosongo Koperasi Warga Mulya Pakem, Koperasi UPP Pakem dan Koperasi Sarana Makmur Cangkringan, dan produksi rumput potong, rumput lapangan dan jerami dari limbah pertanian pada tahun 2006 di Kabupaten Banyumas, Semarang, Boyolali dan Sleman. Hasil yang dicapai berupa model peta sebaran populasi sapi Fries Holland di Kabupaten Banyumas, Semarang, Boyolali dan Sleman. Struktur populasi sapi FH pada tahun 2006 berdasarkan persentase jumlah pedet jantan, pedet betina, sapi jantan muda, sapi betina muda, sapi jantan dewasa, sapi betina dewasa di Kabupaten Banyumas adalah 8,25%, 13,32%, 0,00%, 8,86%, 0,00%, 69,57%, Kabupaten Semarang adalah 8,99%, 13,00%, 7,01%, 16,00%, 11,00 %, 44,00%, Kabupaten Boyolali adalah 9,00%, 13,00%, 7,00%, 16,00%, 11,00%, 44,00% dan Kabupaten Sleman 15,98%, 1,58%, 20,57%, 0,72%, 47,39%. Perkembangan populasi sapi FH dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 Kabupaten Banyumas, Semarang, Boyolali dan Sleman masing-masing -4,76 %, 3,52 %, 0,93 % dan 8,99%. Produksi rumput potong, rumput lapangan dan jerami dari limbah pertanian berdasarkan nilai bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan Total Digestible Nutrients (TDN) terhadap kebutuhan BK, PK dan TDN berdasarkan jumlah ternak herbivora dengan satuan Unit Ternak (UT) pada tahun 2006 hanya Kabupaten Banyumas yang masih mencukupi sedangkan Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sleman mengalami kekurangan. Dinamika kebutuhan dan ketersediaan BK, PK dan TDN dari tahun 2007 sampai tahun 2011 Kabupaten Banyumas kelebihan BK dan TDN namun kekurangan PK, Kabupaten Semarang kekurangan BK, PK dan TDN, Kabupaten Boyolali kelebihan BK namun kekurangan PK dan TDN, dan Kabupaten Sleman kelebihan BK hanya pada tahun 2007 dan 2008 selebihnya kekurangan BK, PK dan TDN.

The aim of the research was to study the tendency of population distribution of FH cattle and figured in a population distribution map of FH cattle in Banyumas, Semarang, Boyolali And Sleman regency. The research was conducted from November 2007 to June 2008. Data of population FH cattle from 2002 to 2006 in Banyumas, Semarang, Boyolali and Sleman Regency, population FH cattle from 2006 to 2007 from Koperasi Peternakan Satria Banyumas, Koperasi Unit Desa (KUD) Getasan, KUD Pabelan, KUD Tengaran, KUD Tuntang dan KUD Ungaran, KUD Selo, KUD Musuk, KUD Cepogo, KUD Ampel, KUD Boyolali, KUD Mojosongo Koperasi Warga Mulya Pakem, Koperasi UPP Pakem dan Koperasi Sarana Makmur Cangkringan, and the produce of crosscut grass, field grass and straw from agriculture waste in 2006 in Banyumas, Semarang, Boyolali and Sleman Regency. The result was the model of map of population distribution FH cattle in Banyumas, Semarang, Boyolali and Sleman Regency. Structure of population of FH cattle in the year 2006 pursuant to percentage sum up the bull calf, heifer calf, young bull, heifer, bull, cow in Banyumas Regency was 8.25%, 13.32%, 0.00%, 8.86%, 0.00%, 69.57%, Semarang Regency was 8.99%, 13.00%, 7.01%, 16.00%, 11.00%, 44.00%, Boyolali was 9.00%, 13.00%, 7.00%, 16.00%, 11.00%, 44.00% and Sleman Regency was 15.98%, 1.58%, 20.57%, 0.72%, 47.39%. Population growth of FH cattle from 2002 to 2006 in Banyumas, Semarang, Boyolali and Sleman ware – 4.76 %, 3.52 %, 0.93 % and 8.99%. The produce of crosscut grass, field grass and straw from agriculture waste pursuant to value of Dry Matter (DM), Crude Protein (CP) and Total Digestible Nutrients (TDN) to requirement of pursuant to amount of herbivore livestock with Animal Unit (AU) base in 2006 only Banyumas Regency which was still over supply while Semarang Regency, Boyolali Regency and Sleman Regency were insuffiency. The dynamics of requirement and availability of DM, CP and TDN from 2007 to 2011 Banyumas Regency was over supply DM and TDN but insuffiency CP, Semarang Regency was insuffiency DM, CP and TDN, Boyolali Regency was over supply DM but insuffiency CP and TDN, Sleman was over supply DM but insuffiency CP and TDN from 2007 to 2008 and other years insuffiency DM, CP and TDN.

Kata Kunci : Peta sebaran populasi sapi Fries Holland,Struktur dan dinamika populasi,Produksi rumput dan jerami, Population distribution map, Structure and dynamics population, The produce of grass and straw


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.