Laporkan Masalah

Dampak entomologis aplikasi pyriproxyfen dan temephos di wilayah Wirobrajan (Kota Yogyakarta) dan Pogung Baru (Kabupaten Sleman) D. I. Yogyakarta

SETIANI, Erliana, dr. Tri Baskoro Tunggul S., M.Sc., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Kelurahan Wirobrajan dan Pogung Baru merupakan salah satu daerah endemis DBD yang ada di D. I. Yogyakarta. Selama ini pemberantasan vektor DBD dilakukan dengan menggunakan temephos (Abate®), akan tetapi penggunaan temephos lebih dari 3 tahun dapat mengakibatkan resistensi. Kelurahan Wirobrajan termasuk dalam wilayah resistensi tingkat ringan (Dinkes Kota Yogyakarta, 2005). Agar tidak terjadi perubahan tingkat resistensi kearah resistensi sedang ataupun resistensi tinggi perlu dicari bahan larvisida lain. Pyriproxyfen adalah pengatur pertumbuhan serangga yang dapat digunakan untuk menurunkan populasi vektor secara bertahap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak entomologis aplikasi pyriproxyfen dan temephos di Wilayah Wirobrajan dan Pogung Baru D. I. Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental. Sebagai kelompok eksperimental adalah aplikasi pyriproxyfen di Wilayah Wirobrajan dan sebagai kelompok pembanding adalah aplikasi temephos di Wilayah Pogung Baru. Penelitian ini akan melihat perubahan index entomologi yang terjadi setelah diberi aplikasi. Untuk membuktikan adanya perbedaan jenis larvisida, ada/tidak ada PSN dan jenis kontainer, memberi pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan penurunan ketidakberadaan jentik dalam kontainer, jumlah pupa, persentase pupa mati dan persentase imago digunakan uji analisis statistik multivariate repeated measurement. Hasil dan Kesimpulan: Aplikasi pyriproxyfen meningkatkan angka bebas jentik (ABJ) dan menurunkan house index (HI), container index (CI) dan breuteau index (BI) di Wilayah Wirobrajan selama periode waktu 1-3 bulan. Pupal index (PI) dapat diturunkan selama periode waktu 1 bulan. Perbedaan jenis larvisida terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perbedaan penurunan jumlah pupa, persentase pupa mati dan persentase imago. Perbedaan ada/tidak ada PSN dan perbedaan jenis kontainer terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perbedaan penurunan ketidakberadaan jentik dalam kontainer, jumlah pupa, persentase pupa mati dan persentase imago.

Background: Wirobrajan and Pogung Baru are dengue hemorrhagic fever (DHF) endemic areas in Yogyakarta Special Territory. So far DHF vector eradication is made using temephos (Abate®), but the use of temephos over 3 years can cause resistance. Wirobrajan belongs to an area of light resistance (Yogyakarta Municipal Health Office, 2005). In order that there is no resistance change to medium level or high level it is necessary to use other larvacide. Pyriproxyfen is an insect growth regulators that can be used to minimize vector population gradually. Objective: The study aimed to identify entomological impact of pyriproxyfen and temephos application at Wirobrajan and Pogung Baru, Yogyakarta Special Territory. Method: The study was a quasi experiment. The experiment group applied pyriproxyfen at Wirobrajan and the control group applied temephos at Pogung Baru. The study observed changes of entomology index that occurred after application. Statistical analysis test of multivariate repeated measurement was used to find out differences in types of larvacide, the presence/absence of mosquito breeding place eradication and types of container, significant effect to difference in absence of larvae in the container, number of pupa, percentage of dead pupa and percentage of imago. Result & Conclusion: Pyriproxyfen application increased larvae free rate/ABJ (angka bebas jentik) and minimized house index, container index, breteau index of Wirobrajan within 1-3 months. Pyriproxyfen application minimized pupa index of Wirobrajan within 1 months. Difference in types of larvacide proved to affect significantly the difference in number of pupa, percentage of dead pupa and percentage of imago. The difference in the presence/absence of mosquito nest eradication and the difference in types of container proved to affect significantly the presence of larvae in the container, number of pupa, percentage of dead pupa and percentage of imago.

Kata Kunci : Pyriproxyfen,Aedes Aegypti,Demam berdarah dengue,Temephos,dengue hemorrhagic fever, temephos, Yogyakarta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.