Laporkan Masalah

Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu hamil dengan kejadian anemia kehamilan di Kabupaten Indragiri Hulu

NORA, Rika Varia, Prof. dr. M. Hakimi, Sp.OG(K)., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Anemia pada masa kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat, yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan anak, terutama di negara berkembang. Upaya pencegahan anemia pada kehamilan telah dilakukan dengan pemberian tablet besi dan peningkatan status gizi ibu hamil, namun demikian anemia ibu hamil masih tinggi termasuk di Indonesia. Di Kabupaten Indragiri Hulu anemia pada ibu hamil berjumlah 61,2% dengan cakupan Fe 80%. Hal ini dimungkinkan karena pengetahuan dan perilaku pola makan serta konsumsi tablet besi yang kurang baik Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu hamil dengan kejadian anemia kehamilan Metode Penelitian: Penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional dan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah ibu hamil di Kabupaten Indragiri Hulu Riau. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase, analisis bivariat dengan menggunakan Chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil: Prevalensi ibu hamil anemia 73,40%. Ibu hamil dengan pengetahuan kurang baik mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding ibu hamil dengan pengetahuan baik (OR=4,76; 95% CI=1,99-11,42). Ibu hamil dengan perilaku pola makan yang kurang baik mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding ibu hamil dengan perilaku pola makan baik (OR=12,78; 95% CI=4,81-34,01. Variabel lain yang memberikan pengaruh signifikan dengan kejadian anemia adalah konsumsi Fe. Kesimpulan: Pengetahuan dan perilaku pola makan berhubungan dengan kejadian anemia kehamilan. Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian anemia kehamilan di Kabupaten Indragiri Hulu adalah konsumsi Fe.

Background: Anemia during pregnancy is a public health problem which can cause morbidity and mortality in mothers and children, particularly in developing countries. Efforts to prevent anemia during pregnancy have been made through the supply of Fe tablets and improvement of nutrition status of pregnant mothers. However, the number of anemic pregnant mothers is still relatively high in Indonesia. At District of Indragiri Hulu as much as 61.2% of pregnant mothers are anemic with Fe coverage as much as 80%. This may due to poor knowledge and bad eating pattern behavior as well as low consumption of Fe tablets. Objectives: To identify the relationship between knowledge and behavior of pregnant mothers and the prevalence of pregnancy anemia. Method: This analytical observational study used cross sectional design and quantitative approach. Subject of the study were pregnant mothers at District on Indragiri Hulu, Riau. Data analysis used univariable with frequency distribution table and percentage, bivariable with chi square and multivariable with logistic regression. Result: The prevalence of anemic pregnant mothers was 73.40%. Pregnant mothers with limited knowledge had higher risk for anemia than those with good knowledge (OR=4.76; 95% CI=1.99 – 11.42). Pregnant mothers with bad eating pattern had higher risk for anemia than those with good eating pattern (OR=12.78; 95% CI=4.81-34.01). Another variable which brought significant effect to the prevalence of anemia was Fe consumption. Conclusion: Knowledge and eating pattern behavior had relationship with the prevalence of pregnancy anemia. Another factor related to the prevalence of pregnancy anemia at District of Indragiri Hulu was consumption of Fe.

Kata Kunci : Anemia kehamilan,Pola makan,Ibu hamil,pengetahuan,knowledge, eating pattern, pregnancy anemia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.