Laporkan Masalah

Evaluasi peran juru pemantau jentik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue :: Studi di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali

SUDIADNYANA, I Wayan, Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang. Salah satu kebijakan pemerintah Kabupaten Tabanan untuk menurunkan jumlah kasus DBD adalah dengan membentuk juru pemantau jentik (jumantik). Tugas jumantik adalah melakukan pemantauan jentik dan menggerakkan partisipasi masyarakat pada pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD). Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam PSN DBD akan dapat mengurangi populasi nyamuk dan akhirnya dapat menurunkan jumlah kasus DBD. Namun yang terjadi di Kabupaten Tabanan, jumlah kasus DBD dari tahun ke tahun terus meningkat. Masalahnya adalah sejauh mana peran jumantik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada PSN DBD. Tujuan Penelitian. Mengevaluasi peran jumantik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada PSN DBD di Kabupaten Tabanan. Metode. Penelitian kualitatif dengan rancangan rapid assesment procedure (RAP). Informan (total = 29) berasal dari petugas jumantik (12), petugas kesehatan (4) dan tokoh masyarakat yaitu pengurus PKK (13). Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan diskusi kelompok terarah. Analisis data akhir menggunakan analisis tema. Hasil Penelitian. Pengetahuan jumantik tentang penyakit DBD bervariasi karena kurang mendapat pelatihan dari petugas kesehatan. Jumantik menganggap tugasnya hanya sebagai pemantau jentik bukan sebagai penggerak partisipasi masyarakat. Motivasi utama manjadi jumantik adalah melaksanakan tugas atasan, karena jumantik merangkap sebagai kelian dinas. Jumantik telah melakukan penyuluhan secara individu maupun kelompok sesuai kemampuan dan menyesuaikan dengan aktifitas warga. Kesimpulan. Peran jumantik di Kabupaten Tabanan dominan sebagai petugas pemantau jentik bukan sebagai penggerak partisipasi masyarakat dalam PSN DBD. Pelatihan jumantik untuk mencegah DBD dan menggerakkan masyarakat, sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan program.

Background: One policy of the government of Tabanan Regency to decrease the case of dengue haemorrhagic fever (DHF) was by establishing surveyor for mosquito larvae. The duty of the surveyor was to monitor the larvae and mobilize the community to reduce mosquito breeding sites (PSN DBD). By increasing of PSN DBD, it would reduce the mosquito population and, in turn, it could decrease the DHF incidence. However, in Tabanan Regency, the DHF incidence was increasing year by year. The question was, to what extent the surveyor of mosquito larvae played their role in increasing the community participation in PSN DBD. Objectives: To evaluate the role of mosquito larvae surveyor to increase community participation for PSN DBD in Tabanan Regency. Methods: The research was qualitative using rapid assessment procedure (RAP). The informants (total 29) were surveyor of mosquito larvae (12), health staff (14) and community leaders or family welfare movement coordinator (13). Data collection was conducted through indepth interview, observation, document study and focus group discussion. Data analysis was conducted using thematic analysis. Results: The knowledge of mosquito larvae surveyor on DHF was varied. It was attributed to the lack of training or re-training. The surveyor for mosquito larvae only did the monitor of mosquito larvae, but not mobilizing the community participation. The motivation for being a surveyor was because assignment by the local leader. The surveyor for mosquito larvae had performed the promotion individually and group according to their ability and the availability of the citizen’s activity. Conclusion: The role of mosquito larvae surveyor in Tabanan Regency was dominant on the monitoring of mosquito larvae, and not mobilizing the community on PSN DBD. Frequent training on DHF prevention and community mobilization are needed for the program to be succeeded.

Kata Kunci : Juru pemantau jentik,Partisipasi masyarakat,Demam berdarah dengue,surveyor for mosquito larvae, community participation, dengue haemorrhagic fever.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.