Laporkan Masalah

Pengaruh pemberian antihelmintika dan suplementasi Fe terhadap peningkatan serum feritin dan status gizi pada anak sekolah dasar yang menderita anemia defisiensi besi dan kecacingan

ANGGRAINI, Dian, dr. Endy Paryanto, MPH., Sp.AK

2008 | Tesis | S2 PPDS I- Ilmu Kedokteran Klinik

Anemia defisiensi besi merupakan salah satu dari empat penyakit gangguan gizi yang penting. Masalah tersebut di antaranya terjadi pada kelompok usia sekolah dasar. Pada survei Kesehatan Rumah Tangga (1998), prevalensi anemia pada anak usia sekolah adalah 57,1 %. Penyebab anemia defisiensi besi pada anak usia sekolah adalah konsumsi makanan sumber zat besi yang kurang, kebutuhan meningkat dan kehilangan besi secara kronis akibat infeksi cacing. Adanya infeksi cacing selain dapat menyebabkan anemia defisiensi besi juga mempengaruhi keadaan gizi penderita, semakin berat infeksi maka keadaan gizi penderita makin buruk. Diagnosis anemia defisiensi besi ditegakkan atas dasar pemeriksaan klinik maupun laboratorium, tetapi bagi diagnosis dini defisiensi besi, kadar serum feritin dinyatakan sebagai indikator sensitif dan reliabel. Pemberian antihelimtika pada kelompok anak sekolah dasar diharapkan dapat meningkatkan serum feritin dan status gizi secara antropometris. Mengetahui pengaruh pemberian antihelmintika terhadap peningkatan serum feritin dan status gizi secara antropometris pada anak sekolah dasar yang menderita anemia defisiensi besi serta mendapatkan data prevalensi infestasi cacing, anemia defisiensi besi dan status gizi secara antropometris di kalangan anak sekolah dasar. Penelitian ini akan menggunakan desain penelitian a randomized double blind controlled trial. Lokasi Penelitian adalah Kabupaten Kulon Progo berdasarkan angka prevalensi anemia dan kecacingan yang cukup tinggi di daerah ini. Beberapa sekolah dasar yang dipilih secara acak dan mewakili wilayah kabupaten Kulon Progo. Subyek penelitian adalah anak sekolah dasar umur 6-12 tahun dengan kadar hemoglobin > 7 g/dL dan < 12 g/dL, telur cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus) dan Trichuris trichiura dalam feses positif. Data dianalis dengan menggunakan t-test untuk mengetahui perbedaan rerata dari serum feritin dan status gizi antara dua kelompok intervensi sebelum dan sesudah intervensi. Uji chi-sguare untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin dan status sosial ekonomi. Variabel perancu dikendalikan dengan analisis multivariat regresi ganda. Tingkat kemaknaan yang dipakai yaitu α sebesar 0,05.

Iron deficiency anemia is one of four important nutritional disorder. This problem usually happen in elementary school student. In Family Health Survey (1998), the anemia prevalence in elementary school student is 57,1%. The cause of iron deficiency anemia are lack of iron source in food, increasing of body requirement, and blood lose of iron cronically due to hookworm infection. Hookworm infection, caused primarily by Necator americanus or Ancylostoma duodenale, is endemic to much of the world and often is asymptomatic. Worm infection beside causing iron deficiency anemia can also affected nutritional stage, more severe infection more worse nutritional stage. Iron deficiency anemia diagnosis are based from clinical or laboratory examination, but for early state of iron deficiency anemia, feritin serum level stated to be the most sensitif and reliabel indicator. Antihelmintica administration to elementary school student predicted to increase feritin serum and nutritional stage antropemetrically. The aim of this study is to observe the antihelmintic administration for increasing feritin serum and nutritional state antripometrically in elementary school student suffering from iron deficiency anemia and also to get the prevalence data about worm infection, iron deficiency anemia dan nutritional stage antropometrically in elementary school student. The study is designed using randomised double blind control trials. Located in Kulon Progo district according the high prevalence of worm infection and iron deficiency anemia in this area. Some elementary school was taken randomly and presented the Kulon progo district area. The object of this study is children in elementary school aged 6-12 years old with hemoglobin level > 7 g/dl and < 12 g/dl, worm eggs (Necator americanus, Ancylostoma duodenale and Trichuris trichiura) in feses is positif. Data will be analyzed by using T-test ,Chi square and double regresion multy variabel . The degree of significans that will be used is α =0.05

Kata Kunci : Anemia defisiensi besi,Serum feritin,Status gizi,Antihelmintika, iron deficiency anemia, ferritin serum, nutritional stage, antihelmintic


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.