Laporkan Masalah

Analisis ketidakpastian Supply dan Demand terhadap Safety Inventory batubara di PT Timah Investasi Mineral

WULANDARI, Marita Cecilia, Adi DJoko Guritno, Dr.,Ir.,MSIE

2007 | Tesis | Magister Manajemen

Penelitian ini memfokuskan pada pembahasan mengenai supply chain management yang bertujuan untuk memaparkan dampak dari ketidakpastian pada penawaran (suply) dan permintaan (demand) pada cadangan pasokan. Supply dan demand sangat penting dikarenakan ketidakpastian yang terjadi terhadap supply dan demand akan memberikan dampak pada perubahan di luar dan di dalam operasional sebuah perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan perencanaan menjadi tidak efisien serta akan membuat pelaksanaan tugas menjadi tidak tepat. Akan dibahas juga secara lebih mendalam mangenai peramalan permintaan (demand forcast) dan waktu tenggang (lead time). Peramalan permintaan dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakpastian pada permintaan. Lead time adalah sebuah faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Semakin besar (lama) lead time akan memerlukan produk yang semakin banyak. Beberapa asumsi yang digunakan pada penelitian ini diantaranya adalah ketersediaan produk diasumsikan sebagai ketersediaan batubara. Penelitian dilakukan di PT Timah Investasi Mineral (TIM) yang berfokus pada batubara. Beberapa data yang dikumpulkan diantaranya adalah permintaan yang diperoleh berdasarkan data penjualan batubara, lead time, standar deviasi demand, standar deviasi lead time, service level, dan lot size. Analisa permasalahan digunakan tiga metode metode perhitungan, yaitu Fill rate (fr), Cycle Service Level (CSL), dan perhitungan dengan dasar lead time dimana masing-masing metode menunjukkan berapa banyak batubara yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam perencanaan persediaan (inventory). Berdasarkan pada data dan metode penelitian yang ada, diperoleh hasil bahwa perhitungan peramalan permintaan dengan metode Holt menghasilkan nilai error yang terkecil sehingga data penjualan batubara TIM tahun 2005 – 2006 memiliki level dan trend tetapi tidak memiliki seasonal factor. Pada tingkat service level yang sama, fill rate memerlukan cadangan pasokan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan CSL. Metode lead time menunjukkan dengan semakin panjang lead time akan memerlukan cadangan pasokan yang lebih banyak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penting bagi PT Timah Investasi Mineral melakukan perhitungan cadangan pasokan dengan parameter ketidakpastian supply dan demand untuk mencapai perencanaan persediaan yang lebih baik.

This research paper focuses on supply chain management in which the aim is to explore the impact of supply and demand uncertainty on safety inventory. Demand is deemed very important due to its uncertainty circumstances that would affect on the changing of internal and external of company operation. Uncertainty might be occurred in doing a business that might be cause on ine ffectiveness of planning and also resulting improper execution. Demand forecast use to overcome demand uncertainty problem. Whilst, at the same time depth discussion of lead time is also conducted due to its role a part of facets that company should concern. The bigger lead time would require the bigger product availability. Some of research assumption are utilized is the terms of product availability is viewed as coal availability. Research is conducted at PT Timah Investasi Mineral (TIM) and discussion focus on coal product. Some of the data are utilized demand that obtained based on coal sales data, lead time, standard deviation of demand, and standard deviation of lead time, service level, and lot size. The research uses three methods of measurement that are Fill rate (fr), Cycle Service Level (CSL), and lead time basis. It will also explore the differences among those methods in terms of the amount of safety inventory. Using data and methods available, research found that demand forecast calculation with Holt model generate lowest error value with the result that coal sales data possess level and trend but not possess seasonal factor. With the same number of service level, fill rate simultaneous require lower amount of safety inventory. On the other hand, the longer the lead time will yield higher amount of safety inventory. Hence it is necessary for PT Timah Investasi Mineral (TIM) to conduct proper measurement of supply and demand uncertainty to attain better inventory planning.

Kata Kunci : Manajemen Persediaan,Safety Inventory, Supply Chain Management, Safety Inventory, Fill Rate (fr), Cycle Service Level (CSL), and Lead Time


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.