Laporkan Masalah

Drought monitoring using rainfall data and spatial soil moisture modeling

NARENDRA, Budi Hadi, Dr. Junun Sartohadi, M.Sc

2008 | Tesis | S2 Magister Geo Informasi dan Penataan Ruang dan M

Penelitian ini bertujuan untuk menggali karakteristik kekeringan pada areal pertanian di Sub DAS Gesing berdasarkan data meteorologi dan karakteristik tanah. Pendekatan pertama adalah dengan menggunakan data curah hujan dan Standardized Precipitation Index (SPI), yang kedua adalah dengan pemodelan keruangan terhadap kelembaban tanah menggunakan perangkat lunak PCRaster. Pada tahap akhir dilakukan uji korelasi terhadap hasil kedua metode ini untuk mengetahui perbedaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik curah hujan pada suatu tahun dapat menggambarkan terjadinya kekeringan pada tahun tersebut. Tahun kekeringan yang diklasifikasikan oleh BMG, secara siknifikan berkorelasi dengan kekeringan yang didasarkan pada SPI skala waktu 12 bulan pada Desember. Demikian pula SPI skala waktu 1 bulan memiliki korelasi yang tinggi dan siknifikan dengan kurangnya curah hujan bulanan. Pemodelan kelembaban tanah yang dihasilkan dengan PCRaster dapat menjelaskan karakteristik kekeringan berdasarkan kekurangan kelembaban tanah dengan skala waktu yang fleksibel. Keluaran dari PCRaster dapat menyediakan informasi tentang dimana, kapan, dan berapa banyak kekurangan air yang terjadi pada setiap skala waktu. Dalam skala waktu bulanan, informasi kekeringan di areal pertanian yang ditunjukkan oleh SPI kurang sesuai dalam menentukan kekeringan dibandingkan hasil pemodelan menggunakan PCRaster. Dengan menggunakan SPI, kekeringan hanya dapat ditunjukkan oleh nilai negatif pada SPI skala waktu 1 bulan.

Drought is one of slow onset natural hazards that has the greatest impact and affect in many sectors, include agricultural. To cope or manage the drought, people must be familiar with drought characteristics happen in the area. The characteristics should provide information about drought vulnerability showed in a map, spatial and temporal aspect of the drought, as well as water deficit volume during drought events. This research tries to explore drought characteristics in agriculture area of Gesing sub watershed based on meteorological and soil characteristics. The first approach is using rainfall data and Standardized Precipitation Index (SPI), and the second is defined by soil moisture drought modeling using PC Raster. Finally, the correlation between these methods was analyzed to know the differences. The research result reveals that annual rainfall characteristics can describe drought occurrence at that year. The drought years classified using rainfall anomaly by MGA are significantly correlated with droughts based on SPI 12-month time scale in December, as well as SPI 1-month time scale has a high and significant correlation with monthly rainfall deficiency. Soil moisture modeling generated using PCRaster can describe drought characteristics based on soil moisture deficit with flexible time scale. PCRaster output provides information about when, where, and how much water deficit occur in each time step. In daily time scale, soil moisture is closely linked with rainfall for time lag of one day. In monthly time scale, Drought information provided by SPI is less suitable in assessing agricultural drought compared modeling in PCRaster. Using SPI, a drought can be identified by showing negative value of SPI one month time scale.

Kata Kunci : Data Meteorologi,Kekeringan SPI, drought, Standardized Precipitation Index (SPI), soil moisture modeling


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.