Laporkan Masalah

Kajian kasus kontrol Avian Influenza pada peternakan unggas rakyat komersial di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

HANANTO, Widi, Prof.Dr.drh. B. Sumiarto, SU.,M.Sc

2007 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Penelitian kajian kasus kontrol untuk menyidik faktor-faktor penyebab yang berasosiasi dengan kasus AI dalam populasi telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyidik faktor penyebab yang berasosiasi dengan kasus AI pada peternakan unggas rakyat komersial di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Unit epidemiologi yang diamati adalah peternakan unggas sektor 3 yang sistem pemeliharaannya terbuka, biosekuriti lemah, dimiliki atau dikelola oleh rakyat dengan jumlah populasi sampai dengan 20.000 ekor, dan bukan dimiliki oleh perusahaan peternakan besar. Penelitian ini menggunakan 125 sampel (n) peternakan kasus (layer 33, broiler 6) dan kontrol (layer 56, broiler 30) yang lokasinya tersebar di lima kabupaten yang berada di wilayah DIY. Penentuan statusnya berdasarkan laporan Dinas Peternakan dan keterangan pemilik. Faktor penyebab digali menggunakan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan kombinasi antara pertanyaan open-ended dan semi-open ended. Kuesioner dirancang mencakup faktor-faktor yang mempunyai hubungan biologis dengan infeksi penyakit AI. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah, dan secara deskriptif untuk data ternak dan peternakan, uji chisquare (simbol) 2) untuk menganalisis asosiasi antara infeksi AI dan faktor peternakan, dan uji odds ratio (OR) untuk menghitung kekuatan asosiasinya dengan program Statistix® Versi 4.0, serta uji-t (t-test) untuk data kontinyu diolah menggunakan program komputer SPSS Versi 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data peternakan yang diperoleh adalah 125 responden, terdiri dari 39 peternakan kasus dan 86 peternakan kontrol dengan jumlah kepemilikan 3860 ekor. Mean jarak lokasi peternakan kasus dengan pemukiman penduduk 0,1923 km dan kontrol 0,2640 km, sedangkan mean jarak antara peternakan kasus dan peternakan tetangga terdekat 1,3672 km dan peternakan kontrol 1,0245 km. Hasil analisis faktor yang berasosiasi dengan terjadinya AI di peternakan unggas rakyat komersial di Propinsi DIY yaitu: 1) tidak adanya perlakuan khusus alas kandang (bedding) sebelum digunakan (broiler OR=16,4); 2) tidak adanya batas area bersih dan kotor (unggas OR=8,6; layer OR=10,0); 3) kebersihan personal petugas kandang (unggas OR=8,1; layer OR=5,1); 4) adanya hewan liar di sekitar kandang (unggas OR=7,8); 5) sistem pemeliharaan tidak satu umur (multi ages) (layer OR=5,5), 6); penggunaan bibit pullet (unggas OR=4,9; layer OR=5,1); 7) tidak adanya waktu istirahat kandang (unggas OR=4,3; layer OR=3,5); 8) faktor kebersihan lingkungan kandang (unggas OR=4,2; layer OR=3,9); 9) boks bekas bibit yang dipergunakan kembali (unggas OR=3,7; layer OR=3,3; broiler OR=4,7); dan 10) penggunaan alas kandang (bedding) selain sekam (layer OR=2,3). Hasil penghitungan besarnya nilai estimasi AF (estimated attributable fraction) gabungan data peternakan layer dan broiler sekitar 73,21% - 88,36%, namun khusus peternakan layer 56,52% - 81,82%, dan peternakan broiler 78,57% - 93,91%. Hasil uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan kejadian AI pada mean jumlah kepemilikan unggas layer antara peternakan layer kasus dan layer kontrol pada peternakan unggas rakyat di DIY (t = 2,802 atau p = 0,006), namun tidak terdapat perbedaan signifikan kejadian AI pada mean jumlah kepemilikan unggas broiler antara peternak broiler kasus dan broiler kontrol (t = - 1,111 atau p = 0,274). Hasil uji-t juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan kejadian AI dengan mean jarak lokasi peternakan unggas dengan pemukiman penduduk antara peternakan layer kasus dan layer kontrol (t = -0,692 atau p = 0,491), maupun antara peternakan broiler kasus dan broiler kontrol (t = 0,006 atau p = 0,995), demikian juga tidak terdapat perbedaan signifikan kejadian AI dengan mean jarak lokasi peternakan unggas dengan peternakan unggas tetangga terdekat antara peternakan layer kasus dan peternakan layer kontrol (t = 0,879 atau p = 0,3825), serta antara peternakan broiler kasus dan peternakan broiler kontrol (t = 0,962 atau p = 0,343).

The current case-control studiy was conducted to investigate factors associated with the occurrence of avian influenza (AI) among commercial chicken smallholders in Yogyakarta special territory (DIY). Commercial chicken smallholder farms, categorized as sector 3, i.e. having maximum of 20,000 chickens, open farming, and loose biosecurity were used as the unit of study. A total of 125 farm samples consisting of 39 cases (33 layer, 6 broiler) ang 86 controls (56 layer, 30 broiler) from one city and four districts in DIY were used throughout the study. The status of being a case was obstained from the corresponding farmer and/or the local veterinary sevice. Factors suspected to be in association with the occurrence of AI biologically were obstained by means of a questionnaire consisting of close and semiopen questions. Data thus collected were analyzed through descriptive statistics, chisquare (symbol) 2) for the associations obstained, and Odds Ratio (OR) for the strength of the association, and t-test for continuous variables base on different status of the disease and the type of the chicken raised. The results showed that the mean number of the chicken showed by respondents was 3,860. The mean distance of case farms from the housing area was found to be 0.1923 km, while for control farms was 0.2640 km. Factors found to be associated with the occurrence of AI were 1) the lack of bedding treatment before being used (broiler OR=16.4), 2) the lack of separation between clean and dirty areas (layer and broiler OR=8.6; layer OR=10.0), 3) cleanliness of the workers (layer and broiler=8.1; layer OR=5.1), 4) the existence of wild animals around the barn (layer and broiler OR=7.8), 5) non-all in-all out system (layer OR=5.5), 6) the use of non-DOC (pullet) as starter stock (layer and broiler OR=4.9; layer OR=5.1), 7) the lack of empty period of the barn (layer and broiler OR=4.3; layer OR=3.5), 8) dirtiness of the area in the barn (layer and broiler OR=4.2, layer=3.9), 9) reuse of DOC boxes (layer and broiler OR=3.7; layer OR=3.3; broiler OR=4.7), and 10) the use of bedding other than rice peel (layer OR=2.3). The estimated attributable fraction of these factors in both types chicken ranged from 73.21% - 88.36%, layer 56.52% - 81,82%, and broiler 78.57% - 93.91%. The mean number of layer owned by case farm was found significantly different (p = 0.006) from that of control farms, and the case was not true for broiler ( p = 0.274). There was no significant difference in the distance between case farms, both layer and broiler, and the next housing area (P>0.05). For both layer and broiler farms, there was no significant distance difference between case farms and the neighboring farms. These findings should be considered by the veterinary outhorities if AI is to be eradicated from the area.

Kata Kunci : Avian Influenza,Peternakan Unggas, control case study, avian influenza, commercial poultry smallholders, sector 3, Yogyakarta special territory.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.