Laporkan Masalah

Perbedaan tingkat kecerdasan anak umur 5-6 tahun yang dilahirkan oleh ibu anemia dan tidak anemia di Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

ISKANDAR, Slamet, Prof.dr. Hamam Hadi, MS.,Sc.D

2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Gizi dan Kesehatan)

Latar belakang. Prevalensi anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi. Suplai zat-zat makanan ke janin yang sedang tumbuh tergantung pada jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat gizi yang diangkutnya. Kekurangan zat gizi pada masa dini perkembangan otak, akan mengakibatkan berkurangnya pertumbuhan otak, sehingga lebih sedikit sel-sel otak yang berukuran normal. Bagian terpenting dari otak adalah korteks, yang merupakan kendali utama perilaku kecerdasan. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecerdasan anak yang dilahirkan oleh ibu anemia dan tidak anemia di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif. Subyek penelitian ini adalah ibu hamil, terdiri dari 2 kelompok, ibu hamil anemia dan tidak anemia. Besar sampel 41 ibu hamil/kelompok. Variabel yang diteliti adalah status anemia ibu hamildan tingkat kecerdasan anak yang dilahirkan. Data status anemia ibu hamil menggunakan hasil penelitian BANPO (Bantul Anaemia and Pregnancy Outcome) tahap pertama bulan Agustus 2000 s/d Februari 2001. Tingkat kecerdasan anak dikumpulkan dengan Stanford-Binet Intelligence Scale dengan bantuan Psikolog. Data identitas ibu dan anak dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji beda dua sampel bebas (independent t-test). Hasil penelitian : Sebagian besar nilai IQ berada pada kisaran rata/rata atau normal, yaitu sebesar 60,98% dan 32,93% pada kisaran rata-rata tinggi, sisanya berada pada kelompok rata-rata rendah dan batas lemah. Hasil uji statistik perbedaan tingkat kecerdasan anak umur 5-6 tahun yang dilahirkan oleh ibu hamil anemia dan tidak anemia diperoleh p = 0,002. Artinya ada perbedaan tingkat kecerdasan anak umur 5-6 tahun yang dilahirkan oleh ibu hamil anemia dan tidak anemia. Kesimpulan penelitian : Ada perbedaan tingkat kecerdasan (IQ) anak umur 5-6 tahun yang dilahirkan oleh ibu hamil anemia dan tidak anemia. Ibu hamil anemia mempunyai probabilitas 6,81 kali lebih besar untuk melahirkan anak dengan nilai IQ dibawah rata-rata dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia.

Background : The prevalence of anemia in pregnant women in Bantul Regency is still high. Iron deficiency anemia during pregnancy on early stage of brain formation may impact the growth of brain, so that normal size of brain cell would be relatively small, and may affect intelligence. Objective : Examine the difference of intelligence between children born by anemic pregnant and non anemic pregnant in Bantul Regency. Methods : The study design method was retrospective. Subject of research was anemic pregnant and non anemic pregnant. The sample was 41 for each group. The data used in this research was the status of anemic pregnant and the intelligence of children. The data of anemic status was provided by BANPO I (Bantul Anemia and Pregnancy Outcome I). The data of children’s intelligence was collected by Stanford-Binet Intelligence Scale. The data of mothers and children’s identity was collected by using a questionnaire. The data was analyzed by using independent t-test. Result : 60,98% of IQ was normal level. The average of IQ was 110.24 ± 4.36 for not anemia group and 104.39 ± 10.93 for anemia group. The result of independent t-test p = 0.002. There was a difference of intelligence between two groups. Conclusion : There was a difference of intelligence between two groups. Anemic pregnant have probability to born children (5-6 years old) with IQ lower than average 6.81 times being more than that of non anemic pregnant.

Kata Kunci : Gizi Anak,Tingkat Kecerdasan,Ibu Anemia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.