Laporkan Masalah

Evaluasi penanganan bencana oleh Satlak PBP :: Studi kasus gempa bumi di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tanggal 27 Mei 2006

DIDIRIANTI, Desneri, Dr.Ir. Bambang Agus Kironoto

2007 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Magister Pengelolaan Bencana Alam

Tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.53.57 WIB terjadi bencana gempa bumi berkekuatan 5.9 skala Richter. Kabupaten Bantul Provinsi DIY merupakan daerah terparah terkena dampak. Kelembagaan yang ada belum mampu bekerja secara maksimal sesuai dengan manajemen bencana dan belum mampu menumbuhkan peran serta masyarakat terutama pada masa tanggap darurat (emergency response), untuk itu diperlukan kebijakan penanganan bencana secara terpadu, dapat mewakili keinginan berbagai pihak sehingga penanganan bencana dapat dilakukan lebih optimal. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan alternatif penanganan terbaik menggunakan kajian Decision Support System (DSS) dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tiga alternatif yang dikaji dalam penelitian ini adalah pembentukan badan khusus penanganan bencana (alternatif I), pembentukan badan penanganan bencana berbasis masyarakat (alternatif II) dan penanganan bencana oleh instansi terkait dengan pemerintah daerah sebagai pusat kendali (alternatif III). Pemilihan alternatif dilakukan dengan memberikan penilaian berdasarkan empat kriteria yaitu kriteria aspek manajemen, aspek pendanaan, aspek kapasitas dan aspek kebijakan. Penelitian dibatasi penanganan bencana pada masa emergency resposes oleh SATLAK PBP di wilayah Kabupaten Bantul. Masukkan analisis adalah hasil isian koesioner oleh responden berjumlah 120 orang terdiri dari kelompok birokrat 30 responden (anggota SATLAK PBP dan SATKORLAK PBP) dan kelompok masyarakat 90 responden di sembilan Desa yang tersebar di tiga Kecamatan. Analisis data koesioner dengan cara memberikan bobot numerik pada setiap elemen (kriteria, sub kriteria dan alternatif), dibandingkan dengan tingkat kepentingan berdasarkan skala banding yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot kriteria aspek pendanaan, manajemen, kebijakan dan kapasitas berturut-turut adalah 0.273, 0.265, 0.232 dan 0.208. Alternatif terbaik untuk menuju optimalisasi penanganan bencana adalah alternatif II dengan bobot 0.530, alternatif I menempati prioritas ke dua dengan bobot 0.269 dan alternatif III menempati prioritas ke tiga dengan bobot 0.200

On the 27th of May 2006 at 05:53:57 AM, an earthquake occurred reaching 5.9 on the Richter scale. Bantul district in Yogyakarta province was the most affected area. The existing institutions have not capable work maximally according to disaster management and it have no capability to make community give their participation, especially during emergency response period. Ttherefore, an integrated policy to manage the disaster, that satisfy a number of parties, is needed so that the disaster management can be done optimally. The analysis conducted in this study was aimed to get the best alternative in handling a disaster by using Decision Support System (DSS) with Analytical Hierarchy Process (AHP) as the method. There are three alternatives that will be examined in this study, namely the formation of special office for disaster management (alternative I), the formation of society-based disaster management (alternative II) and the action of disaster management by interrelated agency with local government as the center of control (alternative III). The selection of the alternatives is performed by give assessment based on four criteria : management aspect, financial aspect, capacity aspect and policy aspect. The study was done on the disaster management in emergency responses time which conducted by SATLAK PBP of Bantul. Analysis input is result of questionnaire completion of 120 respondents which consist of the bureaucrats group of 30 respondents (the member of SATLAK and SATKORLAK PBP) and local community group of 90 respondents from nine villages of three districs. Data analysis questionnaire by giving the numeric value to each element (criterion, sub-criterion and alternative) and then compared according to the level of interest with the established comparison scale. The result of the study show that category weight of the financial, management , policy and capacity aspect are 0.273, 0.265, 0.232 and 0.208 respectively. The best alternative of action to optimize the disaster management is alternative II with weight 0.530, the second priority is alternative I with weight 0.269; and the third priority is alternative III with weight 0.200.

Kata Kunci : Bencana Alam,Penanganan,Satlak PBP, earthquake disaster, decision support system, alternative of management


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.