Laporkan Masalah

Pengaruh elemen penanda pada pengenalan identitas Taman Jepang :: Studi eksperimen terhadap pengenalan identitas Taman Jepang oleh pengamat dari Indonesia

AJI, Artbanu Wishnu, Ir. Ikaputra, M.Eng.,Ph.D

2005 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Taman Jepang adalah salah satu taman terbaik di dunia. Keindahannya telah dikenal di berbagai negara di luar Jepang. Meskipun sangat sulit menciptakan taman Jepang di negara tropis seperti Indonesia, banyak masyarakat Indonesia yang ingin meniru dan membangunnya di rumah mereka. Penelitian ini berusaha menemukan kemungkinan menciptakan taman Jepang dengan pengurangan elemen di iklim tropis tanpa kehilangan identitasnya. Dua studi eksplorasi dilakukan di Kyoto dan Indonesia. Empat belas taman tradisional di Kyoto dipilih untuk dilihat bahan dan variasi elemen tamannya dalam setting aslinya. Studi eksplorasi kedua dilakukan di Indonesia untuk menemukan citra taman Jepang menurut pengamat ahli dari Indonesia. Hasil kedua studi eksplorasi awal ini digunakan untuk membuat sepuluh gambar yang masing-masing berisi satu elemen taman. Gambar ini dipresentasikan pada 120 responden yang diminta untuk menilai kuat-lemahnya citra Jepang yang melekat pada setiap elemen dengan skala perbedaan semantik. Lima elemen yaitu lentera, gerbang, pepohonan, batu dan wadah air dinilai sebagai elemen kuat sedangkan pagar, kolam, air terjun, jalan setapak dan jembatan dinilai sebagai elemen lemah. Lima elemen kuat digunakan untuk membuat gambar satu komposisi taman begitu pula dengan elemen lemah. Kedua gambar ini dipresentasikan kepada 200 responden untuk dilihat tingkat pengenalan identitasnya. Analisis T-test digunakan untuk menganalisi perbedaan mean kedua kelompok. Hasilnya terdapat perbedaan signifikan pada tingkat pengenalan responden terhadap identitas taman. Taman dengan elemen kuat dikenali sebagai taman Jepang sedangkan taman dengan elemen lemah menjadi kabur identitasnya.

Japanese garden is one of the finest gardens in the world. Its beauty has been recognized in many countries outside Japan. Although it is difficult to be created in tropical climate such as in Indonesia, many Indonesian would like to have Japanese garden in their home. This Research investigated the possibility to create Japanese garden with less element in tropical environment without losing its identity. Two initial exploration studies were conducted in Kyoto and Indonesia. Fourteen traditional gardens were chosen to be explored in the first exploration study. Its aim was to understand material and composition variation of each element in the original setting. The second one was carried out in Indonesia to find out the image of Japanese garden in the expert’s point of view. The findings of these studies were used to design ten series of pictures. Each picture contained one element of the garden which can be rated in semantic differential scale from weak to strong by 120 respondents. Lantern, gate, trees, stone and water basin were rated as strong element whilst fence, pond, waterfall, stone path and bridge were rated as weak elements. Five strong elements were grouped into one garden composition as well as the weak ones. The garden composition picture was presented to 200 respondents in two separate groups. Each group consists of 100 respondents with one stimulus picture only. A t-test was used to analyze the mean difference of two groups. The result shows a significant difference in respondent’s ability to recognize Japanese garden identity between group with strong garden elements and with the weak ones.

Kata Kunci : Desain Taman,Taman Jepang,Identitas dan Elemen, Japanese garden, garden elements, Identity


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.