Laporkan Masalah

Kondisi dan Sinergisme Komite Medik dan Komite Keperawatan pada Rumah Sakit Umum Daerah di Propinsi Jambi

SARAGIH, Berman, dr. Tjahjono Kuntjoro, MPH.,DrPH

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manajemen Rumah Saki

Latar Belakang : Program Kesehatan Rujukan dan Rumah Sakit ditekankan pada peningkatan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan dibentuk komite medik dan komite keperawatan. Komite medik merupakan pembina dan pengembang pelaksanaan profesi kedokteran, komite keperawatan merupakan pembina dan pengembang pelaksanaan profesi keperawatan. Pengalaman empirik peneliti selama magang di RSD Kol. Abundjani, kedua komite berjalan tanpa interaksi. Hubungan kemitraan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Kondisi ini berdampak pada kinerja rumah sakit rendah. Melihat fakta di atas timbul pemikiran pada peneliti apakah ada hubungan yang signifikan antara komite medik dan komite keperawatan. Interaksi ini jika bersifat sinergi akan sangat mempengaruhi kinerja rumah sakit. Diharapkan di masa mendatang interaksi bisa berlangsung secara sinergi karena sinergi adalah pencetus atau penggerak dalam organisasi. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui kondisi dan sinergisme komite medik dan komite keperawatan dalam peningkatan kinerja rumah sakit. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif melalui rancangan komplementer. Tahap pertama menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional, pada tahap kedua digunakan metode kualitatif. Penelitian ini juga bersifat eksploratif karena data primer diperoleh melalui wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan pada 6 rumah sakit yang ada di Propinsi Jambi, yaitu (1) RSU Raden Mataher Jambi; (2) RSUD Kuala Tungkal; (3) RSUD Muara Bulian; (4) RSUD Muara Bungo; (5) RSD Kol. Abundjani Bangko; (6) RSUD Sungai Penuh. Subjek penelitian adalah direktur, komite medik dan komite keperawatan di rumah sakit yang diteliti. Hasil: Sinergisme kedua komite menunjukkan tertinggi di RSU Raden Mattaher 44.73 ± 9.97 dan terendah RSD Kol. Abundjani 29.12 ± 6.28. Perbandingan angka ini signifikan (p<0.05). Ada hubungan antara kondisi komite medik dan komite keperawatan dengan sinergisme (p < 0.05). Dari wawancara mendalam didapatkan hasil bahwa sinergisme kedua komite belum berjalan dengan baik. Implementasi sinergi sangat minim sekali. Studi/presentasi kasus belum terwujud, hanya pada RSU Raden Mattaher saja yang berjalan dengan rutin. Kolaborasi memang sudah berjalan tetapi yang mempergunakan protap hanya RSU Raden Mattaher dan RSUD Muara Bungo. Applikasi kolaborasi juga masih bersifat hirarkis.

Background: Health program for referral and hospital stresses on improving quality, hospital service coverage and efficiency. In order to support health service improvement they performed medical and nursing committee. Medical committee was a forum for facilitating and improving quality of the medical profession, nursing committee was a forum for facilitating and improving quality of the nursing profession. The empirical experience of researcher when doing internship in Kol. Abundjani hospital found that both committees worked without any interaction. Partnership relationship was not working well. This condition affected low hospital performance. Looking the fact above, according to researcher’s opinion, there was significant correlation between medical and nursing committee. Those interaction, if they were synergistic would affect much on the hospital performance. In the future, it is expected that interaction take place synergically because synergy is organization’s motivator. Objective: This study aimed to find out condition and synergism of medical and nursing committee in improving hospital performance. Method: This was an analytic descriptive using both quantitative and qualitative study through complementary plan. The first step was an analytic descriptive study using cross sectional method, and the second step was using qualitative method. This was explorative study because primary data were collected by indepth interviews. The object of the study was in 6 district hospitals in Jambi Province i.e. Raden Mattaher, Kuala Tungkal, Muara Bulian, Muara Bungo, Kol. Abundjani, and Sungai Penuh District Hospital. Subject of the study was director, medical and nursing committee in hospitals. Result: The synergism showed the highest was in Raden Mattaher Hospital (44.73 ± 9.97) and the lowest was in Kol. Abundjani Hospital (29.12 ± 6.28) with significant level (p < 0.05). There was a correlation between the condition of medical and nursing committee in those 6 hospitals and the synergism (p < 0.05). The result of indepth interviews showed that synergism in both committees was not working well. The implementation of synergy was very minimal. Case study was not implemented, only Raden Mattaher Hospital which works well. There was collaboration but only Raden Mattaher and Muara Bungo District Hospital which used procedures. Collaboration was applied hierarchy.

Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Kinerja Komite Medik dan Keperawatan, synergy, medical committee, nursing committee, performance


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.