Laporkan Masalah

Musik dalam pertunjukan Kentrung di Kabupaten Jepara :: Kontinuitas dan perubahannya

RAHARJO, Eko, Prof.Dr. I Made Bandem, MA

2005 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Musik dalam pertunjukan kentrung adalah suatu bentuk komposisi musik yang terdiri atas cerita yang dilagukan dengan menggunakan laras slendro dan diiringi alat musik rebana. Bentuk pertunjukan ini merupakan suatu fenomena seni pertunjukan yang ada di masyarakat seiring dengan keberadaan beragam seni pertunjukan lain yang ada di Kabupaten Jepara seperti: campursari, wayang kulit, karawitan, rebana, dan dangdut. Pertunjukan kentrung sebagai pelopor seni pertunjukan yang bercirikan Islam, keberlangsungannya sampai saat ini masih diminati oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Jepara. Oleh karena itu, maka dalam kajian ini akan diungkap akan diungkap bagaimana asal-usul dan fungsi pertunjukan kentrung bagi masyarakat Kabupaten Jepara; bagaimana bentuk komposisi dan bentuk penyajian musik dalam pertunjukan kentrung; dan proses bagaimana keberlangsungan serta perubahan-perubahannya. Untuk mengungkap masalah-masalah di atas, kajian dilaksanakan berdasarkan pendekatan etnomusikologis, antropologis, dan historis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sasaran penelitian adalah pertunjukan kentrung yang ada di kabupaten Jepara. Hasil Penelitian menunjukkan, bahwa keberadaan pertunjukan kentrung di kabupaten Jepara diperkirakan sama dengan masuknya pertunjukan kentrung ke Jawa tengah yaitu sekitar tahun 1920. Pertunjukan kentrung mempunyai fungsi antara lain: sebagai sarana ritual, ungkapan pribadi, dan presentasi estetis. Bentuk komposisi musik dalam pertunjukan kentrung terdiri dari ritme, melodi, harmoni, syair, dinamik, dan ekspresi. Adapun bentuk penyajiannya meliputi tata panggung, tata busana, tata rias, tata lampu, tata suara, pemain dan alat serta waktu pertunjukan. Sebagai sebuah produk budaya, keberlangsungannya hingga saat ini, salah satunya juga sangat bergantung pada proses pewarisan seni pertunjukan ini yaitu dengan hanya mengandalkan sistem nyantrik. Perjalanan panjang telah dialaminya, sehingga sampai saat ini pertunjukan kentrung telah mengalami beberapa proses perubahan, antara lain pada aspek pemain, pola iringan, dan kostum.

Music in the kentrung performance is a form of music composition consisting of story sung by using slendro scale. It is accompanied by rebana music. The form of the performance is a phenomenon of the performing art which is exist in the society along with the other one in Jepara Regency such as campursari, wayang kulit (shadow play with leather puppets), karawitan, rebana, and dangdut. Kentrung as a pioneer of the performing art which has Islamic characteristic, at present, is still exist and interested by the society of Jepara Regency. Therefore, in this study will reveal its history and function of the performance to the society, its music form, its presentation form, and process of the existence and its change. To reveal the above problems, this study uses ethnomusicological, anthropological, and historical approaches. The method of the study is deskriptive -qualitative. The technique of data gathering uses literature study, observation, interview, and documentation. The fokus of this study is kentrung performance in Jepara Regency. The result of the study shows that the existence of kentrung performance in Jepara Regency may be the same when of kentrung was came for first time in Central Java in 1920. The performance has functions, namely as ritual medium, self expression, and aesthetic presentation. The form of music composition consists of rhythm, melody, harmony, lyric, dynamic, and expression. Its presentation form consists of stage arrangement, costum, make-up, lighting, sound system, players, musical instrument, and time of the presentation. As a cultural product, up to now, its persistence, one of them, depands on inheritance process of this performing art that relies on follower discipline (nyantrik) system. The performance has been exist for long time, so up to now it has been experiencing process of changes namely in players aspect, pattern of the musical accompaniment, and costum.

Kata Kunci : Seni Pertunjukan,Kentrung,Bentuk Musik


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.