Laporkan Masalah

Klausa Subordinatif dalam bahasa Gorontalo

PAKAJA, Marina, Prof.Dr. Soepomo Poedjosoedarmo

2005 | Tesis | S2 Linguistik

Pokok bahasan dalam tesis ini, ialah “Klausa Subordinatif Dalam Bahasa Gorontalo”. Penelitian ini mengidentifikasikan klausa subordinatif bahasa Gorontalo, baik dari segi fungsi, segi kategori, dan relasi semantis. Masalah pokok yang diuraikan dan dibahas adalah klausa subordinatif dengan menggunakan analisis struktural. Kajian ini dilakukan dengan metode simak menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), dan teknik catat dalam pengumpulan data. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan metode distribusional seperti teknik lesap, teknik ganti, dan teknik balik. Hasil analisis disajikan dengan cara formal dan informal. Temuan penelitian ini secara ringkas dapat dipaparkan sebagai berikut: Pertama, berdasarkan Fungsi Sintaksis: (1) Fungsi KET menjelaskan fungsi P; (2) fungsi PEL menjelaskan fungsi S-P; (3) Fungsi KET menjelaskan fungsi S-P; (4) Fungsi O menjelaskan fungsi S-P; dan (5) Fungsi S menjelaskan fungsi P-O. Kedua, Berdasarkan Kategori Sintaksis: (1) Fungsi KET terdiri dari (fungsi S berkategori N dan P berkategori V) menjelaskan (fungsi P berkategori N dan fungsi S berkategori FN); (2) Fungsi P berkategori V menjelaskan (fungsi S berkategori FN dan fungsi P berkategori FV); (3) Fungsi KET terdiri dari (fungsi S berkategori N dan fungsi P berkategori V) menjelaskan (fungsi S berkategori FN dan fungsi P berkategori FV); (4) Fungsi KET terdiri dari (fungsi S berkategori FN, fungsi P berkategori V, dan fungsi PEL berkategori FN) menjelaskan (fungsi S berkategori N dan fungsi P berkategori V); (5) Fungsi KET terdiri dari (fungsi S berkategori FN dan fungsi P berkategori V) menjelaskan fungsi KET terdiri dari (fungsi S berkategori N dan fungsi P berkategori V); (6) Fungsi KET terdiri dari (fungsi S berkategori FN dan fungsi P berkategori V) menjelaskan (fungsi S berkategori N dan fungsi P berkategori Adj); (7) Fungsi KET terdiri dari (fungsi P berkategori V dan fungsi O berkategori N) menjelaskan (fungsi S berkategori FN dan fungsi P berkategori V); (8) Fungsi KET terdiri dari (fungsi S berkategori N dan fungsi P berkategori FV) menjelaskan (fungsi S berkategori FN dan fungsi P berkategori FV); (9) Fungsi KET terdiri dari (fungsi S berkategori N dan fungsi P berkategori V) menjelaskan fungsi P berkategori V dan fungsi S berkategori FN; dan (10) Fungsi PEL terdiri dari (fungsi S berkategori FN dan fungsi O berkategori FN) menjelaskan (fungsi S berkategori N dan fungsi P berkategori FV). Ketiga, berdasarkan Relasi Semantis: (1) Makna waktu ditandai dengan subordinator to?u ‘ketika’; (2) makna syarat ditandai dengan subordinator wonu ‘jika’; (3) makna pengandaian ditandai dengan subordinator humaya mao ‘andaikata’ dan wonu humaya ‘seandainya’; (4) makna tujuan ditandai dengan subordinator alihu ‘supaya’; (5) makna pernyataan ditandai dengan subordinator openu ‘’walaupun’sebab atau alasan ditandai dengan subordinator sababu ‘sebab’; (6) makna isi ditandai dengan subordinator tutulio-tutu ‘bahwa’; (7) Jenis hubungan makna alat ditandai dengan penggunaan subordinator ode ‘dengan’; (8) Jenis hubungan makna cara ditandai dengan penggunaan subordinator wolo atau ode ‘dengan’; (9) Jenis hubungan makna hasil atau akibat ditandai dengan penggunaan subordinator tuheta ‘sehingga’; (10) Jenis hubungan makna atributif ditandai dengan penggunaan subordinator u ‘yang’; (11) Jenis hubungan makna konsesif ditandai dengan penggunaan subordinator openu 'meskipun'; dan (12) Jenis hubungan makna perbandingan ditandai dengan penggunaan subordinator boodelo 'daripada'.

The main topic of discussion in this thesis is “subordinate clause in Gorontalo language”. This research identifies the subordinate clause of Gorontalo language either from, function, categories, and semantic relation. This study conducted by using the participated observation, and note taking method in collecting data. Moreover, the data are analyzed with distributional method i.e deletion, subtitution, and permutation technique. Final analysis is presented formally and informally. Research finding can be presented briefly as follows: First, based on syntax function: (1) Adverb function to explain P function; (2) Adverb complete function to explain S-P function; (3) Adverb function to explain S-P function; (4) Object function to explain S-P function; and (5) Subject function to explain P-O function. The second, based on syntax category: (1) Adverb function consists of (S function is categorized Nomina and P function is categorized Verba) to explain (P function is categorized Nomina and S function is categorized Phrase Nomina); (2) P function is categorized Verba to explain (S function is categorized Phrase Nomina and P function is categorized Phrase Verba); (3) Adverb function consist of (S function is categorized Nomina and P function is categorized Verba) to explain (S function is categorized Phrase Nomina and P function is categorized Phrase Verba); (4) Adverb function consist of (S function is categorized Phrase Nomina, P function is categorized Verba and Complete function is categorized Phrase Nomina) to explain (S function is categorized Nomina and P function is categorized Verba); (5) Adverb function consist of (S function is categorized Phrase Nomina and P function is categorized Verba) to explain Adverb function consist of (S function is categorized Nomina and P function is categorized Verba); (6) Adverb function consist of (S function is categorized Phrase Nomina and P function is categorized Verba) to explain (S function is categorized Nomina and P function is categorized Adjective); (7) Adverb function consists of (P function is categorized Verba and O function is categorized Nomina) to explain (S function is categorized Phrase Nomina and P function is categorized Verba); (8) Adverb function consists of (S function is categorized Nomina and P function is categorized Phrase Verba) to explain (S function is categorized Phrase Nomina and P function is categorized Pharse Verba); (9) Adverb function consists of (S function is categorized Nomina and P function is categorized Verba) to explain P function is categorized Verba and S function is categorized Phrase Nomina; and (10) Complete function consist of (S function is categorized Phrase Nomina and O function is categorized Phrase Nomina) to explain (S function is categorized Nomina and P function is categorized Phrase Verba). The third, based on its semantic relation: (1) meaning of time is marked by subordinator to?u ‘when’; (2) meaning of condition is marked by subordinator wonu ‘conditional if’; (3) meaning of assumption is marked by subordinator humaya mao ‘supposing that’ and wonu humaya ‘if clause’; (4) meaning of purpose is marked by subordinator alihu ‘in order to’; (5) meaning of statement is marked by subordinator openu ‘although’; (6) meaning of cause or reason is marked by subordinator sababu ‘cause’; (7) meaning of result or consequence is marked by subordinator tuheta ‘so that’; (8) meaning of manner is marked by subordinator wolo ‘by’; (9) meaning of instrument is marked by subordinator ode ‘with’, (10) meaning of contents is marked by subordinator tutulio-tutu ‘that’; (11) meaning of attribute is marked by subordinator u ‘which’, and (12) meaning of comparison is marked by subordinator boodelo 'than'.

Kata Kunci : Linguistik,Klausa Subordinatif,Bahasa Gorontalo, The complex sentences, subordinate clause, Gorontalo Language.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.