Laporkan Masalah

Kurang energi kronis dan anemia ibu hamil sebagai faktor risiko kejadian berat bayi lahir rendah di Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat

HIDAYATI, Mustika, Prof.dr. Hamam Hadi, MS.ScD

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Studi yang pernah dilakukan mengenai Hubungan beberapa faktor risiko dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Beberapa Variabel seperti umur, Paritas, tinggi badan dan jarak kelahiran setelah dianalisis ternyata ditemukan sebagai Confounding Factor dan Efek Modifikasi. Kejadian BBLR di Kota Mataram menunjukkan peningkatan dari tahun 2002 ke tahun 2003. Tujuan : Untuk mengukur risiko Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia pada ibu hamil terhadap kejadian BBLR Metode : Rancang bangun yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Nested Case Control, jumlah subyek berjumlah 378 yang terdiri dari 126 kasus (BBLR) dan 252 kontrol (Non BBLR) dan dilaksanakan di Kota Mataram. Data tentang faktor-faktor risiko dikumpulkan berdasarkan catatan medik. Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS for windows. Hasil : Subyek yang terpapar KEK memiliki Probabilitas 4,71 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR dan yang terpapar Anemia memiliki Probabilitas 3,70 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR dibandingkan yang tidak terpapar. Sedangkan subyek yang terpapar KEK dan anemia memiliki probabilitas lebih tinggi yaitu 5,5 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR dibandingkan yang tidak terpapar kedua-duanya. Secara bivariat status KEK dan anemia bukan merupakan confounding factor tapi merupakan efek modifikasi yang memperkuat kejadian BBLR. Kesimpulan : Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia merupakan faktor risiko terhadap kejadian Berat Bayi Lahir Rendah.

Background: It was reported that the correlation between some risk factors and the Low Birth Weight (LBW) was significant. Age, Parity, Height, Birth Spacing had conducted by analysis was found as a confounding factor and modification effect. The number of LBW in Mataram city increased from 2002 to 2003. Objective: To Asses the risk factors of chronic malnutrition and anemic pregnant women on the occurrence of LBW. Method: This study was done using an observasional study with nested case control design . Subjects were mothers with 126 the LBW and 252 non LBW. This study was conducted in Mataram City. Information on risk factors was obtained from medical records. Data were analized by using SPSS V. 11.5 software. Results: Chronic malnutrition and anaemia exposured on the occurrence of LBW (p< 0,05). Subjects with chronic malnutrition (OR= 4,71, 95% CI = 2,973 – 7,469) times more likely to have LBW than there with no chronic malnutrition and anaemia were 3,70 (OR= 3,70, 95% CI = 2,328 – 5,882) times more likely to have LBW than there with no anaemia. Subjects with both chronic malnutrition and anaemia were 5.5 times more likely to have LBW than there with no chronic malnutrition and no anaemia (OR=5,5, 95% CI = 2,38 – 5,882). Age, parity, Height and birth spacing was found to be effect modifiers but not to be confounders Conclusion: Chronic malnutrition and anaemia are risk factor on the occurrence of LBW

Kata Kunci : Gizi Ibu Hamil,Energi Kronis dan Anemia,BBLR, Low Birth Weight, Chronic malnutrition, Anaemia, confounding factor, modification effect

  1. S2_PAS_2005_Mustika_Hidayati_Abstract.pdf  
  2. S2_PAS_2005_Mustika_Hidayati_Bibliografi.pdf  
  3. S2_PAS_2005_Mustika_Hidayati_Table_of_Content.pdf  
  4. S2_PAS_2005_Mustika_Hidayati_Title.pdf