Laporkan Masalah

Perencanaan dan perancangan fasilitas pejalan kaki :: Studi kasus kawasan Jalan Kaliurang

NURHADI, Muhamad, Dr.Ir. Sigit Priyanto, MSc

2004 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Berjalan kaki adalah bagian dari pergerakan pelaku perjalanan dan merupakan sarana transportasi yang paling sederhana, tetapi berada pada posisi yang lemah dan rentan terhadap konflik atau kecelakaan saat mereka bercampur dengan moda transportasi yang lain. Kegiatan yang ada di jalan Kaliurang yang merupakan akses jalan masuk ke Kota Yogyakarta dari sebagian daerah Sleman merupakan kawasan pusat kegiatan, juga merupakan salah satu pintu utama menuju kampus Universitas Gadjah Mada dari arah utara Yogyakarta, sangat diwarnai dengan mobilitas pergerakan pejalan kaki dan kendaran sebagai pelaku perjalanan. Peningkatan mobilitas pejalan kaki dan kendaraan di jalan Kaliurang tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas pejalan kaki. Fasilitas pejalan kaki yang kurang memadai dikawatirkan akan sangat berdampak pada keselamatan jiwa pejalan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan dan merancang fasilitas pejalan kaki yang dibutuhkan. Pada penelitian ini digunakan metode survei penghitungan langsung terhadap arus pejalan kaki yang menyusuri ruas jalan dan menyeberang jalan, arus kendaraan di ruas dan persimpangan dan kecepatan kendaraan yang dibedakan antara kecepatan mobil dan sepeda motor serta pengukuran lebar gangguan pada trotoar untuk mendapatkan lebar efektif trotoar dimana daerah penelitian dibagi menjadi empat zona. Penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi eksisting lebar efektif trotoar tidak dapat melayanai kebutuhan pejalan kaki dimana tingkat pelayanannya F pada malam hari, fasilitas penyeberangan tidak tersedia baik di ruas jalan maupun di persimpangan. Perancangan yang usulkan adalah penataan trotoar terutama terhadap PKL sehingga lebar efektif trotoar dapat melayani kebutuhan sehingga tingkat pelayanannya menjadi A. Penyediaan Pelican Crossing pada dua lokasi, zebra cross pada dua lokasi dengan jarak rata-rata 260 meter. Persimpangan Selokan Mataram dan Kentungan perlu didesain kembali, serta pengadaan kerb pemisah arah secara bertahap pada sumbu jalan mengingat volume dua arah yang seimbang dengan kecepatan di atas 40 km/jam. Pada tahun prediksi 2014 dengan pertumbuhan pejalan kaki sebesar 3,01 % pertahun dan pertumbuhan lalu lintas sebesar 4,8 % pertahun, diperlukan peningkatan jalan lingkungan pemukiman serta jalan alternatif di jalan Pandega Marta, jalan Pogung Baru dan jalan Nusa Indah, mengingat pencapaian volume per kapasitas jalan mencapai 1,38.

Walking is a part of road users movement and the economize transportation means, but it’s a yield and vulnerable position of accident or conflict when they involve in the other transportation modes. The existing activity at Kaliurang Street as a centre area of activity in an access road to Yogyakarta City, and one of the main road to Gadjah Mada University from north Yogyakarta, are dominated by vehicle and pedestrian movement mobility as road users. Increasing of vehicle and pedestrian mobility at Kaliurang Street isn’t balanced by improvement of pedestrian facility. Inadequate pedestrian facility will be affected to pedestrian safety. The aim of this research is to planning and design for the need of pedestrian facility. In this research is used survey method by estimate directly of pedestrian flow that walks on the road and crossing the road. Vehicle flow on the road and intersection, and vehicle speed which is distinguished between motorcycle speed and vehicle speed, and also measuring of obstructed width to get sidewalk effective width which is divided into four zones. This research shows that existing condition of sidewalk effective width can’t accommodate pedestrian demand which is F service level in the night, absence of crossing facility on the road and intersection. Purposed design is an organizing sidewalk of vendor so that sidewalk effective width can accommodate the demand, furthermore service level to be A. Providing pelican crossing at two locations, zebra cross at two locations with average distance is 260 meters. Selokan Mataram and Kentungan intersections have to be redesigned and providing splitter curb periodically at axis road for two-way road balanced volume with more than 40 km/h of speed. On 2014 prediction year with 3.01% of pedestrian growth per year and 4.8% of traffic growth per year, is needed for road improvement around resident and an alternative road in Pandega Marta Street, Pogung Baru Street and Nusa Indah Street for 1.38 achievement of volume per capacity of road

Kata Kunci : Lalu Lintas,Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.