Laporkan Masalah

ANALISIS KELAYAKAN DAN MITIGASI RISIKO PEMBIAYAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SEGMEN KORPORASI DI BANK BNI (STUDI PADA PT "XYZ")

SYUKRI, Zaki Baridwan, Prof., Dr., M.Sc.

2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Industri kelapa sawit memiliki peran yang cukup dominan dalam neraca perdagangan Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), ekspor minyak sawit Indonesia (CPO dan turunannya) tidak termasuk biodiesel dan oleochemical, pada tahun 2017 menembus 22,97 miliar dollar Amerika Serikat atau mencapai 15% dari total ekspor non migas Indonesia sebesar 153.08 miliar dollar Amerika Serikat. Disisi lain, industri kelapa sawit, dalam hal ini pembangunan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit termasuk industri yang sangat dinamis dan berisiko tinggi karena banyaknya pengaruh eksternal terhadap kinerja industri diantaranya masalah hukum, supply & demand global, dampak iklim, laju inflasi, kondisi sosial dan faktor lingkungan. Hingga saat ini, sumber utama pendapatan lembaga perbankan masih mengandalkan pendapatan bunga kredit. Dengan demikian, dalam melakukan pembiayaan terhadap suatu perusahaan, seorang analis kredit haruslah menguasai bisnis dari perusahaan yang akan dibiayainya. Besarnya peluang pembiayaan yang terbuka pada sektor industri kelapa sawit harus diiringi dengan manajemen risiko pembiayaan yang baik dari sisi perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai pembiayaan pembangunan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit oleh bank, berikut pengelolaan risiko-risiko yang timbul. Konsistensi dalam menerapkan manajemen risiko yang komprehensif, baik dari pihak perusahaan (debitur) maupun perbankan (kreditur) akan menjadi faktor utama kesuksesan pengelolaan usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.

The palm oil industry has a dominant role in Indonesia's trade balance. Based on data from the Indonesian Palm Oil Entrepreneurs Association (GAPKI), exports of Indonesian palm oil (CPO and its derivatives) not include biodiesel and oleochemicals, in 2017 penetrated 22.97 billion United States dollars or reached 15% of Indonesia's total non-oil exports of 153.08 billion United States dollar. On the other hand, the construction of oil palm plantations and mills are considered as a very dynamic and high risk industries which influence by external factors such as industrial performance include legal issues, global supply & demand, climate impacts, inflation rates, social conditions and environmental factor. Until now, the main source of income for banking institutions/banking industries still relies on interest income. Thus, in financing companies, a credit analyst must master the business. The subtantial amount of financing opportunities in the palm oil industry sector must be accompanied by good financing risk management. This study aims to provide a description of the financing in construction of plantations and palm oil processing plants by banks, along with the management of emerging risks. Consistency in implementing comprehensive risk management, both from the company (debtor) and bank (creditor) will be a major factor in the successful management of the palm oil plantation and processing business.

Kata Kunci : Feasibility Study, Capital Budgeting, Project Financing, Palm Oil Industry, Risk Mitigation.

  1. S2-2019-417531-abstract.pdf  
  2. S2-2019-417531-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-417531-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-417531-title.pdf