Laporkan Masalah

SERAT BABAD JEJERIRA SELAHARDI PUPUH LX-LXIV: KISAH SUNAN KALIJAGA SEBAGAI WALI TERAKHIR DI TANAH JAWA (SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN, DAN CATATAN)

Fitri Ani, Yosephin Apriastuti Rahayu, S,S.,M.Hum.

2019 | Skripsi | S1 SASTRA JAWA

Serat Babad Jejerira Selahardi (selanjutnya disebut SBJS) merupakan salah satu naskah koleksi perpustakaan Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Naskah ditulis dalam bentuk tembang macapat dan menggunakan aksara serta bahasa Jawa. Berdasarkan Katalog Manual Daftar Koleksi Naskah Museum Sonobudoyo Yogyakarta Yang Didata Kembali Pada Tanggal 4 Maret 2015 naskah Serat Babad Jejerira Selahardi terletak pada urutan ke 1332/6/ Serat Babad Jejerira Selakardi. Sesuai dengan judul naskah Serat Babad Jejerira Selahardi merupakan naskah yang berjenis babad. Serat Babad Jejerira Selahardi dipilih sebagai objek penelitian dengan pertimbangan bahwa naskah tersebut belum termasuk ke dalam katalog terbitan, baik cetak maupun online, sehingga belum terdapat deskripsi mengenai naskah tersebut. Selain itu, isi yang terkandung di dalam SBJS memberikan banyak informasi. Penelitian ini tidak membahas kandungan naskah SBJS secara menyeluruh, tetapi hanya dibatasi pada deskripsi naskah secara umum dan transliterasi, terjemahan serta catatan hanya pada pupuh LX-LXIV yang mengandung cerita mengenai kisah perjalanan Sunan Kalijaga sebagai wali terakir di tanah Jawa. Naskah SBJS dikaji menggunakan studi filologi. Langkah yang digunakan adalah deskripsi naskah, suntingan dan terjemahan teks pupuh LX-LXIV. Kemudian, analisis isi teks dituangkan dalam ringkasan isi. Dari ringkasan isi dapat diketahui bahwa teks yang mengisahkan perjalanan Sunan Kalijaga hingga menjadi wali terakhir di tanah Jawa. Setelah mendapatkan isi kemudian dilakukan kajian untuk mendapatkan hubungan kisah Sunan Kalijaga dalam naskah SBJS dengan kisah serupa dalam karya sastra yang lain.

Serat Babad Jejerira Selahardi (hereafter called SBJS) is one of the Sonobudoyo Yogyakarta Museum manuscript colections. Manuscripts are written in the form of macapat songs and use Javanese characters and languages. Based on the Catalog Manual List of Yogyakarta Sonobudoyo Museum Manuscripts that collected back on 4 March 2015, manuscript Serat Babad Jejerira Selahardi is located at number 1332/6/ Serat Babad Jejerira Selakardi. In accordance with the manuscript title, Serat Babad Jejerira Selahardi is a manuscript type. Serat Babad Jejerira Selahardi was chosen as the object of research with the consideration that the manuscript was not included in the printed and online catalog of publications so there was no description of the text. In addition, the contents contained in the SBJS provide a lot of information. This study does not discuss the content of SBJS texts as a whole, but it's only limited to the description of the text in general, transliterations, translations and notes only on pupuh LX-LXIV which contains stories about the journey of Sunan Kalijaga as the last guardian in Java. SBJS manuscripts are reviewed using philology studies. The philology method is carried out to get the contents of the text that still uses Javanese characters and languages. The steps used are the description of the text, edits and translations of the text pupuh LX-LXI. Then the contents analysis of the text is contained in a summary of the contents. From the summary, it can be seen that the text tells the story of Sunan Kalijaga's journey to become the last guardian in Java. After getting the contents, a study was conducted to get the position of the story of Sunan Kalijaga in the SBJS text on a similar story in another literary work.

Kata Kunci : Serat Babad Jejerira Selahardi, Sunan Kalijaga, analisis filologi

  1. S1-2019-378571-abstract.pdf  
  2. S1-2019-378571-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-378571-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-378571-title.pdf