Laporkan Masalah

Konstruksi Diatesis Medial Bahasa Prancis dan Dinamika Penerjemahannya pada Novel Bahasa Indonesia dalam Analisis Linguistik Kritis

NI KETUT WIDHIARCANI, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, MA;Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA.

2019 | Disertasi | DOKTOR ILMU-ILMU HUMANIORA

Disertasi ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi diatesis medial bahasa Prancis dan bahasa Indonesia, mendeskripsikan dinamika elaborasi penerjemahannya dalam novel bahasa Indonesia dan mengetahui variasi-variasi penerjemahan kostruksi diatesis medial bahasa Prancis serta untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pembentukan variasi-variasi dalam penerjemahan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan Linguistik Kritis untuk mencermati diatesis medial di dalam penerjemahannya yaitu untuk mengetahui relasinya dengan kreativitas, ideologi dan konteksnya dengan ranah tuturan dan genre novel. Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari novel bahasa Prancis yaitu La Peste (Albert Camus), Le Mur (Sartre), L'Ecole des Femmes (Andre Gide) dan Bonjour Tristesse (Francoise Sagan) dan novel terjemahannya yaitu Sampar (NH Dini), Dinding (Dwi Margo Yuwono, Alexandra Wrestirhin dan Rini Kusumawati), Pendidikan Istri (Apsanti Djokosujatno) dan Lara Kusapa (Ken Nadya). Analisis data dilakukan berdasarkan metode analitik objektif yaitu metode penelitian di dalam Linguistik Kritis yang diperkenalkan oleh Roger Fowler. Adapun teknik yang digunakan di dalam menganalisis yaitu dengan menganalisis bentuk-bentuk leksikalisasi, paralelisme, transitivitas dan familiarisasi dan habitualisasi yang terdapat pada data. Unsur-unsur inti diatesis medial adalah argumen (agen dan pasien) dan verba, oleh karena itu teknik-teknik analisis digunakan untuk menganalisis dua unsur tersebut. Temuan penelitian memperlihatkan adanya 2 (dua) jenis variasi dalam penerjemahan diatesis medial yaitu variasi struktural dan variasi semantis. Variasi struktural meliputi variasi pronomina ataupun nomina yang bertindak sebagai agen/pasien, variasi imbuhan, variasi struktur leksikal serta variasi yang dihasilkan dari proses transformasi. Variasi semantis yang ditemukan pada data adalah variasi estetik dan variasi ideologis. Variasi estetik merupakan variasi yang dibuat untuk kepentingan keindahan karya sastra novel, sementara variasi ideologis dihasilkan dari penerjemahan diatesis medial BSu menjadi bentuk-bentuk transitif dan kevariasian yang diakibatkan perbedaan narator yang dipergunakan di dalam novel untuk kepentingan ideologis. Kedinamisan variasi-variasi tersebut terjadi karena konstruksi diatesis medial memiliki relasi dengan narasi novel (teks), penerjemahannya (intertekstual) serta konteks. Sehingga disertasi ini menemukan bahwa kedinamisan tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor kreativitas penerjemah, ideologi yang terbaca melalui struktur teks dan konteks. Kreativitas merupakan bagian dari kemampuan penerjemah di dalam mereproduksi karya sastra terjemahan, yang tidak terlepas dari kemampuan linguistik dan ekstralinguistik yang dimilikinya. Kreativitas tersebut dapat berupa kreativitas leksikal dalam menerjemahkan diatesis medial serta pembentukan pola paralelisme. Ideologi teks yang tercermin dalam penggunaan diatesis medial di dalam karya sastra juga merupakan faktor yang berkontribusi terhadap dinamika penerjemahan. Ideologi merupakan sistem yang diyakini penerjemah yang kemudian mempengaruhinya dalam melakukan penerjemahan. Hal tersebut tercermin melalui reproduksi struktur diatesis medial yang dihasilkannya. Faktor konteks merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi kedinamisan penerjemahan tersebut. Konteks terdiri dari konteks tuturan, ranah tuturan dan konteks sosial budaya. Ketiga faktor tersebut, yaitu kreativitas, ideologi dan konteks tidak dapat dilepaskan dari dinamika penerjemahan diatesis medial bahasa Prancis ke dalam novel terjemahan bahasa Indonesia.

This dissertation aims to describe middle voice in French and Bahasa Indonesia, to describe the dynamics of the translation elaboration in Bahasa Indonesia novels, and to know the variations in the translation of the French middle voice as well as to find out the factors contributing to the formation of variations. This study uses the Critical Linguistic approach to examine the middle voice, in order to find out its relation to creativity, ideology and context with the realm of utterance and the novel genre. The data sources are from French novels: La Peste (Albert Camus), Le Mur (Sartre), L'Ecole des Femmes (Andre Gide) and Bonjour Tristesse (Francoise Sagan) and their translation novels: Sampar (NH Dini), Dinding (Dwi Margo Yuwono, Alexandra Wrestirhin and Rini Kusumawati), Pendidikan Istri (Apsanti Djokosujatno) and Lara Kusapa (Ken Nadya). The data analysis was conducted based on an objective analytical method, the research method in Critical Linguistics introduced by Roger Fowler. The analysis technique is analyzing the forms of lexicalisation, parallelism, transitivity, familiarization and habitualization found in the data. The core elements of middle voice are arguments (agents and patients) and verbs. Therefore, the technique is used to analyze the elements. The research findings show that there are 2 (two) variation types: structural variation and semantic variation. The structural variations include the variations in pronouns or nouns as agents/patients, affixes, lexical structures and variations are resulted from the transformation process. The semantic variations are aesthetic variations and ideological variations. The aesthetic variation is a variation of the beauty text found in novels, while the ideological variations produced from the source language translation of middle voice into transitive and variant forms caused by the narrator differences used in the novel for ideological purposes. The variation dynamism happen as the middle voice has relations to the narrative novel (text), its translation (intertextual) and context. Therefore, this study found that the dynamism is inseparable from the factors of translator creativity and ideology shown from the structure of text and context. Creativity is a part of the translator's ability in reproducing translation literary works, which is inseparable from his linguistic and extralinguistic abilities.The creativity can be lexical creativity in translating the middle voice and formation of parallelism patterns. The text ideology reflected in the middle voice use is also a factor that contributes to the translation dynamism.Ideology is a system that believes in translators and influences them in translation. This is reflected through the middle voice reproduction. A context factor is the third factor that influences the translation dynamism. The context consists of the context of utterance, speech realm, and socio-cultural context. These three factors: creativity, ideology and context cannot be separated from the translation dynamism from French into Bahasa Indonesia novels.

Kata Kunci : konstruksi diatesis medial, leksikalisasi, kreativitas, penerjemahan, variasi, ideologi./middle voice, lexicalization, creativity, translation, variation, ideology

  1. S3-2019-372718-abstract.pdf  
  2. S3-2019-372718-bibliography.pdf  
  3. S3-2019-372718-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2019-372718-title.pdf