Laporkan Masalah

EFEKTIVITAS ASURANSI PERTANIAN SEBAGAI TRANSFER RISIKO DI WILAYAH RAWAN BENCANA BANJIR KABUPATEN KEBUMEN (Studi Kasus Kecamatan Ayah dan Adimulyo)

PRETI ASKUNALA WIKAN, Dr. Ir. Dina Ruslanjari, M.Si; Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, MP., M.Sc.

2018 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN BENCANA

INTISARI Ancaman bencana banjir merupakan salah satu ancaman yang sering terjadi dan mengakibatkan kerusakan di bidang pertanian. Salah satu alternatif untuk pembagian dan penyaluran risiko dalam kegiatan usahatani yaitu melalui asuransi pertanian. Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki risiko bencana banjir tinggi di lahan sawah dan termasuk kabupaten yang mendapat jatah pelaksanaan program asuransi pertanian. Tujuan dari penelitian ini adal;ah 1) menganalisis ancaman bencana banjir di lahan sawah dengan periode ulang di Kabupaten Kebumen 2) menganalisis kerentanan lahan sawah terhadap bencana banjir di Kabupaten Kebumen, 3) menganalisis risiko lahan sawah terhadap bencana banjir di Kabupaten Kebumen, dan 4) mengkaji efektivitas asuransi pertanian sebagai transfer risiko bencana banjir di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ayah dan Adimulyo, Kabupaten Kebumen. Pengambilan data ancaman diperoleh dari data sekunder, data kerentanan fisik yang terdiri dari luas lahan, fase tanaman, dan varietas tanaman diperoleh dari data primer dengan wawancara terhadap petani pendaftar asuransi pertanian. Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) dengan sampel sebanyak 99 petani di setiap kecamatan. Data ancaman dan kerentanan kerentanan fisik dibobot dengan Analytical Hierarchy Process(AHP). Risiko banjir diperoleh dari hasil kali ancaman dan kerentanan dengan periode ulang 2, 5, dan 10 tahun. Respon dan analisis usaha tani diperoleh dari wawancara dengan petani responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecamatan Ayah dan Adimulyo, Kabupaten Kebumen memiliki risiko banjir lahan sawah yang tinggi. Respon petani terhadap asuransi pertanian masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 78,47%. Klaim asuransi pertanian sebesar Rp 6.000.000,00 mampu menutupi kerugian usaha tani jika bencana terjadi pada masa vegetatif dengan potensi kerugian sebesar Rp 1.632.734,00. Akan tetapi tidak dapat menutupi ketika bencana banjir terjadi pada masa generatif dan pemasakan yang masing-masing sebesar Rp 24.112.893,00 dan Rp 25.412.171,10.

ABSTRACT The threat of a flood disaster is one of the most frequent threats and causes damage to agriculture. One of the alternatives to the risk sharing and distribution in farming activities is through agricultural insurance. Kebumen District is one of the districts in Central Java that has high flood disaster risk in rice fields and includes districts that receive allotment of agricultural insurance program. This study aims to 1) analyzing the threat of flood disaster in rice fields with repeated periods in Kebumen District, 2) analyzing the vulnerability of rice field to flood disaster in Kebumen District, 3) analyzing the vulnerability of rice field to flood disaster in Kebumen District, 4) assess the effectiveness of agricultural insurance as a flood disaster risk transfer in Kebumen District. This research was held in Ayah and Adimulyo Sub-District, Kebumen District. The data of threat was obtained from secondary data. Physical vulnerability data consisting of land area, plant phase, and crop varieties was obtained from primary data by interviewing farmer who registered in agricultural insurance. The data was collected by simple random sampling with 99 farmers in each sub-district. The physical threat and vulnerability data was valuated with Analytical Hierarchy Process (AHP). The risk of floods is obtained from the product of threats and vulnerability with return periods of 2, 5, and 10 years. Response and analysis of farming was obtained from interviews with the respondents farmers. The results of this study indicate that Ayah and Adimulyo Sub-District, Kebumen District have a high risk of rice field flooding. Farmers' responses to agricultural insurance included in the high category with a percentage of 78.47%. Rp 6.000.000,00 amounts of agricultural insurance claiming is able to cover losses of farming if disaster occurs during vegetative period with potential loss of Rp 1,632,734.00. However, it can not cover the losses when the flood disaster occurred during generative and ripening periods which amounted to Rp 24,112,893,00 and Rp 25,412,171,10, respectively.

Kata Kunci : Kata kunci: Asuransi Pertanian, Efektivitas Risiko Banjir Keywords: Agriculture Insurance, Flood Risk, Effectiveness.

  1. S2-2018-389711-abstract.pdf  
  2. S2-2018-389711-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-389711-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-389711-title.pdf