HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA HIV/AIDS DI RSUD KOJA JAKARTA

RYTHA RETHAMAULI M, Dr. dr. Carla R Marchira, SpKJ (K) ; Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, SpKJ

2018 | Tesis-Spesialis | ILMU KEDOKTERAN JIWA

Latar Belakang: Epidemi HIV/AIDS saat ini telah melanda seluruh negara di dunia. Penyakit HIV/AIDS telah menimbulkan masalah yang cukup luas terhadap individu yang terinfeksi yakni meliputi masalah fisik, sosial, dan emosional. Salah satu masalah emosional terbesar yang dihadapi ODHA adalah kecemasan. Infeksi virus HIV menjadi bagian dari penyakit kronis yang menimbulkan tekanan psikologis yang tinggi dan rasa cemas pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Kecemasan pada ODHA lebih tinggi dibandingkan dengan orang pada umumnya yang dapat menimbulkan kualitas hidup kurang. Tujuan: Mengetahui dan menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di RSUD Koja Jakarta . Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan diskriptif analitik, rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling pada 101 pasien HIV / AIDS yang menjalani rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Koja Jakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS), sedangkan kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQOL-SBREF. Data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis dengan uji chi-square. Hasil: Kecemasan pada penderita HIV/AIDS adalah 66,3%. Dari analisa statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan kualitas hidup pada kualitas hidup domain kesehatan fisik (p=0,007, OR: 4,60, CC:1,52-13,95), kualitas hidup domain psikologis (p=0,005. OR: 4,18, CC:1,55-11,28), dan kualitas hidup domain hubungan sosial (p= 0,004, OR:4,16, CC: 1,56-11,09). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan kualitas hidup pada domain kesehatan fisik, domain psikologis dan domain hubungan sosial. Kata Kunci: Kecemasan � kualitas hidup � HIV/AIDS

Background: The HIV / AIDS epidemic has now hit all countries in the world. HIV / AIDS has caused a wide range of problems for infected individuals, including physical, social and emotional problems. One of the biggest emotional problems faced by PLWHA is anxiety. HIV infection becomes a part of chronic diseases that cause high psychological stress and anxiety in people with HIV / AIDS (PLWHA). Anxiety in people living with HIV / AIDS is higher compared to people in general who can cause poor quality of life. Objective: To find out and analyze the relationship between the level of anxiety and the quality of life of patients with HIV / AIDS in Koja Hospital, Jakarta. Method: This research is a non-experimental study with an analytical descriptive approach, a cross sectional study design. The sampling technique was consecutive sampling in 101 HIV / AIDS patients who underwent outpatient care at the Internal Medicine Polyclinic at Koja Hospital in Jakarta which met the inclusion criteria. Furthermore, anxiety levels were measured using the Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) questionnaire, while the quality of life used the WHOQOL- BREF questionnaire. The collected data is then analyzed by chi-square test. Results: Anxiety in people with HIV / AIDS is 66.3%. Statistical analysis shows a significant relationship between anxiety and quality of life in the physical health domain (p=0.007. OR=4.60. CC=1.52-13.95) quality of life in the psychological domain (p=0.005. OR=4.18. CC=1.55-11.28) and quality of life in the social relationships domain (p = 0.004. OR=4.16. CC=1.56-11.09). Conclusion: There is a significant relationship between anxiety and quality of life in the domain of physical health, psychological domain and social relations domain. Keywords: Anxiety - quality of life - HIV / AIDS

Kata Kunci : Kecemasan � kualitas hidup � HIV/AIDS