Laporkan Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, METILASI PROMOTER GEN WIF1 PADA SAMPEL DARAH TEPI DENGAN RISIKO KARSINOMA NASOFARINGS DI YOGYAKARTA

ADITYA KURNIAWAN, Jajah Fachiroh, S.P, M.Si, Ph.D.; dr. Ery Kus Dwianingsih, Ph.D, Sp.PA

2018 | Tesis | MAGISTER ILMU BIOMEDIK

Pendahuluan. Insidensi karsinoma nasofarings di dunia sebesar 1,7/100.000 orang per tahun. Indonesia memiliki estimasi insidensi karsinoma nasofarings sebesar 8,3/100.000 orang per tahun yang menjadikannya sebagai karsinoma terbanyak kelima pada pria di Indonesia. Etiologi karsinoma nasofarings secara umum terbagi menjadi tiga. Ketiga etiologi tersebut adalah infeksi EBV, paparan karsinogenik dan kerentanan genetik. Salah satu paparan karsinogenik dari lingkungan yang paling sering didapatkan adalah kebiasaan merokok. Promoter gen WIF1 merupakan salah satu segmen DNA yang sering mengalami hipermetilasi karena adanya pengaruh rokok. Gen WIF1 sendiri merupakan gen yang termasuk dalam kelompok Tumor Suppresor Gene (TSG) yang berfungsi untuk mengontrol proliferasi sel dengan cara menghambat ekspresi gen WNT yang merupakan onkogen. Hipermetilasi promoter WIF1 ditemukan pada 61,2% sampel NP brushing pasien karsinoma nasofarings di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Namun belum ada yang meneliti mengenai metilasi promoter gen WIF1 dari buffy coat sampel darah tepi. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kasus kontrol bersarang. Subjek penelitian adalah laki-laki. Dari basis data penelitian, diambil data demografi, status klinis pasien, status rokok, durasi dan kuantitas rokok yang dihisap perhari serta buffy coat darah tepi. Subjek kasus adalah penderita karsinoma nasofarings sebanyak 39 orang dan subjek kontrol adalah orang sehat sebanyak 40 orang. Selanjutnya, dilakukan Methylation-specific PCR (MSP) untuk mendeteksi metilasi promoter gen WIF1 pada DNA hasil ekstraksi dari buffy coat darah tepi. Analisis statistik yang digunakan adalah chi square dengan nilai p yang dianggap signifikan adalah p<0,05. Hasil. Tidak ada perbedaan metilasi promoter gen WIF1 antara kelompok kasus dan kontrol (p=0,302). Tidak ditemukan adanya perbedaan metilasi antara promoter gen dengan perilaku merokok (p=0,797), dan tidak hubungan antara metilasi promoter gen WIF1 antara perokok (p=0,511) dan bukan perokok (p=0,427) berdasar status KNF Kesimpulan. Metilasi promoter gen WIF1 dari hasil isolasi buffy coat sampel darah tidak dapat dijadikan sebagai penanda terjadinya karsinoma nasofarings dan tidak dapat dijadikan sebagai penanda perilaku merokok.

Introduction. Global nasopharyngeal carcinoma incidence is 1.7/100,000 per year. It is estimated that the incidence of nasopharyngeal carcinoma in Indonesia is 8.3/100,000 per year, making this as the fifth carcinoma among Indonesian men. Etiology of nasopharyngeal carcinoma is generally divided into three: EBV infection, carcinogenic exposure and genetic provision. One of the most common carcinogenic exposures from environment is smoking. WIF1 gene promoter is one segment of DNA that frequently methylated because of the influence of cigarette smoking. WIF1 is one of TSG (Tumor Suppressor Gene) that control cell proliferation through suppress WNT expression. WIF1 hypermethylation found methylated on 61.2% NP brushing sample from nasopharyngeal carcinoma patient at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. But, there isnt research about WIF1 methylation from buffy coat yet. Method. This research used nested case control design. The subjects are males. From the database collected demographic data, clinical data, smoking status, smoking duration, and quantity cigarette smoked per day. Buffy coat from peripheral blood samples were also selected. Overall, 39 cases and 40 controls were enrolled. DNA extracted from buffy coat was analyzed using Methylationspecific PCR (MSP) for WIF1 methylation detection. The proportion of methylation between case-control groups was observed by the Chi Square method. A value of p < 0.05 was considered as indicative of a statistically significant effect. Result. There was no difference between WIF1 methylation and NPC status (p=0.302). There was no difference between WIF1 methylation and smoking behavior (p=0.797). There was no correlation between WIF1 gene promoter methylation with smoking habit among smokers (p = 0.511) and in non-smokers p = 0.427) with regards to their NPC status. Conclusion. WIF1 methylation from buffy coat cannot be used as nasopharyngeal carcinoma biomarker, nor as smoking behavior biomarker.

Kata Kunci : buffy coat, darah tepi, karsinoma nasofarings, metilasi, rokok, WIF1, buffy coat, cigarette smoking, methylation, nasopharyngeal carcinoma

  1. S2-2018-387970-abstract.pdf  
  2. S2-2018-387970-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-387970-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-387970-title.pdf