ANALISIS KELONGSORAN JALAN DAN ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA (Kasus Ruas Jalan Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan Km 228+450)

FX DANANG PRASETYO N, Prof. Dr. Ir. Hary Christady Hardiyatmo, M.Eng., DEA.

2018 | Tesis | S2 Sistem dan Teknik Transportasi

Ruas Jalan Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan merupakan jalan provinsi yang melintasi perbukitan dan menghubungkan Kabupaten Ponorogo dengan Kabupaten Pacitan. Semenjak akhir 2015 hingga saat ini, ruas Jalan Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan, khususnya di Km 228+450, tidak lagi dapat dilalui karena mengalami kerusakan parah berupa kelongsoran. Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis stabilitas lereng jalan pada kondisi pra dan pasca longsor di ruas Jalan Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan Km 228+450, serta mengusulkan alternatif penanggulangan yang aman dan memungkinkan untuk dilaksanakan di lokasi. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data-data sekunder berupa data pengujian tanah dan gambar topografi dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Evaluasi terhadap data-data tersebut dilakukan untuk mendapatkan parameter-parameter untuk analisis lebih lanjut. Seluruh analisis yang terkait dengan stabilitas lereng jalan, baik kondisi pra dan pasca longsor maupun penanggulangannya dilakukan dengan metode elemen hingga Plaxis 8.6. Sementara metode perancangan geosintetik mengacu kepada Schmertmann et al., (1987), Holtz et al. (1998) dan Elias et al. (2001). Hasil penelitian menunjukkan adanya nilai faktor keamanan lereng jalan yang kritis pada kondisi pra longsor (SF = 1). Temuan ini mendukung terjadinya kejadian longsor yang ada di lokasi. Faktor keamanan lereng jalan pada kondisi pasca longsor juga belum mampu memenuhi persyaratan sehingga perlu diambil langkah-langkah penanggulangan. Metode penanggulangan dengan perubahan geometri lereng berhasil menaikkan faktor keamanan lereng menjadi 1,5335. Total displacements yang terjadi pada metode ini sebesar 1,49 cm, horizontal displacements sebesar 0,25 cm, dan vertical displacements sebesar 1,49 cm. Metode lainnya dengan perkuatan geosintetik menghasilkan faktor keamanan lereng sebesar 1,634. Total displacements yang terjadi pada metode ini sebesar 0,77 cm, horizontal displacements sebesar 0,24 cm, dan vertical displacements sebesar 0,77 cm. Oleh karena itu, berdasarkan analisis, metode perkuatan geosintetik adalah pilihan terbaik bagi upaya penanggulangan kelongsoran di lokasi penelitian.

The link of Jalan Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan is a provincial road that crosses the hills and connects Ponorogo and Pacitan. Since the end of 2015 until now, the road, especially Km 228+450, is no longer viable due to severe damage in the form of landslide of its slope. This research was conducted to analyze the slope stability of the road in pre and post-slide conditions, and to propose a safe and possible countermeasures to be performed on site. This research begins with the collection of secondary data of soil test data and topographic images from The Regional Road Offices of East Java. Evaluation of the data is carried out to obtain parameters for further analysis. All analyzes related to slope stability, both pre and post-slide conditions as well as countermeasures were carried out by the finite element method of Plaxis 8.6. While geosynthetic design method refers to Schmertmann et al., (1987), Holtz et al. (1998) and Elias et al. (2001). The result of the research indicates the existence of critical safety factor value of the road's slope in pre-slide condition (SF = 1). The finding supports the occurrence of slide events that exist in the location. While the road slope safety factor in the post-slide condition also has not been able to meet the requirements, therefore necessary countermeasures need to be performed. Countermeasures method of changing of slope geometry succeeded in increasing the slope safety factor to 1.5335. The total displacements occurring in this method are 2.30 cm, horizontal displacements are 0.47 cm and vertical displacements are 0.71 cm. The next method with geosynthetic yields a slope safety factor of 1.634. The total displacements occurring in this method are 0.77 cm, horizontal displacements are 0.24 cm and vertical displacements are 0.77 cm. Therefore, based on analysis, the geosynthetic reinforcement method is the best option of countermeasures to overcome the road slide event in this research site.

Kata Kunci : Kata kunci: kelongsoran jalan, analisis stabilitas lereng, Plaxis 8.6, perubahan geometri lereng, geosintetik