Laporkan Masalah

MOBILISASI SUMBERDAYA MASYARAKAT DALAM GERAKAN SOSIAL Studi Tentang Gerakan Arsitek Komunitas Yogyakarta dalam Memfasilitasi Penataan Lingkungan yang Layak Huni di Bantaran Sungai Gajah Wong dan Sungai Winongo

HIKMAWAN SYAHPUTRA, Miftah Adhi Ikhsanto, S.I.P., Mi,OP.

2018 | Tesis | S2 Politik dan Pemerintahan

Fokus dari penelitian ini adalah membahas tentang mobilisasi sumberdaya, dalam hal ini arsitek-arsitek muda yang terhimpun dalam Arsitek Komunitas Yogyakarta (Arkom Jogja) dalam melakukan gerakan sosial kepada masyarakat miskin kota atau masyarakat yang kelas bawah atau termarjinalkan yang berada pada bantaran sungai Gajah Wong dan sungai Winongo di daerah kota Yogyakarta. Hal yang dilakukan Arkom Jogja adalah berupaya memaksimal sumberdaya yang dimiliki setiap individu anggota dan masyarakat secara luas, untuk selanjutnya memobilisasi warga dan bersama-sama membangun kampung atau lingkungannya sendiri. Penulisan tesis dilakukan dengan maksud membahas tentang bagaimana Arkom Jogja dalam mengelola sumber daya tersebut, termasuk bagaimana organisasi dan kepemipinan dijalankan dalam upaya penataan lingkungan yang layak huni. Peneltian ini menggunakan konsep gerakan sosial dengan teori mobilisasi sumberdaya yang dikembangkan oleh John D McCarthy dan Mayer N. Zald, dengan memperhatikan organisasi sosial dan kempemimpinan yang dijalankan, serta bagaimana mobilisasi sumberdaya yang dikelola, sehingga menjadi faktor penting bagi berjalannya gerakan sosial. Penelitian ini sendiri menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, obeservasi, studi literature dan dokumentasi, dengan teknik analisis data Model Alir. Lokus dari penelitian ini adalah strategi ArkomJogja dalam memobilisasi sumberdaya masyarakat pada pemukiman informal perkotaan di bantaran sungai Gajah Wong dan sungai Winongo, sedangkan Fokus Penelitian terletak pada mobilisasi sumberdaya yang dilakukan Arkom Jogja dalam penataan lingkungan yang layak huni. Hal yang dilakukan Arkom Jogja adalah berupaya memaksimal sumberdaya yang menyebar di masyarakat kelas bawah, dan yang telah ada pada anggota ArkomJogja sendiri, untuk selanjutnya memfasilitasi dan mendampingi mereka membangun kampung atau lingkungannya sendiri. Dalam penataan ligkungan yang layak huni, Arkom Joga selaku organisasi gerakan sosial, menyebarkan citra positif dan selanjutnya mengorganisir warga dengan membentuk komunitas warga bantaran sungai Gajah Wong dan sungai Winongo (Paguyuban Kalijawi). Berbagai proses dilakukan, dimulai dari kaderisasi, pemetaan kampung, membentuk sistem tabungan komunitas (DPK), mendirikan balai desa/pertemuan sebagai pusat pengorganisasian warga, membangun insfrstruktur pemukiman, merenovasi rumah sesuai Program M3K dan 100-0-100, serta upaya dalam mendorong kegiatan ekonomi warga, penyadaran lingkungan dan kesehatan, dan peningkatan pendidikan warga, misalnya pemahaman tentang organisasi sosial dan pendidikan dasar arsitektur, seperti mengenalkan bambu sebagai teknologi lokal alternatif, mengadvokasi segala permasalahan dan kebijakan alternatif ke pemerintahan, serta menjembatani sumberdaya finansial. Didapati bahwa tujuan Arkom Jogja tidak hanya sebatas atas basis sosial, tetapi ada basis profesi atau material untuk kesejahteraan anggotannya. Konsep gerakan sosial yang digerakan melalui pendekatan mobilisasi sumberdaya dalam penitlitian ini ditemukan, tidak hanya memiliki tujuan perubahan sosial atau tranformasi sosial, menuntut keadilan, atau kesejahteraan sosial, tetapi juga bagian dari perjuagan HAM, strategi bertahan hidup, serta melawan sistem kapitalisme.

The focus of this study is to discuss the mobilization of resources, in this case young architects gathered in Yogyakarta Architects Community (Arkom Jogja) in conducting social movements to the urban poor or lower-class or marginalized communities located on the riverbanks of Gajah Wong and Winongo in the city of Yogyakarta. What Arkom Jogja is trying to do is to maximize the resources of each individual and society widely, further to mobilize the people and together build their own village or environment. Thesis is conducted with the intention to discuss about how Arkom Jogja in managing these resources, including how the organization and leadership settled in the effort of arrangement of livable environment. Research applies social movement concept and resource mobilization theory of John D McCarthy and Mayer N. Zald, by paying attention on social organization, leadership, and resource mobilization as important variables in the social movement. The research employs qualitative method, specifically case study. It uses data collection technique of interview, observation, literature study and documentation by utilizing data analysis technique of Flow Model. The focus of the research is the strategy of Arkom Jogja in mobilizing resources of the community in the informal urban housing of the riverbanks of Gajah Wong and Winongo. Research focusses lies in the mobilization of resources conducted by Arkom Jogja of the arrangement of livable environment. What Arkom Jogja is doing by optimizing resources in poor people and members of Arkom Jogja themselves, then facilitate and accompany them in rebuilding the community. In building a decent resettlement, Arkom Jogja as social movement organization, use positive image and then organize society by forming community of citizen of Gajah Wong and Winongo riverbanks (Kalijawi Community). Various processes are carried out, initiated from regeneration, community (kampong) mapping, establishment of community saving system, establishment of village hall as a centre of community organization, building community infrastructure, housing renovation according to M3K and 100-0-100, development of the economy of the community, and environmental and health awareness program, and improvement of their education, including understanding of social organization and basic education of architecture, such as introducing bamboo as an alternative local technology, advocating all issues and alternative policies to governance, and bridging financial resources . The research found out that the goal Arkom Jogja is not only as social based but also as profession or material base for the welfare of its members. The social movement concept through resource mobilization approach is aimed at achieving not only social movement, social transformation, justice, and social welfare, but also as part of achieving human rights, life survival strategy, and fight against capitalism.

Kata Kunci : Arkom Jogja, Mobilisasi Sumberdaya, Gerakan Sosial/Arkom Jogja, resource mobilization, social movement.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.