Pengaruh Nilai HbA1C terhadap Outcome Klinis Pasien Stroke Iskemik Akut

FIDHA RAHMAYANI, Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S(K

2018 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Latar belakang : Diabetes mellitus adalah faktor risiko vaskuler yang paling berperan dalam terjadinya kejadian stroke. Hemoglobin A1c (HbA1c) dapat digunakan untuk pemantauan derajat kontrol glikemik dengan variabilitas yang rendah dan tidak terpengaruh pada kondisi akut seperti stroke. Peningkatan nilai HbA1c menunjukkan kontrol glikemik yang buruk yang berakibat pada kerusakan vaskuler serebri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh nilai HbA1c terhadap outcome klinis pasien stroke iskemik akut. Metode: Rancangan penelitian observasional kohort retrospektif, dengan subjek pasien stroke iskemia akut dengan onset kurang dari sama dengan 72 jam yang data nya terekam dalam catatan medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Nilai HbA1c dan skor National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) didapatkan dari data rekam medik pasien. Seluruh data kemudian diolah untuk analisis statistik secara komputerisasi. Hasil: Sebanyak 76 subjek diikutkan dalam penelitian dengan rerata usia 64,52±9,58 tahun dan HbA1c rerata 6,57% dengan nilai terendah 4% dan tertinggi 15%. Luaran klinik tanpa perburukan sebanyak 52 pasien (68,4%) dan dengan perburukan 24 pasien (31,6%). Hasil analisis bivariat didapatkan beberapa faktor bermakna secara signifikan mempengaruhi outcome klinis pasien stroke iskemia akut yaitu HbA1c >6,5%, low HDL, letak lesi, riwayat penyakit jantung, dan hiperkolesterolemia. Setelah dilakukan analisis multivariat menunjukkan bahwa HbA1c >6,5% dan low HDL dengan p-value berurutan p =0,015, p =0,074 merupakan faktor independen yang mempengaruhi outcome klinis perburukan pada pasien stroke iskemik akut. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini, terdapat pengaruh nilai HbA1c terhadap outcome klinis pasien stroke iskemia, yaitu nilai HbA1c >6,5% memiliki outcome yang lebih buruk dibandingkan dengan pasien dengan HbA1c normal

Diabetes mellitus is an established vascular risk factor for stroke. Hemoglobin A1c (HbA1c) widely used for monitoring glicemic control which is validated and presents minimal biological variety, and is nearly not affected by acute stress response. The elevated HbA1c levels could be also a cue of cerebrovascular damage.This study aims to determine the effect of HbA1c levels on clinical outcomes of acute ischemic stroke patients hospitalized at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. The design of study is a retrospective cohort observational study, with the subject of acute ischemic stroke patients onset of less than the same as 72 hours who have completed demographics, past medical history, HbA1c levels and National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) on medical records. All data is then processed for computerized statistical analysis. Amount of 76 subjects followed the study with an average age of 64,52±9,58 years and mean HbA1c levels 6,57% . Clinical outcome determine without deterioration as much as 52 patients (68,4%) and with a deterioration as much 24 patients (31,6%). The result of bivariate analysis showed that significant factors significantly influence clinical outcome of acute ischemic stroke patients are HbA1c >6,5%,, low HDL, lesion region, history of heart disease,and hypercholesterolemia.. Multivariate analysis showed that HbA1c >6,5% and low HDL with pvalue of p =0.015, p =0.074 as result independent factor influencing clinical outcome of acute ischemic stroke patient. Based on this study, there are effect of HbA1c levels to clinical outcome ischemic stroke wherein HbA1c >6,5% have a worse outcome than patients with normal HbA1c levels.

Kata Kunci : HbA1c levels, clinical outcome, ischemic stroke