Laporkan Masalah

Analisis ICT Readiness Desa Wisata Dalam Penerapan Smart Tourism di Kabupaten Sleman

FITRI RAHMA ANDARI, Paulus Insap Santosa;Wing Wahyu Winarno

2018 | Tesis | S2 Teknik Elektro

Desa wisata merupakan ekowisata yang dianggap sebagai salah satu penerapan dari smart tourism. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata adalah masih rendahnya kuantitas dan kualitas pemasaran desa wisata dengan mengandalkan media konvensional (dari mulut ke mulut) dan belum memanfaatkan media online secara maksimal. Hal ini menyebabkan desa wisata tidak bisa dikenal secara global, sehingga desa wisata perlu menerapkan smart tourism yang tidak hanya smart dalam pengelolaan sumber daya (alam, budaya, manusia) tetapi juga smart dalam penggunaan teknologi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur ICT readiness pengelola desa wisata. Penelitian ini mengacu pada indikator ICT readiness dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang bersifat kuantitatif, kemudian dimodifikasi menjadi penelitian kualitatif dan disesuaikan dengan kondisi desa wisata. Sampel penelitian ini adalah pengelola desa wisata dari 10 desa wisata di Kabupaten Sleman berdasarkan kategori tumbuh, berkembang, dan mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ICT readiness pengelola desa wisata kategori tumbuh dan berkembang berada pada level sedang, sedangkan ICT readiness pengelola desa wisata kategori mandiri berada pada level tinggi. Secara keseluruhan, level ICT readiness pengelola desa wisata di Kabupaten Sleman berada pada level sedang. Rata-rata pengelola desa wisata di Kabupaten Sleman menggunakan TIK untuk berkomunikasi dan bertransaksi dengan 2 sektor bisnis. Selain itu, rata-rata pengelola desa wisata di Kabupaten Sleman (70 %) sudah menggunakan internet untuk promosi/pemasaran produk desa wisata dan untuk berkomunikasi/ bertransaksi dengan wisatawan melalui media online. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah pengelola desa wisata di Kabupaten Sleman yang menggunakan internet dan berlangganan mobile broadband dalam 12 bulan terakhir adalah sekitar 78 %. Terdapat sekitar 20% pengelola desa wisata di Kabupaten Sleman yang sudah berlangganan broadband internet dan jumlah pengelola desa wisata di Kabupaten Sleman yang berlangganan telepon seluler adalah sekitar 99 % dalam 12 bulan terakhir. Rata-rata sinyal seluler sudah menjangkau semua masyarakat di wilayah desa wisata di Kabupaten Sleman, tetapi tidak semua sinyal operator penyedia jaringan seluler di Indonesia berkualitas bagus.

Tourist villages are an ecotourism that are considered being one of the implementations of smart tourism. One of the problems faced in the development of tourist villages is the low quantity and quality of tourist villages marketing by relying on conventional media (word of mouth) and not utilizing the online media to the fullest. This causes the tourist village can not be known globally, so the tourist villages need to implement smart tourism that is not only smart in the management of resources (nature, culture, human) but also smart in the use of information technology. The purpose of this research is to measure ICT readiness of tourist village managers. This research refers to ICT readiness indicator in Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) which is quantitative, then modified into qualitative research and adapted to the condition of tourist village. The samples of this research are the managers of tourist village in Sleman Regency based on the growing, developing and independent category. The results show that ICT readiness of tourist village managers in Sleman Regency is at a moderate level. Average tourist village managers in Sleman District use ICT to communicate and transact with 2 business sectors. In addition, the average tourist village managers in Sleman District (70%) has used the internet for promotion/marketing of tourist village products and to communicate/transact with tourists through online media. The results also show that the number of tourist village managers in Sleman District who use the internet and subscribe to mobile broadband in the last 12 months is about 78%. There are about 20% of tourist village managers in Sleman District who have subscribed to broadband internet in the last 12 months and the number of tourist village managers in Sleman District who subscribe to cellular phones in the last 12 months is about 99%. The average mobile signal reaches all the people in the tourist village in Sleman district, but not all the signals of mobile network providers in Indonesia are of good quality.

Kata Kunci : ICT Readiness, Desa Wisata, Travel and Tourism Competitiveness Index


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.