HUBUNGAN LOKASI MAL DENGAN KARAKTERISTIK TENAGA KERJA YANG DISERAP (kasus : Mal-Mal di Kawasan Perkotaan Yogyakarta)

ASFIANDI ZULFIAR, ST, Dr. Ir. Suryanto, MSP.; Ir. Gunung Radjiman, M.Sc.

2018 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Fenomena persebaran mal-mal baru di Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) memiliki ciri khas yaitu ukuran luas bangunan atau jumlah lantai dari mal baru akan berukuran yang lebih besar dari mal sebelumnya. Kemudian pemilihan lokasi pembangunan lebih mengarah ke bagian utara Kota Yogyakarta dan masuk kedalam wilayah Kabupaten Sleman, dengan ciri berlokasi di sisi jalan Arteri dan mendekati Jalan Lingkar (Ring Road) Yogyakarta bagian utara dan bagian timur. Hal ini menegaskan bahwa mal sudah menjadi pusat pertumbuhan baru dengan batasan wilayah yang lebih luas dari sebelumnya yaitu batas wilayah administrasi Kota Yogyakarta. Perkembangan ukuran dan persebaran lokasi mal-mal tersebut akan berimplikasi langsung terhadap penduduk di Kota Yogyakarta dan kabupaten-kabupaten disekitarnya. Implikasi yang dimaksud adalah penduduk di sekitar akan terpisah kedalam 2 (dua) peran, menurut Soepono (1991) selain sebagai konsumen/pengunjung pusat perdagangan, penduduk di suatu wilayah juga berperan sebagai tenaga kerja. Kedua peran tersebut merupakan faktor lokasi dalam memutuskan lokasi usaha, yang kemudian dalam penelitian ini lokasi usaha yang dimaksud berupa lokasi pembangunan mal pada suatu wilayah. Penelitian ini terfokus pada penduduk perkotaan dengan perannya sebagai tenaga kerja berada pada mal-mal di KPY. Tujuan yang akan didapat dalam penelitian adalah (1) Mengidentifikasi hubungan antara lokasi mal dengan karakteristik tenaga kerja yang terserap di KPY. (2) Menjelaskan kebijakan pemerintah terkait hubungan lokasi mal dengan karakteristik tenaga kerja yang terserap di KPY Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan berfikir deduktif. Penelitian dimulai dengan studi literatur berupa teori-teori dan kajian pustaka yang akan menghasilkan variabel terkait topik permasalahan yang kemudian diuji di lapangan. Unit analisa dalam penelitian adalah tenaga kerja pada mal. Pendekatan deduktif mengarahkan penelitian untuk mengkaji variabel-variabel berdasarkan teori yang telah disesuaikan dengan unit analisa. Selanjutnya akan dihasilkan hubungan-hubungan antar variabel dan mendeskripsikan temuan tersebut. Hasil temuan akan dilengkapi dengan analisis komprehensif dengan menyandingkan temuan penelitian dan legulasi pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik tenaga kerja yang diserap mal yang berlokasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman serupa. Mal-mal tersebut menyerap tenaga kerja yang bertempat tinggal di Kawasan Perkotaan Yogyakarta, dengan jarak dan waktu tempuh yang ideal untuk tenaga kerja menuju lokasi mal sebagai tempat kerja. Dari variabel sosial karakter tenaga kerja yang dominan terserap pada usia 20-40 tahun, kemudian tingkat pendidikan SMA dan SMK, dan bekerja pada kelompok tenaga Operatif. Hal tersebut menggambarkan bahwa ketersediaan tenaga kerja pada sektor perdagangan khususnya pada bangunan dengan fungsi mal di KPY, lebih banyak memerlukan kualitas tenaga kerja pada lingkup karakteristik tersebut.

The phenomenon of the distribution of new malls in urban areas of Yogyakarta (KPY) has a characteristic that is the size of the building or the number of floors of the new mall will be larger than the previous mall. Then the selection of the construction site leads to the northern part of Yogyakarta City and into the Sleman district, with the characteristics located on the side of the Artery road and approaching the Ring Road of Yogyakarta to the north and the east. This confirms that the mall has become a new growth center with a wider area boundary than before that is the administrative boundary of Yogyakarta City. The development of the size and distribution of the location of these malls will have direct implications for the population in Yogyakarta City and surrounding districts. The implication is that the people around will be separated into 2 (two) roles, according to Soepono (1991) besides being the consumer / visitor of trade center, the population in a region also acts as labor. Both roles are the location factor in deciding the location of the business, which then in this study the location of the business in question is the location of mall development in a region. This study focused on urban population with its role as a worker residing in malls in KPY. Objectives to be gained in research are (1) Identify the relationship between the location of the mall with the characteristics of labor absorbed in KPY. (2) Explaining the government policy related to the location of the mall with the characteristics of labor absorbed in KPY The research approach used is deductive thinking approach. Research begins with literature studies in the form of theories and literature review that will produce variables related to the topic of the problem which is then tested in the field. The unit of analysis in the study is the workforce at the mall. The deductive approach leads the research to assess the variables based on the theory that have been adapted to the unit of analysis. Next will be generated relationships between variables and describe the findings. The findings will be complemented by a comprehensive analysis by juxtaposing research findings and government legislation. The results showed that the characteristics of manpower absorbed by malls located in the city of Yogyakarta and Sleman district are similar. The malls absorb the workers who reside in the Urban Area of Yogyakarta, with the distance and the ideal travel time for workers to the mall location as a workplace. From the social variable, the dominant character of the labor is absorbed at the age of 20-40 years, then the level of high school and vocational education, and working in the group of Operative staff. This illustrates that the availability of labor in the trade sector, especially in buildings with mall function in KPY, requires more labor quality on the scope of these characteristics.

Kata Kunci : Lokasi Mal, Serapan Tenaga Kerja, Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY)