Laporkan Masalah

PENANGANAN LONGSOR MENGGUNAKAN PERKUATAN GEOTEKSTIL DENGAN METODE ANALISIS BALIK (Studi Kasus: Lereng Kiri Bendungan Jatigede, Sumedang)

GEMA ALFAJRI, Dr. Eng. Fikri Faris, S.T., M.Eng.

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Kabupaten Sumedang termasuk dalam zona yang memiliki potensi gempa yang cukup tinggi. Daerah Jatigede sendiri berada di dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah dan tinggi, dimana mempunyai tingkat kerentanan tinggi, berupa gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru yang masih aktif bergerak. Lereng kiri Bendungan Jatigede terus mengalami pergerakan walaupun upaya stabilitas lereng telah dilakukan. Berbagai upaya telah diupayakan, dengan resloping maupun borepiled, tapi masih terjadi pergerakan yang signifikan. Untuk pemantauan lebih lanjut, dipasang instrumentasi berupa inklinometer dan piezometer. Penelitian diawali dengan melakukan kunjungan ke lapangan, dilanjutkan dengan melakukan interpretasi mengenai penyebab terjadinya gerakan dan dirancang penanganan yang sesuai dengan tipe longsoran. Dilakukan back analysis menggunakan trial parameter kuat geser tanah dengan mengasumsikan faktor aman (SF) = 1 dan kohesi (c) = 0. Analisis faktor aman menggunakan program Slope/W dengan parameter kuat geser residual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe longsoran pada lokasi penelitian adalah tipe rotasional. Longsoran disebabkan adanya bidang diskontinuitas dan muka air tanah yang tinggi. Penanganan dimulai dari penataan geometri dengan penggalian tanah, pemasangan drainase horizontal, lalu dilanjutkan dengan penimbunan di area kaki longsoran. Timbunan yang ada diperkuat dengan geosintetik. Dari kombinasi 3 metode penanganan tersebut, didapatkan SF yang memenuhi faktor aman kuat geser residual. Diawali dengan melakukan penggalian sedalam 8 m dengan kemiringan 1:1,5 kemudian dipasang drainase horizontal pada sisi bagian atas dan sisi bagian bawah sepanjang 30-40 m dengan kemiringan 3-15%. Setelah itu pada area kaki longsor diletakkan timbunan setinggi 30 m dengan diperkuat geotekstil.

Sumedang is one of district including at potential earthquake zone with high enough power. Specifically, Jatigede located at the zone, where disturbed into high soil movement, like the past movement and recent, that still active to move. Left slope dam of Jatigede still continue to move although more effort were done, by resloping and borepiled, but those didnot work effectively. At the last, the thrick is handling by instrumentation, like inclinometer and piezometer. The study began with site investigation, followed by interpretation the causes of movement, and decided suitable treatments that concern with the type. In this study, analyzed by back analysis method uses trial shear strength parameters with assumption safety factor (SF) = 1 and cohesion (c) = 0. The analysis factor of safety is helped with software of Slope/W using residual shear strength parameters. The results showed that the type of landslide was rotational slide. Caused by discontinuity area and high groundwater level. The steps to prevent landslide followed by resloping on the upside with excavation, installing horizontal drainage, and continue with stockpile on the toe of landslide. Stockpile is strenghthened by geosynthetic . From combination of step above, the means of requirement safety factor. Start with excavation within 8 m at ratio 1:1,5 then installing horizontal drainage on the upside and bottom side throught 30-40 m the length of pipe over 3-15% of the splay. On the toe of landslide, setting of stockpile within 30 m, with geotextile reinforcement.

Kata Kunci : stabilitas lereng, inklinometer, kuat geser residual, geotekstil


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.