ANALISIS PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP SMART TOURISM DI KOTA YOGYAKARTA (KASUS: MUSEUM BENTENG VREDEBURG)

RIMA AMANDA, Ir. P. Insap Santosa, M.Sc., Ph. D.; Muhammad Nur Rizal, S.T., M. Eng., Ph. D.

2018 | Tesis | S2 Teknik Elektro

Besarnya jumlah pengguna gawai dan internet menjadi peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan peningkatan ekonomi dari sektor pariwisata. Peningkatan ekonomi membuat pariwisata berpotensi berubah menjadi smart tourism, yaitu pariwisata yang memanfaatkan sistem cerdas. Kota Yogyakarta sebagai destinasi wisata nasional kedua setelah Bali, telah membut roadmap smart city pada tahun 2016, dan disebutkan bahwa fokus pengembangan smart city kota Yogyakarta ada tiga, yaitu: smart culture, smart tourism, dan smart education. Salah satu destinasi edukasi sejarah di Kota Yogyakarta adalah Museum Benteng Vredeburg. Permasalahan yang dihadapi adalah berkurangnya minat wisatawan untuk berkunjung ke museum, karena anggapan masyarakat bahwa museum adalah tempat yang membosankan, kuno, dan tidak terawat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor penting yang menjadi preferensi wisatawan untuk berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan Principal Component Analysis. Hasil analisis menunjukkan terdapat empat faktor utama dengan nilai eigenvalue lebih dari 1, yaitu faktor pertama sebesar 8,623, faktor kedua sebesar 1,920, faktor ketiga sebesar 1,175, dan faktor keempat sebesar 1,082. Keempat faktor merupakan hasil pengelompokan 20 variabel penentu preferensi. Metode Important Performance Analysis digunakan untuk menemukan variabel utama yang harus diperbaiki dan ditingkatkan oleh pengelola. Variabel-variabel yang harus ditingkatkan adalah penyediaan wifi, smart education, dan sistem panduan cerdas.

The large number of internet users becomes an opportunity for the government to improve the quality of public services and economic improvement from the tourism sector. The increasing economy makes tourism potentially turn into smart tourism, which is tourism that utilizes intelligent systems. The city of Yogyakarta as the second national tourist destination after Bali, has made smart city roadmap in 2016, and mentioned that the focus of smart city development in Yogyakarta city are smart culture, smart tourism, and smart education. The need of tourists to technology while enjoying the convenience during the trip should be considered to get a positive image for Yogyakarta tourism, so it is expected interest to visit the attractions can increase. This research was conducted in tourist area of Vredeburg Fort Museum Yogyakarta with survey method to 101 respondents. This study aims to find the important factors that become the preferences of tourists using Principal Component Analysis. The result of analysis shows there are four main factor with eigenvalue more than 1. The first factor has eigenvalue 8,623, second factor 1,920, third factor 1,175, and fourth factor 1,082. The Important Performance Analysis method is used to find the main variables that must improved by the manager. The variables to be improved are wifi, smart education, and smart guide.

Kata Kunci : preferensi, smart tourism, PCA, IPA