Laporkan Masalah

PERILAKU HERDING PADA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS KEUANGAN GLOBAL

DYAH NURMALITASARI, Marwan Asri, Prof., M.B.A., Ph.D

2018 | Tesis | S2 Manajemen

Seorang investor tidak selamanya bertindak secara rasional dalam mengambil keputusan investasi. Tindakan ini didasari oleh karakteristik psikologis yang muncul dari dalam diri investor, sehingga investor mengabaikan informasi yang mereka miliki dan cenderung mengikuti konsensus pasar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengujian adanya indikasi perilaku herding sebelum dan sesudah terjadinya krisis keuangan global di pasar modal Indonesia. Penelitian ini mencakup perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 sebagai populasi dan menggunakan sampel sebanyak empat perusahaan perbankan yang sesuai dengan kriteria sampel dalam periode penelitian sebelum terjadinya krisis keuangan global (2005-2007) dan sesudah terjadinya krisis keuangan gloal (2009-2011). Penelitian ini menggunakan metode Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD) yang dikemukakan oleh Chang et al. (2000). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data harga saham penutupan harian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya indikasi perilaku herding pada saham perbankan yang terdaftar dalam indeks LQ 45, baik pada periode sebelum terjadinya krisis keuangan global maupun periode sesudah terjadinya krisis keuangan global.

An investor does not always act rationally in making investment decisions. This action is based on psychological characteristics that arise from within investors, so investors ignore the information they have and tend to follow the market consensus. This study aims to provide empirical evidence of herding behavior indication testing before and after the global financial crisis period in the Indonesian capital market. This study included all banking companies listed in the LQ45 Index as the population and using the sample from four banking companies which are included in the sample criteria in the study period, before the global financial crisis period (2005-2007) and after the global financial crisis period (2009-2011). This study used Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD) method that is proposed by Chang et al. (2000). Data that used in this study is daily closing stock price. The results of this study indicates that no indication of herding behavior in banking stocks listed in the LQ45 index, both in before the global financial crisis period and after the global financial crisis period.

Kata Kunci : perilaku herding, krisis keuangan global, dispersi return.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.