Laporkan Masalah

Evaluasi Manajemen Persediaan Obat di Instalasi Farmasi RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta

ADHYATMA HASBI, Fuad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., CA.

2018 | Tesis | S2 Akuntansi

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur manajemen persediaan obat di Instalasi Farmasi RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta. Penelitian ini berfokus pada strategi manajemen persediaan obat di Instalasi Farmasi RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta. Strategi manajemen persediaan obat itu meliputi prosedur pengelolaan obat hingga obat tersebut didistribusikan. Prosedur ini kemudian akan dievaluasi dengan menggunakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam manajemen persediaan obat dan langkah-langkah untuk mengatasi atau mengurangi permasalahan tersebut. Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, analisis dokumen, dan observasi. Pemilihan responden menggunakan teknik purposive sampling. Wawancara dilakukan dengan menggunakan model pertanyaan yang bersifat semiterstruktur dan terbuka (open ended). Tahapan teknik analisis data penelitian ini, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, serta (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat permasalahan pada prosedur manajemen persediaan obat di Instalasi Farmasi RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta pada tahap perencanaan kebutuhan dan pengadaan (kekosongan obat dari pihak distributor), penyimpanan, dan pendistribusian. Langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan oleh pihak Instalasi Farmasi RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta, yaitu (1) melakukan pengembalian obat-obat dinas (dropping) yang jarang digunakan, (2) melakukan stock opname tiga bulan sekali, (3) melakukan proses konfirmasi ke dokter apabila obat yang diresepkan ke pasien kosong, (4) mengeluarkan surat kekurangan obat dan kopi resep, (5) memiliki jaringan kerja sama dengan distributor obat, (6) melakukan koordinasi dan transfer persediaan apabila stok obat di gudang sedang kosong, (7) lembar pemberian obat disimpan di dalam ruangan apotek rawat inap dan mudah untuk ditemukan sehingga mengurangi risiko kehilangan, (8) pengecekan buku hutang dan riwayat penggunaan obat pasien yang tercatat di dalam sistem untuk mencegah kelalaian pencatatan kebutuhan obat pasien, dan (9) proses pelayanan yang dilakukan secara manual apabila sistem mengalami gangguan.

This research aims to evaluate the procedures of drugs inventory management at dr. S. Hardjolukito Hospital Pharmacy, Yogyakarta. The research focuses on drugs inventory management strategy at the hospital. The drugs inventory management strategy includes procedures of medication management until they are distributed. The procedures are evaluated based on Minister of Health Regulation no. 72, 2016 on Standards of Hospital Pharmacy Service. The next stage is identifying problems faced in drugs inventory management and the steps taken to overcome the problems. The research type is qualitative descriptive. The data collection is conducted by means of interview, document analysis, and observation. The respondents are selected using a purposive sampling technique. The interviews are conducted using both semi-structured and open-ended question model. The stages of research data analysis technique are as follows, (1) data reduction; (2) data presentation; and (3) drawing conclusion and verification. The research results show that there are problems in the procedures of drugs inventory management at dr. S. Hardjolukito Hospital, Yogyakarta at the stages of needs planning and procurement (medicine out of stock from the distributor); storing; and distribution. The prevention steps taken by the pharmacy department of dr. S. Hardjolukito hospital, Yogyakarta include: (1) returning rarely used medicines supplied by the government; (2) performing inventory check every three months; (3) making confirmation to the doctor when medicine is out of stock; (4) issuing incomplete-prescription statement and prescription copy; (5) establishing a network of cooperation with drug distributors; (6) performing coordination and transfer of stock when the drug store is running out of supply; (7) keeping records of medicine disbursement at the inpatient-ward pharmacy for easy retrieval and to avoid misplaced files; (8) checking the record of drugs owed and the history of patients drugs usage to prevent unrecorded patients medicine needs, and; (9) performing manual service when the system experiences disturbance.

Kata Kunci : Manajemen Persediaan, Persediaan, Obat, Instalasi Farmasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.